Teks -- Kisah Para Rasul 4:1-15 (TB)
Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Full Life: Kis 4:8 - PETRUS, PENUH DENGAN ROH KUDUS.
Nas : Kis 4:8
Petrus menerima kepenuhan Roh yang baru yang mendatangkan ilham,
hikmat, dan keberanian untuk memberitakan kebenaran Allah. Secara te...
Nas : Kis 4:8
Petrus menerima kepenuhan Roh yang baru yang mendatangkan ilham, hikmat, dan keberanian untuk memberitakan kebenaran Allah. Secara teologis sangatlah penting bahwa kepenuhan dengan Roh bukanlah suatu pengalaman yang terjadi sekali saja, melainkan pengalaman yang terjadi berkali-kali. Peristiwa ini merupakan penggenapan janji Yesus dalam Luk 12:11-12; peristiwa lain tentang kepenuhan ulang terdapat juga dalam Kis 7:55 dan Kis 13:9.
Full Life: Kis 4:12 - KESELAMATAN TIDAK ADA DI DALAM SIAPAPUN JUGA.
Nas : Kis 4:12
Para murid yakin bahwa kebutuhan terbesar setiap orang adalah
keselamatan dari dosa dan murka Allah, dan mereka berkhotbah bahwa
keb...
Nas : Kis 4:12
Para murid yakin bahwa kebutuhan terbesar setiap orang adalah keselamatan dari dosa dan murka Allah, dan mereka berkhotbah bahwa kebutuhan itu tidak dapat dipenuhi oleh seorang lain pun kecuali Kristus. Hal ini mengungkapkan sifat eksklusif dari Injil serta tanggung jawab gereja yang berat untuk menyampaikannya kepada semua orang. Apabila ada jalan keselamatan yang lain, gereja bisa bersantai. Akan tetapi, menurut Kristus sendiri (Yoh 14:6), tidak ada pengharapan untuk keselamatan selain di dalam Kristus (bd. Kis 10:43; 1Tim 2:5-6). Amanat inilah merupakan landasan tugas misioner.
BIS -> Kis 4:1
imam-imam kepala: beberapa naskah kuno: imam-imam.
Jerusalem: Kis 4:1 - orang-orang Saduki Ialah partai para imam dari kalangan atas yang bertentangan dengan partai kaum Farisi yang terutama mendapat penganutnya di kalangan rakyat dan mempun...
Ialah partai para imam dari kalangan atas yang bertentangan dengan partai kaum Farisi yang terutama mendapat penganutnya di kalangan rakyat dan mempunyai ciri keagamaan, lihat Mat 3:7+. Orang-orang Saduki itu tetap ditonjolkan sebagai pelawan ajaran tentang kebangkitan, Kis 23:6-8; Luk 20:27-38 dsj. Permusuhan antara kaum Saduki dan kaum Farisi beberapa kali membuat kaum Farisi menjadi sekutu orang-orang Kristen, bdk Kis 5:34; 23:8-9; 26:5-8; Luk 20:39.
Jerusalem: Kis 4:5 - mengadakan sidang Kumpulan ini ialah Sanhedrin yang merupakan Mahkamah tertinggi di Israel.
Kumpulan ini ialah Sanhedrin yang merupakan Mahkamah tertinggi di Israel.
Var: Yonatan.
Jerusalem: Kis 4:10 - Yesus itulah Ada naskah yang menambah: "dan tidak oleh karena orang lain siapapun juga".
Ada naskah yang menambah: "dan tidak oleh karena orang lain siapapun juga".
Nama Yesus berarti: Allah (Yahwe) menyelamatkan.
Ende: Kis 4:1 - Kepala kenisah Pengawalan kenisah diserahkan kepada orang-orang suku
Levi. Kepalanja barangkali seorang imam besar, jang bertanggung djawab atas
keamanan dan keterti...
Pengawalan kenisah diserahkan kepada orang-orang suku Levi. Kepalanja barangkali seorang imam besar, jang bertanggung djawab atas keamanan dan ketertiban didalam halaman-halaman kenisah.
Mereka semua tentu sadja anggota mahkamah agung (Sanhedrin).
Ende: Kis 4:13 - Tidak terpeladjar Orang dari rakjat djelata biasanja dipandang hina
sebagai "kaum djahil" oleh kalangan-kalangan atasan resmi.
Orang dari rakjat djelata biasanja dipandang hina sebagai "kaum djahil" oleh kalangan-kalangan atasan resmi.
Ref. Silang FULL: Kis 4:1 - kepala pengawal // orang-orang Saduki · kepala pengawal: Luk 22:4
· orang-orang Saduki: Mat 3:7; 16:1,6; 22:23,34; Kis 5:17; 23:6-8
· kepala pengawal: Luk 22:4
· orang-orang Saduki: Mat 3:7; 16:1,6; 22:23,34; Kis 5:17; 23:6-8
· harinya pemimpin-pemimpin: Luk 23:13
Ref. Silang FULL: Kis 4:8 - Roh Kudus // dan tua-tua · Roh Kudus: Luk 1:15; Luk 1:15
· dan tua-tua: Kis 4:5; Luk 23:13
Ref. Silang FULL: Kis 4:10 - orang Nazaret // orang mati · orang Nazaret: Mr 1:24; Mr 1:24
· orang mati: Kis 2:24; Kis 2:24
Ref. Silang FULL: Kis 4:11 - batu penjuru · batu penjuru: Mazm 118:22; Yes 28:16; Za 10:4; Mat 21:42; Ef 2:20; 1Pet 2:7
Ref. Silang FULL: Kis 4:12 - dapat diselamatkan · dapat diselamatkan: Mat 1:21; Mat 1:21; Yoh 14:6; Kis 10:43; Rom 11:14; Rom 11:14; 1Tim 2:5
Ref. Silang FULL: Kis 4:13 - dan Yohanes // orang biasa // pengikut Yesus · dan Yohanes: Luk 22:8; Luk 22:8
· orang biasa: Mat 11:25
· pengikut Yesus: Mr 3:14
buka semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Rentang Ayat
Matthew Henry: Kis 4:1-4 - Petrus dan Yohanes Dipenjarakan
Saat membaca kembali kedua pasal sebelum ini, yang memuat begitu banyak kebajikan yang dilakukan para rasul, saya bertanya-tanya apa yang terjadi...
- Saat membaca kembali kedua pasal sebelum ini, yang memuat begitu banyak kebajikan yang dilakukan para rasul, saya bertanya-tanya apa yang terjadi dengan para ahli Taurat, orang Farisi, dan imam kepala. Mengapa mereka tidak muncul untuk membantah dan menentang rasul-rasul, seperti yang dulu biasa mereka lakukan terhadap Kristus sendiri. Awalnya mereka pasti begitu bingung melihat pencurahan Roh Kudus hingga untuk beberapa saat mereka diam ternganga! Namun, saya mendapati bahwa mereka ternyata tidak menghilang. Kekuatan mereka dikerahkan kembali dan di sini diceritakan tentang percakapan mereka dengan para rasul. Karena, sejak semula Injil memang sudah ditentang. Di sini,
- I. Petrus dan Yohanes ditangkap atas perintah para imam dan ditahan di dalam penjara (ay. Kis 4:1-4).
- II. Mereka diperiksa oleh Mahkamah Agama (ay. Kis 4:5-7).
- III. Dengan berani mereka mengakui apa yang telah mereka lakukan, dan bahkan memberitakan tentang Kristus kepada orang-orang yang menangkap mereka (ay. Kis 4:8-12).
- IV. Karena tidak mampu membantah, orang-orang itu memerintahkan kedua rasul itu untuk diam, sambil mengancam mereka jika mereka masih terus memberitakan Injil. Maka kedua rasul itu pun dilepaskan (ay. Kis 4:13-22).
- V. Mereka berseru kepada Allah dalam doa memohon penyertaan agar pekerjaan kasih karunia yang telah mereka alami itu terus berlanjut (ay. Kis 4:23-30).
- VI. Allah menjawab permohonan mereka, baik secara rohani maupun jasmani, melalui tanda-tanda nyata kehadiran-Nya yang menyertai mereka (ay. Kis 4:31-33).
- VII. Hati orang-orang percaya dipersatukan oleh kasih kudus.
- Mereka meningkatkan perbuatan amal mereka kepada orang miskin, dan gereja pun semakin berkembang demi kemuliaan Kristus (ay. Kis 4:33-37).
Petrus dan Yohanes Dipenjarakan ( Kis 4:1-4)
- Di sini diceritakan tentang kepentingan kerajaan sorga yang berhasil dijalankan, dan kuasa kegelapan yang muncul hendak menghentikan mereka. Jika hamba-hamba Kristus bersikap tegas, maka kaki tangan Iblis akan penuh dengan kebencian. Oleh sebab itu, jika kaki tangan Iblis penuh dengan kebencian, hamba-hamba Kristus sudah seharusnya bersikap tegas.
- I. Rasul-rasul, Petrus dan Yohanes, melanjutkan pekerjaan mereka dan kerja keras mereka tidak sia-sia. Roh Kudus memampukan para pelayan Tuhan melakukan bagian mereka, demikian juga dengan umat-Nya.
- 1. Kedua pemberita Injil itu menyampaikan pengajaran Kristus dengan setia: Mereka berbicara kepada orang banyak, kepada semua orang yang dapat mendengar perkataan mereka (ay. Kis 4:1). Apa yang mereka katakan berkaitan dengan kepentingan orang banyak itu, dan disampaikan secara terbuka di depan umum. Mereka mengajar orang banyak, bahkan mengajarkan juga kepada umat itu pengetahuan. Mereka mengajar orang-orang yang ketika itu belum percaya, supaya sadar dan bertobat. Mereka juga mengajar orang-orang yang sudah percaya untuk menghibur dan menguatkan mereka. Mereka memberitakan, bahwa dalam Yesus ada kebangkitan dari antara orang mati. Pengajaran perihal kebangkitan dari antara orang mati,
- (1) Terbukti kebenarannya di dalam diri Yesus. Mereka membuktikan dengan kenyataan ini, bahwa Yesus Kristus telah bangkit dari antara orang mati sebagai yang pertama dan terutama dari antara mereka yang dibangkitkan dari antara orang mati (26:23). Mereka memberitakan tentang kebangkitan Kristus sebagai jaminan atas apa yang mereka lakukan. Atau,
- (2) Jaminan itu pasti diberikan oleh-Nya bagi semua orang percaya. Kebangkitan dari antara orang mati mencakup seluruh kebahagiaan masa depan. Hal ini mereka beritakan di dalam Yesus Kristus, yang dapat dicapai melalui Dia (Flp. 3:10-11), dan hanya melalui Dia. Mereka tidak mencampuri urusan orang lain tetapi menekuni pekerjaan mereka sendiri dan memberitakan kepada orang-orang bahwa sorgalah yang menjadi tujuan akhir mereka dan Kristus sendirilah yang menjadi jalan mereka ( Kis 17:18).
- 2. Orang-orang yang mendengar menerima pengajaran itu dengan senang hati (ay. Kis 4:4): Di antara orang yang mendengar ajaran itu banyak yang menjadi percaya. Memang tidak semuanya, mungkin bukan sebagian besar dari mereka, tetapi banyak, sehingga jumlah mereka menjadi kira-kira lima ribu orang laki-laki, lebih banyak daripada ketiga ribu orang yang sebelumnya sudah kita baca. Lihatlah bagaimana Injil disebarkan, dan ini adalah akibat dari pencurahan Roh Kudus. Meskipun para pemberita Injil itu dianiaya, firman-Nya tetap bertahan. Sebab adakalanya masa penderitaan gereja justru merupakan masa pertumbuhannya, masa yang harus dilalui sejak awal.
- II. Sekarang para imam kepala dan para pengikut mereka bermusyawarah untuk melawan kedua rasul itu, dan bertekad melakukan apa pun untuk menghancurkan mereka. Tangan rasul-rasul itu memang dibelenggu untuk beberapa waktu, tetapi hati mereka sama sekali tidak berubah. Sekarang bisa kita lihat di sini,
- 1. Siapa saja yang tampil melawan para rasul. Mereka adalah para imam. Bisa dipastikan bahwa sejak semula mereka inilah musuh-musuh besar Kristus dan Injil-Nya. Mereka sangat cemburu dengan jabatan keimaman mereka, seperti Kaisar dengan kerajaannya. Mereka tidak tahan apabila ada yang menyaingi mereka, saat Ia diberitakan sebagai Imam, sama seperti ketika Ia sendiri berbicara sebagai nabi. Bersama mereka bergabung juga kepala pengawal Bait Allah, yang dipercaya adalah seorang pejabat Romawi, pemimpin garnisun yang ditempatkan di menara Antonia untuk menjaga Bait Allah. Jadi di sini tampaklah bahwa baik orang Yahudi maupun orang bukan-Yahudi berkomplot melawan Kristus. Selain itu juga terdapat orang-orang Saduki, yang berkata bahwa tidak ada malaikat atau roh serta kehidupan sesudah kematian, dan berusaha sangat keras menentang mereka. Baxter berkata, “Orang akan bertanya-tanya apa gerangan yang membuat orang-orang kasar seperti orang Saduki itu menjadi pembungkam sekaligus penganiaya bengis seperti itu. Seandainya memang tidak ada kehidupan sesudah kematian, apa ruginya bagi mereka jika orang lain mengharapkannya? Namun, di dalam jiwa-jiwa yang rusak akhlaknya, seluruh kemampuan untuk berpikir dan berbuat baik memang telah menjadi lemah. Bahkan sampai hari ini pun terdapat orang buta yang memiliki hati dan tangan yang jahat.”
- 2. Tanggapan mereka atas pemberitaan kedua rasul itu: Orang-Orang itu sangat marah karena mereka mengajar orang banyak (ay. Kis 4:2). Mereka marah, baik karena Injil diberitakan (dengan begitu berani di depan umum), maupun karena orang-orang begitu senang mendengarnya. Setelah menyebabkan Kristus menemui ajal dengan cara yang begitu memalukan, mereka menyangka bahwa sejak itu murid-murid-Nya tentu akan malu dan takut mengakui Dia, dan orang-orang pasti akan sangat berprasangka terhadap pengajaran-Nya. Sekarang mereka sangat jengkel karena perkiraan mereka ternyata meleset dan Injil-Nya justru tersiar ke mana-mana, bukannya terkalahkan. Orang fasik melihatnya, lalu sakit hati (Mzm. 112:10). Mereka malah marah terhadap hal yang seharusnya membuat mereka bersukacita, terhadap sesuatu yang membuat para malaikat bersukacita. Alangkah malangnya mereka yang memandang kemuliaan kerajaan Kristus sebagai sesuatu yang menjengkelkan. Sebab mengingat bahwa kemuliaan kerajaan itu kekal, dengan sendirinya kejengkelan mereka itu juga akan kekal. Mereka marah karena para rasul memberitakan, bahwa di dalam Yesus ada kebangkitan dari antara orang mati. Orang-Orang Saduki marah mendengar kebangkitan dari antara orang mati diberitakan. Mereka menentang pengajaran itu dan tidak tahan mendengar tentang adanya kehidupan sesudah kematian, dan mendengar hal itu ditegaskan kebenarannya dengan begitu jelas. Para imam kepala marah mendengar rasul-rasul memberitakan perihal kebangkitan dari orang mati di dalam Yesus, bahwa Dia-lah yang harus menerima kemuliaannya. Meskipun berbeda dengan orang Saduki, mereka mengaku percaya pada kebangkitan dari orang mati, mereka lebih suka mengabaikan hal penting itu daripada membiarkannya diberitakan dan dibuktikan melalui Yesus.
- 3. Sejauh mana mereka bertindak melawan kedua rasul itu (ay. Kis 4:3): Kedua rasul itu ditangkap (artinya, para pelayan dan petugas melakukan itu atas perintah imam), dan diserahkan ke dalam tahanan, diserahkan kepada pejabat yang berwenang sampai hari berikutnya. Mereka tidak dapat mengadili para rasul itu sekarang, sebab hari telah malam. Namun, mereka juga tidak mau menundanya lebih lama sampai keesokan harinya. Lihatlah bagaimana Allah melatih hamba-hamba-Nya mengalami penderitaan secara bertahap. Melalui ujian yang ringan, Ia mempersiapkan mereka menghadapi ujian yang lebih berat. Sekarang ini mereka hanya perlu bertahan terhadap belenggu, tetapi setelah itu, mereka juga harus menumpahkan darah.
Matthew Henry: Kis 4:5-14 - Petrus dan Yohanes Diadili di hadapan Sanhedrin Petrus dan Yohanes Diadili di hadapan Sanhedrin ( Kis 4:5-14)
Di sini diceritakan tentang sidang yang mengadili Petrus dan Yohanes di hadapan par...
Petrus dan Yohanes Diadili di hadapan Sanhedrin ( Kis 4:5-14)
- Di sini diceritakan tentang sidang yang mengadili Petrus dan Yohanes di hadapan para hakim pengadilan agama karena mereka telah menyampaikan khotbah perihal Yesus Kristus dan mengadakan mujizat dalam nama-Nya. Hal ini dituduhkan kepada mereka sebagai suatu kejahatan, hal yang merupakan pelayanan terbaik yang bisa mereka berikan kepada Allah dan juga manusia.
- I. Di sini terlihat suasana di pengadilan. Sepertinya ini pengadilan luar biasa, yang sengaja diadakan untuk perkara ini. Amatilah,
- 1. Waktu ketika sidang dibuka (ay. Kis 4:5) – Pada keesokan harinya – bukan di malam hari, seperti ketika Kristus diadili di hadapan mereka. Tampaknya mereka tidak begitu berapi-api menyampaikan dakwaan seperti dulu. Memang ada baiknya apabila mereka mulai bersikap sedikit lunak. Mereka menangguhkan sidang sampai keesokan harinya, tetapi tidak lebih lama dari itu, sebab mereka sudah tidak sabar hendak membungkam rasul-rasul dan tidak ingin kehilangan waktu.
- 2. Tempat sidang diadakan – di Yerusalem (ay. Kis 4:6). Kristus mengatakan kepada murid-murid-Nya bahwa di sanalah mereka akan mengalami penderitaan sama seperti yang sebelum itu dialami-Nya di tempat itu di hadapan mereka. Sepertinya hal itu memperparah dosa mereka yang mengadili Dia itu, bahwa di Yerusalem, tempat begitu banyak orang menantikan penebusan yang belum datang, justru terdapat lebih banyak lagi yang menolaknya ketika penebusan itu benar-benar sudah datang. Bagaimana mungkin kota yang setia itu telah berubah menjadi seperti pelacur! (Mat. 23:37). Saat melihat keadaan Yerusalem di masa depanlah Kristus menangisi kota itu.
- 3. Para hakim di pengadilan.
- (1) Watak mereka secara umum: mereka adalah pemimpin-pemimpin, tua-tua dan ahli-ahli Taurat (ay. Kis 4:5). Para ahli Taurat adalah orang-orang yang terpelajar. Mereka datang untuk berbantah-bantah dengan para rasul dan ingin menyangkal pengajaran mereka. Para pemimpin dan tua-tua itu orang-orang yang berkuasa, yang apabila tidak sanggup membantah para rasul, berpikir bahwa mereka bisa menemukan satu atau lain cara untuk membungkam mereka. Seandainya Injil bukan berasal dari Allah, Injil itu juga tidak akan dapat berhasil maju, karena pengetahuan dan kekuatan dunia melawannya, baik melalui kelompok para ahli Taurat maupun pengadilan yang dipimpin para tua-tua.
- (2) Di antara mereka terdapat sejumlah nama yang paling berpengaruh. Di sini kita lihat nama Hanas dan Kayafas kedua pemimpin dalam perkara penganiayaan ini. Hanas adalah pemimpin Mahkamah Agama, sedangkan Kayafas adalah imam besar (walaupun di sini Hanas juga dipanggil demikian), merangkap ketua gedung pengadilan. Sepertinya Hanas dan Kayafas memegang jabatan sebagai imam besar secara bergantian dari tahun ke tahun. Kedua orang inilah yang paling bersemangat menentang Kristus. Ketika itu Kayafaslah yang menjadi imam besar, dan sekarang Hanas yang memegang jabatan itu. Bagaimanapun, keduanya sama-sama memusuhi Kristus dan Injil-Nya. Orang menduga bahwa Yohanes adalah anak Hanas. Disebutkan oleh Yosefus bahwa Aleksander merupakan seorang tokoh besar di masa itu. Kemudian masih ada beberapa orang seperti itu yang termasuk keturunan Imam Besar, yang karena bergantung padanya dan mengharapkan sesuatu darinya, pasti setuju dengan apa yang dikatakannya serta berpihak kepadanya melawan para rasul. Hubungan dekat dengan orang-orang besar, dan ini tidak baik, telah menjadi perangkap bagi banyak orang.
- II. Kedua tahanan itu dikenai dakwaan (ay. Kis 4:7).
- 1. Mereka dibawa ke pengadilan. Mereka menempatkan rasul-rasul itu di tengah-tengah, sebab biasanya orang-orang di dalam Mahkamah Agama duduk dalam lingkaran, dan orang yang berurusan dengan pengadilan berdiri atau duduk di tengah-tengah mereka (Luk. 2:46), demikianlah menurut Dr. Lightfoot. Dengan demikian, yang tertulis di Kitab Suci itu pun digenapi, gerombolan penjahat mengepung aku (Mzm. 22:17). Mereka mengelilingi aku seperti lebah (Mzm. 118:12). Mereka duduk di tiap sisi.
- 2. Pertanyaan yang mereka ajukan kepada rasul-rasul itu adalah, “Dengan kuasa manakah atau dalam nama siapakah kamu bertindak demikian itu? Dengan wewenang apakah kamu melakukan hal-hal ini?” (pertanyaan sama yang pernah mereka ajukan kepada Guru mereka, Mat. 21:23), “Siapa yang mengutus-Mu memberitakan pengajaran seperti ini dan memberi-Mu kuasa melakukan mujizat seperti ini? Engkau tidak menerima jaminan atau izin dari kami, dan oleh sebab itu harus menjelaskan kepada kami dari mana engkau memperoleh jaminanmu itu.” Ada yang berpendapat bahwa pertanyaan itu didasarkan atas anggapan yang bodoh bahwa hanya dengan menyebutkan beberapa nama, orang bisa mengadakan keajaiban seperti dalam pasal 19:13. Para pengusir setan Yahudi memanfaatkan nama Yesus. Sekarang para imam ingin tahu nama siapa yang digunakan rasul-rasul itu untuk menyembuhkan orang, dan oleh karenanya, nama siapa yang mereka gunakan untuk melanjutkan pemberitaan Injil mereka. Mereka tahu betul bahwa rasul-rasul ini memberitakan tentang Yesus dan kebangkitan dari antara orang mati, serta penyembuhan orang sakit di dalam nama Yesus (ay. Kis 4:2). Meskipun begitu, mereka tetap bertanya untuk mengganggu mereka dan mencobai mereka kalau-kalau ada suatu perkara kejahatan bisa dicari dari mereka.
- III. Alasan yang disampaikan Petrus dan Yohanes. Ini bukan dengan tujuan untuk membersihkan nama dan mengamankan diri sendiri, melainkan untuk meninggikan nama dan kehormatan Guru mereka, yang telah memberitahukan kepada mereka bahwa dengan dibawa ke hadapan para penguasa dan raja, mereka akan memperoleh kesempatan untuk memberitakan Injil kepada orang-orang yang tanpa cara tadi tidak akan dapat mereka jumpai. Hal ini akan menjadi suatu kesaksian bagi mereka (Mrk. 13:19). Amatilah,
- 1. Oleh siapa alasan itu dikemukakan: alasan ini disampaikan kepada mereka oleh Roh Kudus, yang dalam kejadian ini semakin tampak dalam diri Petrus. Dengan maksud yang kudus mereka mengabaikan keselamatan diri sendiri dan bersedia memberitakan Kristus seperti yang pernah diperintahkan-Nya kepada mereka untuk dilakukan bila ada dalam keadaan seperti ini. Ketika mereka mengikuti petunjuk-Nya ini, saat itu Kristus menggenapi janji-Nya, bahwa Roh Kudus akan mengaruniakan kepada mereka pada saat itu juga apa yang harus mereka katakan. Para pendukung Kristus yang setia tidak akan pernah kekurangan pengarahan dari-Nya (Mrk. 13:11).
- 2. Kepada siapa alasan itu ditujukan: Petrus yang sampai saat itu masih merupakan pembicara utama, menghadapi para hakim pengadilan itu dan menyebut mereka pemimpin-pemimpin umat dan tua-tua Israel. Kefasikan orang-orang yang berkuasa tidak membebaskan mereka dari kekuasaan mereka, tetapi pertimbangan terhadap kuasa yang dipercayakan kepada mereka itu seharusnya berhasil membebaskan mereka dari kefasikan mereka. “Kalian adalah pemimpin dan tua-tua, yang seharusnya mengetahui lebih banyak perihal tanda-tanda zaman dibanding orang lain dan tidak menentang hal yang seharusnya kalian terima dan majukan melalui kewajiban kedudukan kalian, yakni hal kerajaan Sang Mesias. Kalian adalah para pemimpin dan tua-tua Israel, umat Allah, dan jika kalian menyesatkan mereka dan membuat mereka melakukan kesalahan, maka banyaklah yang harus kalian pertanggungjawabkan.”
- 3. Apa sebenarnya alasan itu: pernyataan yang khidmat.
- (1) Bahwa apa yang mereka lakukan itu adalah dalam nama Yesus Kristus, yang merupakan jawaban langsung atas pertanyaan yang diajukan pihak pengadilan kepada mereka (ay. Kis 4:9-10), “Jika kami sekarang harus diperiksa, dipanggil dengan tuduhan sebagai penjahat, begitulah makna kata itu, karena suatu kebajikan (seperti yang akan diakui oleh siapa pun) kepada seorang sakit – jika memang inilah dasar dari perjanjiannya, maka inilah isi tuduhan itu – jika kami diberi pertanyaan, dengan kuasa manakah, atau oleh siapakah, orang itu disembuhkan, kami siap dengan jawaban yang sama yang kami telah berikan juga kepada semua orang (3:16). Kami akan mengulangnya di hadapanmu, sebagai hal yang akan kami pertahankan. Ketahuilah oleh kamu sekalian, yang berpura-pura tidak tahu tentang hal ini, dan tidak saja kepada kalian, tetapi kepada seluruh umat Israel, sebab mereka semua ingin mengetahuinya, bahwa dalam nama Yesus Kristus, nama yang indah, berkuasa, dan hidup itu, nama di atas segala nama, bahkan di dalam Dia yang dengan penuh kebencian kalian sebut Yesus dari Nazaret itu, yang telah kamu salibkan, baik oleh para penguasa maupun rakyat, dan yang telah dibangkitkan Allah dari antara orang mati serta ditinggikan dalam kehormatan dan kuasa, bahwa oleh karena Yesus itulah orang ini berdiri dengan sehat sekarang di depan kamu, sebagai peringatan akan kuasa Tuhan Yesus.” Di sini,
- [1] Ia membenarkan apa yang telah diperbuatnya bersama rekannya itu dalam menyembuhkan orang lumpuh itu. Ini adalah suatu kebajikan, perbuatan baik kepada orang yang tadinya mengemis karena tidak bisa bekerja mencari nafkah. Juga suatu kebajikan terhadap Bait Allah dan orang-orang yang masuk ke situ untuk bersembahyang, karena sekarang mereka sudah terbebas dari suara berisik yang dibuat oleh pengemis biasa ini. “Sekarang, jika kami harus mempertanggungjawabkan kebajikan ini, tidak ada alasan bagi kami untuk merasa malu (1Ptr. 2:20; 4:14, 16). Biarlah mereka yang membawa kami ke dalam masalah menjadi malu.” Perhatikanlah, bukanlah hal baru lagi bagi orang-orang baik untuk mengalami penderitaan karena berbuat baik. Bene agere et male pati vere Christianum est – Berbuat baik dan menderita penghukuman adalah bagian orang Kristen.
- [2] Petrus mengalihkan semua pujian dan kemuliaan dari kebajikan ini kepada Yesus Kristus. “Oleh Dia-lah, bukan oleh kuasa kami sendiri, orang ini disembuhkan.” Kedua rasul ini tidak mencari perhatian bagi diri sendiri, atau memuji diri sendiri melalui mujizat ini supaya dinilai baik oleh pengadilan. Sebaliknya, “Biarlah Tuhan sendiri yang ditinggikan, tidak peduli apa pun jadinya dengan diri kami.”
- [3] Ia justru mendakwa hakim-hakim itu, bahwa merekalah yang telah membunuh Yesus ini, “Dia-lah yang telah kamu salibkan, dan coba kita lihat bagaimana kalian akan menjawabnya.” Tujuannya adalah untuk menuntun mereka percaya kepada Kristus (sebab hanya itulah yang menjadi tujuannya). Ia berusaha keras menginsafkan mereka akan dosa, akan dosa yang dari antara semua dosa lain, menurut perkiraan orang pasti akan sangat mengejutkan mereka, yaitu bahwa merekalah yang menjatuhkan hukuman mati kepada Kristus. Terserah bagaimana tanggapan mereka, Petrus tidak mau menyia-nyiakan kesempatan untuk menyampaikan hal itu kepada mereka.
- [4] Petrus membuktikan kebenaran kebangkitan Kristus sebagai kesaksiannya yang paling kuat untuk melawan para penganiayanya. “Mereka menyalibkan Yesus, tetapi Allah membangkitkan Dia dari antara orang mati. Mereka mengambil nyawa-Nya, tetapi Allah mengembalikan nyawa-Nya kepada-Nya. Perlawanan kalian terhadap kepentingan-Nya tidak akan berhasil.” Ia mengatakan kepada mereka bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, dan karena malunya, mereka tidak mampu membantah dia dengan anggapan bodoh yang mereka tanamkan di benak orang-orang, bahwa murid-murid-Nya datang malam-malam dan mencuri-Nya.
- [5] Ia memberitakan semua ini di hadapan semua orang yang hadir, supaya mereka nanti mengulangi pernyataan itu kepada semua tetangga mereka. Tanpa takut menanggung akibatnya, ia memerintahkan kepada berbagai kalangan, mulai dari yang tertinggi sampai yang terendah, supaya memperhatikan hal itu. Katanya, “Ketahuilah oleh kamu sekalian yang saat ini hadir di sini, dan hal ini juga akan diberitahukan kepada seluruh umat Israel, di mana pun mereka tercerai-berai, tidak peduli sekuat apa pun kalian berusaha membungkam dan mencegah pemberitaannya. Sama seperti yang diketahui Allah atas segala ilah, begitu jugalah Israel akan tahu, seluruh Israel akan tahu, bahwa semua mujizat diadakan dalam nama Yesus, tidak dengan mengulang-ulangnya bagaikan mantra, tetapi dengan memercayainya sebagai pewahyuan ilahi yang mengungkapkan kasih karunia dan kehendak baik-Nya kepada manusia.”
- (2) Bahwa nama Yesus ini, yang dengan kuasa-Nya mereka bertindak, adalah satu-satunya nama yang dapat menyelamatkan kita semua. Dari sini Petrus mengalihkan pembicaraan untuk menunjukkan bahwa ia tidak ingin membentuk sekte atau golongan tertentu melalui pengajaran yang mereka sampaikan dan mujizat yang mereka adakan itu. Pengajaran ini bukan dari golongan tertentu yang boleh diikuti atau dijauhi orang sesuka hati seperti yang dilakukan orang dengan sekte-sekte para filsuf dan orang-orang Yahudi. Pengajaran yang disampaikannya itu adalah penetapan ilahi yang kudus, yang dengan ini disahkan dan ditegaskan. Semua orang sangat perlu tunduk dan memenuhi persyaratannya. Bukanlah hal yang biasa-biasa saja melainkan teramat penting bahwa orang percaya kepada nama ini dan berseru kepadanya.
- [1] Kita berutang budi kepada nama-Nya sebagai kewajiban kita kepada Allah, dan untuk memenuhi rancangan-Nya (ay. Kis 4:11), “Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan, oleh kamu, pemimpin-pemimpin umat dan tua-tua Israel, yang seharusnya menjadi tukang bangunan jemaat, yang mengaku-ngaku seperti itu, sebab jemaat adalah bangunan Allah. Di sini sebuah batu ditawarkan kepadamu untuk diletakkan di tempat utama bangunan itu, untuk menjadi tiang utama yang dapat menopang seluruh bangunan. Tetapi kamu telah menyia-nyiakan, menolak, dan tidak mau menggunakannya. Kamu membuangnya sebagai benda yang tidak ada gunanya selain sebagai batu pijakan. Tetapi batu ini sekarang telah menjadi batu penjuru. Allah telah membangkitkan Yesus yang kamu tolak itu, dan dengan mendudukkan-Nya di sebelah kanan-Nya, Ia telah dijadikan batu penjuru dan batu utama, pusat dari seluruh kesatuan dan sumber kekuatan.” Boleh jadi di sini Petrus memilih mengutip kata-kata tadi karena Kristus sendiri telah menggunakannya untuk menjawab tuntutan para imam kepala dan tua-tua perihal kuasa-Nya, tidak lama sebelum itu (Mat. 21:42). Kitab Suci merupakan senjata ampuh yang sudah teruji dalam menghadapi pertentangan rohani kita. Oleh karena itu, biarlah kita tetap berpegang padanya.
- [2] Kita berutang budi kepada nama Yesus demi kepentingan kita sendiri. Kita akan binasa jika tidak berlindung di dalam nama ini dan menjadikannya tempat pelarian dan menara kita yang kuat. Sebab kita tidak dapat diselamatkan selain oleh Yesus Kristus, dan jika kita tidak diselamatkan selamanya, kita akan binasa selamanya (ay. Kis 4:12). Keselamatan tidak ada di dalam siapa pun selain di dalam Dia. Sama seperti tidak ada nama lain yang dapat menyembuhkan tubuh yang sakit, tidak ada nama lain juga yang dapat menyelamatkan jiwa-jiwa berdosa. “Oleh Dia, dan hanya oleh Dia, dengan menerima dan memeluk ajaran-Nya, keselamatan dapat diharapkan oleh semua orang. Sebab di dunia ini tidak ada satu pun agama lain, bahkan yang diajarkan Musa sekalipun, yang dapat memberikan keselamatan kepada mereka yang sekarang tidak datang untuk menerimanya, saat keselamatan itu diberitakan.” Demikianlah yang dikatakan oleh Dr. Hammond. Amatilah di sini,
- pertama, keselamatan kita adalah urusan kita yang paling utama dan harus berada paling dekat dengan hati kita. Keselamatan itu adalah pertolongan kita dari murka dan kutuk, serta pemulihan bagi kita untuk mendapatkan perkenanan dan berkat Allah.
- Kedua, keselamatan kita tidak terletak di dalam diri kita sendiri, ataupun dapat diperoleh melalui jasa atau kekuatan kita sendiri. Kita dapat menghancurkan diri sendiri, tetapi tidak dapat menyelamatkan diri sendiri.
- Ketiga, di antara umat manusia ada banyak nama yang mengaku-ngaku dapat menyelamatkan, tetapi sebenarnya tidak. Banyak lembaga agama yang mengaku-ngaku dapat mengadakan perdamaian dan hubungan antara Allah dan manusia, tetapi tidak mampu melakukannya.
- Keempat, Hanya melalui Kristus dan nama-Nyalah segala kebaikan yang perlu bagi keselamatan kita dapat diharapkan dari Allah, dan supaya semua amal bakti kita dapat diterima Allah. Inilah kehormatan yang ada di dalam nama Kristus, yaitu bahwa nama itu sajalah satu-satunya nama yang melaluinya kita akan diselamatkan, satu-satunya nama yang harus kita panggil saat kita datang dengan semua permohonan kita kepada Allah. Nama ini telah ditetapkan. Allah sendirilah yang telah menetapkannya, dan ini adalah keuntungan tak terhingga yang diberikan dengan cuma-cuma kepada kita. Nama itu diberikan di bawah kolong langit. Kristus tidak hanya memiliki nama yang agung di sorga, tetapi juga nama yang agung di bawah kolong langit. Ia memiliki segala kuasa baik di dunia atas maupun dunia bawah. Nama itu diberikan kepada manusia, yang membutuhkan keselamatan, manusia yang akan binasa. Kita dapat diselamatkan oleh nama-Nya, yakni TUHAN keadilan kita, dan kita tidak dapat diselamatkan oleh nama lain. Seberapa jauh mereka yang tidak mengenal atau tidak percaya kepada Kristus bisa mendapat perkenanan Allah dan bisa hidup dengan terang yang mereka dapatkan, itu bukanlah urusan kita untuk menentukannya. Tetapi satu hal kita tahu, bahwa perkenanan apa pun yang dapat menyelamatkan dan yang bisa diterima orang adalah karena Kristus dan demi Dia semata. Jadi tetap saja, keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia. Aku menggelari engkau, sekalipun engkau tidak mengenal Aku (Yes. 45:4).
- IV. Bagaimana pengadilan ini dipojokkan oleh Petrus dan Yohanes melalui pembelaan mereka itu (ay. Kis 4:13-14). Sekarang janji yang diberikan Kristus itu digenapi, bahwa Ia akan memberi mereka kata-kata hikmat, sehingga mereka tidak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawan mereka.
- 1. Para imam tidak mampu membantah bahwa kesembuhan orang lumpuh itu merupakan kebajikan sekaligus mujizat. Orang itu berdiri di sana bersama Petrus dan Yohanes, siap membuktikan kebenaran kesembuhan itu bila diberi kesempatan, dan mereka tidak dapat mengatakan apa-apa untuk membantahnya (ay. Kis 4:14), atau menyangkal dan meremehkannya. Untung saja kejadian itu tidak terjadi pada hari Sabat, kalau tidak mereka akan mempunyai alasan untuk menentangnya.
- 2. Dengan seluruh kemegahan dan kekuasaan mereka pun para imam itu tidak sanggup mengalahkan Petrus dan Yohanes. Kesembuhan orang lumpuh itu bukanlah mujizat yang kecil, mengingat betapa para imam ini merupakan musuh besar nama Kristus (cukup untuk membuat gemetar siapa pun yang mendukung Dia). Juga mengingat betapa kecil hati dan pengecutnya sikap para murid itu sebagai pendukung-Nya belum lama berselang, khususnya Petrus, yang menyangkali Dia karena takut kepada seorang hamba perempuan. Namun, sekarang mereka bisa melihat keberanian Petrus dan Yohanes (ay. Kis 4:13). Boleh jadi ada sesuatu yang luar biasa dan sangat mengagumkan dalam perilaku mereka. Mereka tidak saja tampak sama sekali tidak takut terhadap para pemimpin itu, tetapi juga berani dan menakutkan bagi orang-orang itu. Mereka memancarkan keagungan dari wajah mereka, cahaya dari mata mereka, dan wibawa, kalau bukan sesuatu yang menimbulkan kengerian dalam suara mereka. Mereka meneguhkan hati seperti keteguhan gunung batu, seperti sang nabi (Yes. 50:7; Yeh. 3:9). Keberanian para pengikut setia Kristus sering kali membingungkan para penganiaya mereka yang bengis. Sekarang,
- (1) Kita diberi tahu di sini tentang apa yang membuat para imam itu semakin terheran-heran. Mereka mengetahui, bahwa keduanya orang biasa yang tidak terpelajar. Mereka bertanya, baik kepada kedua rasul itu sendiri maupun kepada sesama mereka, atau orang lain, dan mendapati bahwa keduanya berasal dari kalangan miskin, lahir di Galilea, dibesarkan sebagai nelayan, tidak pernah memperoleh pendidikan di sekolah, tidak pernah duduk di bangku sekolah tinggi, tidak pernah belajar pada salah satu rabi, dan tidak pernah bicara di hadapan sidang pengadilan, pertemuan, ataupun sekolah tinggi. Tidak, bahkan seandainya saat itu ada orang yang berbicara tentang filsafat, matematika, atau politik dengan mereka, ia akan mendapati bahwa mereka sama sekali tidak tahu apa pun tentang hal-hal itu. Sekalipun begitu, bila berbicara tentang Mesias dan kerajaan-Nya, mereka mampu membicarakannya dengan begitu jelas, terang, dan meyakinkan, dengan mengutip Kitab Suci Perjanjian Lama yang berhubungan, sehingga hakim yang paling terpelajar pun tidak mampu membantah mereka atau berdebat dengan mereka. Rasul-rasul itu adalah orang biasa yang tidak terpelajar – idiōtai, orang-orang biasa, orang-orang yang tidak punya kedudukan atau pekerjaan yang dikenal orang banyak. Oleh sebab itu para imam heran melihat keduanya bisa memiliki pernyataan-pernyataan yang sedemikian hebat itu. Di mata mereka, kedua rasul itu hanyalah orang-orang bodoh (itulah makna kata itu sebenarnya). Mereka memandang rendah kedua rasul itu seolah-olah keduanya hanyalah orang biasa belaka dan tidak berharap banyak dari mereka. Sikap ini membuat mereka bertanya-tanya dan ingin tahu kebebasan seperti apa yang dimiliki kedua orang itu.
- (2) Kita diberi tahu apa yang membuat keheranan mereka itu surut: mereka mengenal keduanya sebagai pengikut Yesus. Boleh jadi mereka sendiri pernah melihat keduanya bersama Dia di Bait Allah, dan sekarang mereka teringat bahwa mereka pernah melihat kedua rasul itu. Atau, mungkin juga beberapa pelayan atau orang-orang di sekitar mereka melaporkan hal itu kepada mereka, sebab mereka sendiri tidak mau dianggap memperhatikan orang-orang dengan kedudukan rendah seperti itu. Namun, ketika mereka mengenali keduanya sebagai pengikut Yesus, pernah bergaul akrab dengan-Nya, menyertai Dia, dan terlatih di bawah pengawasan-Nya, mereka pun tahu harus menghubungkan keberanian itu kepada siapa. Bahkan, keberanian mereka dalam hal-hal ilahi sebenarnya sudah cukup untuk menunjukkan dari siapa mereka memperoleh pendidikan mereka. Perhatikanlah, orang-orang yang menjadi pengikut Yesus, yang bergaul akrab dan bersekutu dengan-Nya, mendengarkan perkataan-Nya, berdoa di dalam nama-Nya, dan memperingati kematian serta kebangkitan-Nya, harus menjaga perilaku mereka dalam segala hal, supaya orang-orang yang bergaul dengan mereka bisa mengenal mereka sebagai pengikut Yesus. Hal inilah yang membuat mereka begitu suci, sorgawi, rohani, dan bersukacita. Hal ini telah meninggikan mereka jauh di atas dunia ini, dan mengisi mereka dengan perkara lain. Orang bisa tahu bahwa mereka telah berada di gunung itu, karena cahaya yang memancar dari wajah mereka.
Matthew Henry: Kis 4:15-22 - Ketetapan Hati Petrus dan Yohanes Ketetapan Hati Petrus dan Yohanes ( Kis 4:15-22)
Di sini diceritakan tentang keputusan bagi peradilan Petrus dan Yohanes di hadapan sidang. Sekar...
Ketetapan Hati Petrus dan Yohanes ( Kis 4:15-22)
- Di sini diceritakan tentang keputusan bagi peradilan Petrus dan Yohanes di hadapan sidang. Sekarang ini mereka telah lulus ujian dengan gemilang, sebab mereka harus dilatih menanggung penderitaan secara bertahap, dan dipersiapkan menghadapi ujian yang lebih berat melalui ujian yang lebih ringan. Sekarang ini mereka hanyalah ibarat berlari dengan orang berjalan kaki belaka. Sesudah ini kita akan melihat mereka berpacu melawan kuda (Yer. 12:5).
- I. Di sini terdapat perundingan dan keputusan sidang mengenai perkara ini, dan tindak lanjut mereka setelah itu.
- 1. Kedua tahanan itu diperintahkan untuk menyingkir (ay. Kis 4:15). Mereka menyuruh rasul-rasul itu meninggalkan ruang sidang, dan ingin melepaskan diri dari keduanya (perkataan keduanya begitu telak menyinggung hati nurani mereka), tetapi juga tidak mau kalau sampai rasul-rasul itu mendengar pengakuan yang keluar dari mulut mereka. Namun, meskipun kedua rasul itu mungkin saja tidak mendengarnya sendiri, di sini kata-kata itu dicatat. Rancangan-rancangan musuh-musuh Kristus dilaksanakan dalam lingkungan komplotan rahasia, dan mereka menguburnya dalam-dalam seakan-akan hendak menyembunyikan rencana mereka dari Tuhan.
- 2. Sebuah perdebatan timbul seputar perkara ini. Maka berundinglah mereka. Tiap orang diharapkan menyampaikan pikirannya dengan bebas dan memberikan saran menyangkut urusan yang penting ini. Dengan demikian genaplah nas yang mengatakan bahwa para penguasa itu akan bermufakat bersama-sama melawan TUHAN dan yang diurapi-Nya (Mzm. 2:2). Pertanyaan yang diajukan adalah, Tindakan apakah yang harus kita ambil terhadap orang-orang ini? (ay. Kis 4:16). Kalau saja mereka mau menyerah kepada kuasa kebenaran yang meyakinkan dan berwibawa itu, akan mudah mengatakan apa yang harus mereka lakukan terhadap orang-orang ini. Seharusnya mereka menempatkan rasul-rasul itu sebagai kepala sidang, menerima pengajaran mereka, dibaptiskan dalam nama Tuhan Yesus, dan bergabung dalam persekutuan mereka. Namun, ketika orang tidak mau diajak melakukan apa yang seharusnya mereka perbuat, maka tidaklah mengherankan apabila mereka sama sekali hilang akal mengenai apa yang harus dilakukan. Kalau saja manusia bersedia menerima kebenaran-kebenaran Kristus sebagaimana seharusnya, mereka tidak akan mengalami masalah atau kegelisahan. Namun, jikalau mereka menindas atau memenjarakan kebenaran dengan kelaliman (Rm. 1:18), mereka akan menganggap kebenaran itu sebagai batu yang menindih mereka, sampai mereka tidak tahu harus berbuat apa (Za. 12:3).
- 3. Akhirnya mereka sampai pada keputusan, menyangkut dua hal:
- (1) Bahwa sungguh tidak aman untuk menghukum kedua rasul itu atas apa yang telah mereka perbuat. Sebenarnya mereka ingin sekali melakukan hal itu, tetapi mereka tidak mempunyai cukup keberanian, sebab orang banyak mendukung perkara kedua rasul itu dan memberitakan mujizat itu dengan suara lantang. Dan sekarang ini imam-imam juga masih ketakutan seperti sebelumnya, ketika mereka tidak berani menangkap Kristus karena takut kepada orang-orang. Melalui ini tampaklah bahwa teriakan orang banyak menentang Juru Selamat kita adalah suatu hal yang dipaksakan atau diatur, karena arus itu segera kembali kepada saluran sebelumnya. Sekarang mereka tidak dapat menemukan cara untuk menghukum Petrus dan Yohanes, serta alasan apa yang harus mereka ajukan untuk itu, karena takut akan orang banyak. Mereka tahu bahwa merupakan tindakan yang keliru untuk menghukum mereka, dan oleh karena itu sudah seharusnya mereka tidak melaksanakannya karena takut akan Allah. Namun, mereka ternyata hanya menganggap hal itu sebagai sesuatu yang berbahaya, dan oleh karena itu tidak jadi melakukannya karena takut kepada orang banyak. Sebab,
- [1] Orang banyak yakin akan kebenaran mujizat itu. Ini suatu mujizat yang menyolok, gnōston sēmeion – mujizat yang diketahui. Sudah diketahui orang bahwa rasul-rasul itu mengadakan mujizat dengan nama Kristus, dan bahwa sebelum itu Kristus sendiri sudah sering melakukannya. Ini merupakan contoh kuasa Kristus yang sudah diketahui dan bukti atas ajaran-Nya. Bahwa ini sebuah mujizat yang luar biasa, diadakan demi penegasan pengajaran yang mereka beritakan (sebab ini merupakan sebuah tanda), yang telah nyata kepada semua penduduk Yerusalem. Ini merupakan pendapat yang telah diterima semua orang, dan karena terjadi di gerbang Bait Allah, mujizat itu juga diperhatikan semua orang. Para imam sendiri, dengan segala kelicikan dan kelancangan mereka, tidak dapat menyangkal bahwa kejadian itu memang benar-benar sebuah mujizat. Semua orang pasti akan mengejek mereka seandainya mereka menyangkalnya. Mereka bisa saja dengan mudah menyangkali hal itu di dalam hati, tetapi tidak kepada dunia. Bukti-bukti Injil memang tidak dapat disangkal.
- [2] Orang banyak itu bertindak lebih lanjut lagi, dan tidak saja insaf akan kebenaran mujizat itu, tetapi juga semua orang memuliakan nama Allah berhubung dengan apa yang telah terjadi. Bahkan mereka yang tidak terbujuk oleh mujizat itu untuk percaya kepada Kristus pun begitu terharu olehnya sebagai rasa belas kasihan terhadap orang yang malang dan rasa hormat terhadap bangsa mereka, hingga mau tidak mau mereka memuliakan Allah atas apa yang terjadi itu. Bahkan agama berdasarkan akal manusia pun mengajarkan mereka untuk melakukan hal itu. Dan, seandainya para imam menghukum Petrus dan Yohanes atas apa yang membuat semua orang memuliakan Allah, orang-orang tidak akan menaruh hormat lagi kepada mereka dan mereka akan ditinggalkan sebagai musuh Allah dan manusia. Dan kalau itu sampai terjadi, maka murka mereka akan menjadi kemuliaan bagi Allah, dan karena itu kepentingan mereka bisa ditahan.
- (2) Bahwa bagaimanapun juga, sungguh penting untuk membungkam para rasul di kemudian hari (ay. Kis 4:17-18). Para imam tidak mampu membuktikan bahwa kedua rasul itu telah mengatakan atau melakukan hal yang salah, tetapi meskipun begitu keduanya harus dilarang mengatakan atau melakukan kembali apa yang telah mereka perbuat itu. Bagi mereka, yang penting adalah bahwa pengajaran Kristus jangan makin luas tersiar di antara orang banyak, seakan-akan peristiwa mujizat itu seperti wabah penyakit yang baru muncul dan harus dihentikan penyebarannya. Lihatlah bagaimana kejahatan neraka bertempur melawan rencana sorga. Allah ingin agar pengenalan akan Kristus tersebar ke seluruh dunia, tetapi para imam kepala itu ingin agar hal itu tidak makin luas tersiar. Namun, keinginan mereka ini ditertawakan oleh Dia yang bersemayam di sorga. Nah, untuk mencegah penyebaran ajaran ini,
- [1] Mereka menuntut supaya para rasul tidak memberitakannya lagi. Kalaupun hal ini benar-benar dilaksanakan karena wewenang mereka (yang menurut pendapat mereka wajib ditaati setiap orang Israel), supaya tidak seorang pun berbicara atau mengajar lagi dalam nama Yesus (ay. Kis 4:18), kita tidak mendapati bahwa mereka memberikan alasan apa pun mengapa ajaran Kristus harus ditekan. Mereka tidak dapat mengatakan bahwa ajaran-Nya palsu, berbahaya, atau mengandung niat buruk, dan mereka malu mengakui alasan sebenarnya, bahwa ajaran itu justru bersaksi melawan kemunafikan dan kefasikan mereka, serta mengguncangkan kelaliman mereka. Namun, Stat pro ratione voluntas – Mereka tidak dapat memberikan alasan selain kehendak mereka. “Kami dengan tegas menuntut dan memerintah kamu, tidak saja supaya kamu tidak memberitakan pengajaran ini di depan umum, tetapi supaya mulai sekarang kamu jangan berbicara lagi dengan siapa pun, tidak juga secara pribadi kepada orang per orang, dalam nama itu.” (ay. Kis 4:17). Pelayanan yang terbesar bagi kerajaan Iblis adalah pelayanan yang membungkam hamba-hamba Tuhan yang setia dan menempatkan mereka yang adalah terang dunia itu di bawah gantang.
- [2] Mereka mengancam dengan keras bahwa apabila rasul-rasul itu tetap melakukannya, mereka harus menanggung sendiri akibatnya. Sidang ini akan menganggapnya sebagai penghinaan apabila mereka melakukan hal itu, dan mereka akan menanggung akibat yang tidak menyenangkan oleh karenanya. Kristus tidak saja menyuruh mereka memberitakan Injil kepada semua makhluk, tetapi juga berjanji untuk mendukung mereka dalam melewatinya, serta memberikan imbalan atasnya. Nah, imam-imam ini tidak saja melarang pemberitaan Injil, tetapi juga mengancam untuk menghukum perbuatan itu sebagai kejahatan yang sangat keji. Sebaliknya, mereka yang tahu caranya justru akan menghargai ancaman-ancaman dunia, meskipun ancaman-ancaman itu berupa pembantaian, sampai ancaman itu berlalu (9:1).
- II. Di sini diceritakan perihal ketetapan hati para tahanan yang dengan berani melanjutkan pekerjaan mereka tanpa memedulikan ketetapan sidang dan pernyataan mereka tentang hal ini (ay. Kis 4:19- 20). Petrus dan Yohanes tidak perlu berunding untuk mengetahui isi pikiran masing-masing (sebab keduanya digerakkan oleh Roh yang satu dan yang sama). Mereka seia sekata dan menjawab dengan sehati, “Manakah yang benar di hadapan Allah, yang kepada-Nya kamu dan kami harus bertanggung jawab, taat kepada kamu atau taat kepada Allah. Kami meminta, silakan kamu putuskan sendiri, sebab tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata kepada semua orang tentang apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar, karena kami sudah sering mengalaminya sendiri dan diberi tugas untuk memberitakannya.” Akal pikiran si ular tentunya akan menyuruh mereka menutup mulut, dan meskipun hati nurani mereka tidak dapat berjanji untuk tidak memberitakan Injil lagi, mereka tidak perlu menceritakan hal ini kepada para pemimpin itu. Namun, keberanian sang singa memimpin mereka untuk melawan wewenang dan kejahatan para penganiaya mereka. Keduanya bahkan mengatakan bahwa mereka tetap akan memberitakan Injil dan membenarkan diri dengan dua hal:
- 1. Perintah Allah, “Kamu memerintahkan kami untuk tidak memberitakan Injil, sedangkan Ia memerintahkan kami untuk mengabarkannya, memercayakan tugas itu kepada kami, dan menuntut kesetiaan kami untuk melaksanakannya. Sekarang siapakah yang harus kami taati, Allah atau kamu?” Di sini mereka memakai salah satu dari communes notitiæ – pernyataan yang telah diterima dan diakui dalam hukum alam, bahwa jika perintah manusia dan perintah Allah saling berbenturan, maka perintah Allah itulah yang harus dijalankan. Sudah menjadi hukum umum di Inggris bahwa jika terdapat ketetapan yang berlawanan dengan hukum Allah, maka ketetapan tadi akan ditiadakan dan dibatalkan. Tidak ada yang lebih konyol daripada lebih menaati manusia yang lemah dan dapat berbuat salah, yang sama-sama merupakan makhluk ciptaan dan bawahan, bukan menaati Allah yang jauh lebih bijaksana dan suci, Pencipta dan Tuhan kita yang memiliki kuasa tertinggi, serta yang adalah Hakim yang kepada-Nya semua orang harus mempertanggungjawabkan dirinya. Perkaranya begitu jelas, tidak bertentangan, dan terbukti benar dengan sendirinya, hingga kami memberanikan diri untuk mempersilakan Anda memutuskan sendiri, walau Anda bersikap berat sebelah dan berprasangka. Bisakah Anda berpendapat bahwa adalah benar di hadapan Allah untuk melanggar perintah ilahi demi menaati perintah manusia? Segala sesuatu yang benar di hadapan Allah pastilah benar, sebab kami yakin penghakiman-Nya sesuai dengan kebenaran. Oleh karena itu sudah sepantasnya kita menguasai diri dengan penghakiman-Nya.
- 2. Kesadaran hati nurani mereka. Seandainya pun kedua rasul itu tidak menerima perintah langsung dari sorga untuk memberitakan ajaran Kristus, mereka tidak mungkin untuk tidak berkata-kata dan berbicara di depan umum tentang apa yang telah mereka lihat dan yang telah mereka dengar. Seperti Elihu, mereka tumpat dengan kata-kata, dan Roh yang ada dalam diri mereka mendesak mereka. Mereka harus berbicara supaya merasa lega (Ayb. 32:18, 20).
- (1) Mereka merasakan pengaruh ajaran itu dalam diri mereka, betapa luar biasa perubahan yang telah mereka alami, bagaimana mereka telah dibawa memasuki dunia baru. Oleh karena itu, tidak bisa tidak mereka harus berbicara tentang hal itu. Orang-orang yang paling mampu berbicara tentang ajaran Kristus adalah mereka yang sudah merasakan sendiri kuasa dan manisnya ajaran Kristus serta dipengaruhi olehnya. Rasanya bagaikan api yang menyala-nyala, terkurung dalam tulang-tulang (Yer. 20:9).
- (2) Mereka tahu betapa pentingnya ajaran Kristus itu bagi orang lain. Mereka prihatin melihat jiwa-jiwa yang akan binasa dan sadar bahwa orang-orang ini tidak akan dapat menghindar dari kebinasaan kekal selain melalui Yesus Kristus. Oleh sebab itu keduanya dengan setia memberikan peringatan dan menunjukkan jalan yang benar kepada mereka. Hal-hal itu adalah yang telah mereka lihat dan yang telah mereka dengar, dan oleh sebab itu mereka akan dengan setia memberikan peringatan dan menunjukkan jalan yang benar. Hal-hal yang telah kami lihat dan dengar sendiri. Oleh karena itu, jika bukan kami yang memberitakannya, siapa lagi yang akan melakukannya? Siapa yang bisa? Kami tahu apa artinya perkenan dan juga takut akan Tuhan, karena itu kami berusaha meyakinkan orang. Sebab kasih Kristus dan juga kasih terhadap jiwa-jiwalah yang mendorong kami (2Kor. 5:11, 14).
- III. Di sini diceritakan tentang pembebasan kedua tahanan itu (ay. Kis 4:21). Mereka semakin keras mengancam rasul-rasul itu, dan berpikir telah berhasil menakut-nakuti mereka, lalu akhirnya melepaskan mereka juga. Cukup banyak orang yang mereka takut-takuti supaya menaati ketetapan-ketetapan mereka yang tidak benar. Mereka tahu bagaimana harus membuat orang ketakutan dengan cara mengucilkan mereka (Yoh. 9:22), dan menyangka bahwa mereka juga dapat menanamkan pengaruh yang sama terhadap kedua rasul seperti terhadap orang lain. Namun, mereka terkecoh sebab rasul-rasul itu adalah pengikut Yesus. Para imam itu mengancam mereka, dan hanya itulah yang sekarang mampu mereka lakukan. Setelah melakukan itu mereka akhirnya melepaskan mereka juga,
- 1. Karena mereka tidak berani melawan orang banyak yang memuliakan Allah berhubung dengan apa yang telah terjadi, dan yang pasti siap (setidaknya itulah yang mereka sangka) menyeret mereka turun dari kursi mereka, apabila mereka menghukum kedua rasul itu karena mengadakan mujizat itu. Sama seperti para pemimpin yang melalui ketetapan Allah membuat takut dan mengendalikan orang jahat, demikian pula orang banyak melalui campur tangan Allah adakalanya membuat takut dan mengendalikan para pemimpin jahat.
- 2. Karena mereka tidak mampu menyangkali mujizat itu (ay. Kis 4:22), Sebab orang yang sudah disembuhkan oleh mujizat itu sudah lebih dari empat puluh tahun umurnya. Oleh karena itu,
- (1) Mujizat itu semakin luar biasa karena orang itu sudah lumpuh sejak lahirnya (3:2). Semakin bertambah usianya, semakin mendarah daging pula penyakit yang dideritanya, sehingga makin sulit disembuhkan. Jika orang-orang semakin berumur dan sudah sejak lama terbiasa melakukan kejahatan, kemudian dipulihkan dari kelemahan rohaniah mereka hingga menjadi baik, dan dengan demikian terlepas dari kebiasaan-kebiasaan buruk mereka, kuasa kasih karunia ilahi yang mereka alami itu pun akan semakin dimuliakan.
- (2) Kebenaran mujizat itu semakin terbukti, sebab orang yang sudah disembuhkan oleh mujizat itu sudah lebih dari empat puluh tahun umurnya. Oleh karena itu, ia tentu saja, sama seperti orang buta yang telah disembuhkan Kristus, dapat berkata-kata untuk dirinya sendiri saat ditanyai (Yoh. 9:21).
SH: Kis 4:1-22 - Menghadapi ancaman dan tekanan (Jumat, 28 Mei 1999) Menghadapi ancaman dan tekanan
Akibat dari kesaksian dan pengajaran tentang Allah, kini Petrus
dan Yohanes harus menghadapi tekanan dan ancaman ...
Menghadapi ancaman dan tekanan
Akibat dari kesaksian dan pengajaran tentang Allah, kini Petrus dan Yohanes harus menghadapi tekanan dan ancaman dari para pemimpin agama dan penguasa wilayah setempat. Mereka berdua ditangkap, bukan karena berbuat jahat, tetapi memberitakan Injil. Meskipun demikian, mereka tidak gentar. Bahkan kehadiran mereka di antara para pemimpin agama itu; mereka manfaatkan sebagai kesempatan untuk bersaksi bahwa keselamatan hanya ada di dalam Yesus Kristus yang telah disalibkan dan dibangkitkan Allah dari antara orang mati.
Gereja bersaksi. Petrus dan Yohanes bukanlah orang-orang terpelajar, tetapi memiliki keberanian dan hikmat luar biasa untuk bersaksi. Bahkan larangan dan ancaman tidak menghalangi semangat iman mereka untuk menyaksikan bahwa: "Tak ada nama lain selain Dia, Yesus Kristus!" Semangat bersaksi Petrus dan Yohanes hendaklah juga mengobarkan semangat Gereja masa kini. Meskipun berada di bawah tekanan dan ancaman, Gereja harus terus bersaksi. Allah pasti memberikan kekuatan, keberanian dan hikmat luar biasa bagi mereka yang mengobarkan kebenaran Injil.
Renungkan: Ketika bersaksi atau menyuarakan kebenaran, pernahkah kita merasa takut karena ancaman dari penguasa?
SH: Kis 4:1-12 - Kuasa versus amarah (Sabtu, 14 Juni 2003) Kuasa versus amarah
Sangat menarik jika kita mau membaca Lukas dan Kisah Para Rasul
sebagai suatu karya tulis yang besar. Apalagi mengamati
...
Kuasa versus amarah
Sangat menarik jika kita mau membaca Lukas dan Kisah Para Rasul sebagai suatu karya tulis yang besar. Apalagi mengamati perkembangan, perpindahan bahkan kontras dari berbagai tema dan tokoh di dalamnya.
Contohnya adalah Petrus. Sebelum ini, pembaca bertemu dengan Petrus yang ketakutan dan akhirnya menyangkali Yesus ketika ia menghadapi tuduhan secara berturut-turut oleh tiga orang di rumah Imam Besar (Luk. 22:54-62). Kini, setelah Pentakosta, Petrus bersama-sama dengan Yohanes menghadapi amarah para pembesar keagamaan Yahudi (ayat 1-2) dengan suatu seruan pemberitaan Injil yang tidak malu-malu dan berani. Di dalam sidang yang sama yang telah menghukum Yesus dengan hukuman mati (Luk. 22:63-71), Petrus memperhadapkan para pemimpin Yahudi kepada suatu fakta yang tidak dapat ditolak. Mereka tidak dapat menyangkal bahwa si lumpuh memang telah disembuhkan. Petrus menyatakan bahwa jika mereka mengakui kesembuhan si lumpuh, seharusnya mereka mengakui juga kebenaran kesaksian Petrus yang menyatakan bahwa si lumpuh disembuhkan karena kuasa Nama Yesus (ayat 9-10). Tidak hanya itu, sesuai dengan nas PL, Yesus Sang Mesias yang telah mereka tolak itu justru adalah bagian terpenting dari bangunan yang sedang didirikan Allah, yaitu umat-Nya (bdk. Luk. 20:17). Yang terutama adalah, hanya di dalam nama Yesus Kristus sajalah manusia dapat diselamatkan (ayat 12). Keyakinan Petrus dan Yohanes yang didasarkan pada tuntunan Roh Kudus (ayat 8) inilah yang menjadi dasar dari tindakan, perkataan dan keberanian mereka. Keberanian ini tidak sia-sia, karena kesaksian mereka berbuah demi kemuliaan Tuhan (ayat 4).
Renungkan: Kristen menjadi berani bukan karena bakat ataupun pemotivasian psikologis, tetapi karena Roh Kudus. Keberanian dalam Roh itu akan memampukan bersaksi dan bertindak dalam ketaatan.
SH: Kis 4:1-12 - Kuasa memberitakan Injil (Jumat, 12 Juni 2009) Kuasa memberitakan Injil
Apa yang menjadi daya dorong begitu kuat bagi anak-anak Tuhan untuk
memberitakan Injil dengan berani, bahkan bila harus...
Kuasa memberitakan Injil
Apa yang menjadi daya dorong begitu kuat bagi anak-anak Tuhan untuk memberitakan Injil dengan berani, bahkan bila harus menghadapi risiko dianiaya? Roh Kudus yang ada di dalam diri mereka (ayat 8)!
Oleh dorongan Roh Kudus, Petrus telah mendemonstrasikan kuasa kebangkitan Yesus melalui penyembuhan seorang lumpuh. Kuasa yang sama memampukan Petrus untuk berkhotbah bahwa Yesuslah penggenapan PL untuk keselamatan umat manusia. Di hadapan Mahkamah Agama yang marah karena pemberitaannya yang dianggap provokatif, sekali lagi Roh Kuduslah yang berperan di dalam Petrus (ayat 8).
Kuasa Roh Kudus bukan sekadar dorongan emosional. Kuasa itu bekerja memberi kesaksian akan kuasa Kristus yang dahsyat dan nyata. Orang banyak yang percaya oleh pemberitaan Petrus adalah bukti nyata kuasa tersebut (ayat 4). Kuasa yang sama memampukan Petrus 'membela' pelayanan dan khotbahnya dengan baik. Ia menyatakan bahwa yang ia lakukan adalah hal yang baik, yang tak dapat digugat secara hukum (ayat 9). Tidak ada yang salah dengan menyembuhkan orang sakit dan mengkhotbahkan sumber kesembuhan tersebut. Petrus konsisten dengan khotbah sebelum ini, yaitu bahwa Yesus, yang orang Yahudi salibkan tetapi yang Allah bangkitkan, adalah sumber kesembuhan orang lumpuh itu (ayat 10). Petrus mengutip Mzm. 118:22 sebagai dasar firman yang menegaskan pilihan Allah atas Yesus sebagai Juruselamat manusia. Bahkan dengan tegas ia mengatakan bahwa Yesuslah Juruselamat satu-satunya (ayat 12).
Gereja dipanggil untuk memberi kesaksian tentang Yesus bukan dengan kekuatan dan hikmat sendiri. Roh Kudus akan memakai tiap anak Tuhan yang memperlengkapi diri dengan kebenaran firman Tuhan dan yang mau taat pada pimpinan-Nya. Jangan pernah digentarkan oleh kuasa manusia manapun yang mau menghalangi tugas pemberitaan Injil, karena kuasa-Nya nyata. Akan ada orang-orang yang dimenangkan kepada Kristus lewat pemberitaan Injil yang kita lakukan.
SH: Kis 4:1-12 - Berani bersaksi (Sabtu, 18 Juni 2011) Berani bersaksi
Hasil khotbah Petrus menghasilkan dua respons yang bertolak belakang. Ada sekitar 2.000 orang Yahudi yang percaya kepada Yesus sehing...
Berani bersaksi
Hasil khotbah Petrus menghasilkan dua respons yang bertolak belakang. Ada sekitar 2.000 orang Yahudi yang percaya kepada Yesus sehingga jemaat bertambah menjadi sekitar 5.000 orang laki-laki. Sebaliknya para pemimpin agama Yahudi menolak dengan penuh amarah dan berusaha untuk menghentikan pemberitaan tentang kebangkitan Yesus. Berita ini bertentangan dengan doktrin orang Saduki bahwa tidak ada kebangkitan tubuh (Kis. 23:6-8). Sebab itu mereka menangkap dan memenjarakan Petrus dan Yohanes. Namun itu tidak menghambat 2.000 orang tersebut untuk percaya dan bersekutu dengan orang percaya di Yerusalem.
Petrus dan Yohanes menghadapi sidang Sanhedrin, yang sebelumnya telah menjatuhkan hukuman mati kepada Yesus (lihat Luk. 22:63-71). Petrus, yang pernah ketakutan dan menyangkal Yesus, tampil penuh keberanian dan dengan kuasa Roh Kudus menjawab dua pertanyaan dari Sanhedrin menyangkut sumber kuasa dan atas nama siapakah mereka bertindak. Ia mengemukakan bahwa dalam nama Yesuslah mukjizat terjadi. Sanhedrin tidak dapat menyangkal kesaksian Petrus. Bahkan Petrus menunjukkan dosa mereka karena membunuh Yesus, Mesias mereka. Namun Allah telah membangkitkan Dia. Sebab itu Yesus Kristus hidup dan sekarang bekerja di dalam dan melalui jemaat-Nya dengan Roh Kudus-Nya. Mereka bagaikan para tukang bangunan yang menolak dan membuang Yesus sebagai batu dasar yang penting (11; Mzm 118:22). Namun Yesus adalah batu penjuru yang berharga bagi bangunan umat Allah, dan menjadi pokok keselamatan satu-satunya bagi mereka yang mau bertobat dan percaya kepada Dia (12). Hanya dalam nama Yesus, orang percaya akan sembuh dari penyakit dosa dan diselamatkan.
Kita harus meneladani para murid, yang dengan berani menyatakan kebenaran dan dengan kuasa Roh Kudus bersaksi bahwa Yesus adalah Juruselamat manusia satu-satunya. Biarlah hambatan, penganiayaan, ancaman, penjara, dan kematian sekalipun tidak menghalangi kita.
SH: Kis 4:1-22 - Berani karena Benar (Jumat, 25 Mei 2018) Berani karena Benar
Saat Petrus dan Yohanes sedang mengajar orang banyak, datanglah para imam kepala serta orang Saduki. Mereka tidak senang dengan P...
Berani karena Benar
Saat Petrus dan Yohanes sedang mengajar orang banyak, datanglah para imam kepala serta orang Saduki. Mereka tidak senang dengan Petrus dan Yohanes yang mengajarkan tentang konsep kebangkitan Yesus dari antara orang mati (2; Kis. 3:15). Sebab orang Saduki sama sekali tidak percaya adanya kebangkitan orang mati. Mereka juga menolak konsep takdir, ganjaran kekal setelah kematian, dan keabadian jiwa. Kaum Saduki lebih menekankan pada kehendak bebas dan kemandirian akal budi manusia. Oleh karena itu, segala hal yang tidak dapat diterima secara logika dianggap omong kosong belaka.
Para imam kepala itu marah karena menurut mereka kedua rasul Yesus tidak punya hak untuk berkhotbah dan mengajar, apalagi mewartakan Yesus yang sudah dicap sebagai penghujat Allah. Karena alasan itu Petrus dan Yohanes ditangkap, diadili, dan dipenjara. Dalam persidangan, kedua rasul Yesus mendapat pertanyaan krusial yang bernuansa politis, yaitu dengan kuasa manakah atau dalam nama siapakah mereka bertindak menyembuhkan orang lumpuh itu? (7). Berkat hikmat dan kekuatan Roh Kudus, Petrus menegaskan bahwa Yesus, yang telah disalibkan oleh para agamawan Yahudi, itulah yang telah menyembuhkan orang lumpuh itu. Pernyataan Petrus dan kesaksian orang lumpuh itu sudah membuktikan Yesus adalah Mesias dan Anak Allah (10-14).
Ucapan Petrus bukan hanya melukai perasaan dan harga diri anggota Mahkamah Agama, tetapi juga membuat mereka keheranan. Mereka menghendaki bahwa setelah peristiwa penyaliban Yesus orang Nazaret, tidak akan ada lagi orang yang menyebut nama-Nya. Namun, mereka tidak dapat menghambat karya Allah di tengah bangsa Israel. Sebab, apa yang diberitakan para rasul itu benar adanya.
Sebagai anak-anak Allah, kita dipanggil untuk berani memberikan kesaksian tentang Yesus sebagai satu-satunya Penyelamat, Penebus, dan Penghibur bagi manusia berdosa. Fakta dan kebenaran ini sepatutnya mendorong kita untuk lebih berani hidup bagi Kristus dan kerajaan-Nya. [JMN]
SH: Kis 4:12 - Keselamatan oleh nama Yesus (Sabtu, 14 Februari 2009) Keselamatan oleh nama Yesus
Di kolong langit ini, tidak ada manusia yang tidak ingin masuk surga.
Keselamatan diinginkan semua orang! Ada banyak...
Keselamatan oleh nama Yesus
Di kolong langit ini, tidak ada manusia yang tidak ingin masuk surga. Keselamatan diinginkan semua orang! Ada banyak cara yang orang coba tempuh dengan harapan bisa membuat mereka masuk surga.
Menuju surga itu mirip dengan berpergian. Jika kita ingin berpergian ke suatu tempat, kita memerlukan peta. Tidak mungkin peta dibuat oleh orang yang tidak tahu apapun tentang tempat itu. Perlu orang yang tahu jelas seluk-beluk suatu tempat untuk dapat membuat peta tempat itu. Lebih penting dari ini, isu masuk surga bukan sekadar bagaimana tahu jalan ke surga. Masuk surga intinya adalah beroleh sambutan dan izin Allah untuk kita hidup bersama Dia yang mulia itu. Berarti perlu ada relasi yang intim dengan Allah. Relasi itu sudah harus ada secara riil ketika kita masih di dunia ini. Bukan tunggu nanti!
Nah, masuk surga atau beroleh keselamatan itu tidak boleh tebak-tebak atau moga-moga. Harus pasti! Ini menyangkut nasib kekal kita! Kita harus yakin benar bahwa peta yang kita terima sebagai petunjuk jalan ke surga itu datang dari sumber terpercaya. Dari pihak yang benar-benar tahu surga! Peta dari siapa yang selama ini Anda pegang dan ikuti? Lebih jauh, bila Anda sudah merasa aman dan terjamin, jujurlah apakah Anda sungguh memiliki hubungan yang riil dengan Allah? Apakah Allah hadir nyata dalam keseharian Anda? Apakah Anda juga memiliki hati yang dekat dengan-Nya dan mengasihi Dia?
Tahukah Anda bahwa orang yang tahu surga adalah yang datang dari surga. Tahukah juga bahwa yang menentukan surga terbuka atau tidak bagi Anda bukan hasrat atau usaha Anda, tetapi keputusan anugerah Allah sendiri? Di kolong langit ini hanya satu penggenap rencana keselamatan yaitu Putra Allah sendiri yang telah menjadi Manusia Yesus Kristus. Ia tidak saja memberikan peta ke surga, tetapi Ia menuntun kita ke surga. Ia adalah pemberian Allah bagi manusia, agar di dalam Dia kita beroleh hubungan riil lagi akrab dengan Allah! Ia sudah datang ke bumi ini dan membuat kesempatan ke surga kelak bukan lagi mustahil. Tetapi kita harus sedia dipandu oleh-Nya. Sudah menyambut uluran tangan-Nya?
SH: Kis 4:13-22 - Gelap hati, gelap mata (Minggu, 15 Juni 2003) Gelap hati, gelap mata
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi pendidik adalah
mengubah paradigma (cara berpikir) seseorang. Ternyata, seban...
Gelap hati, gelap mata
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi pendidik adalah mengubah paradigma (cara berpikir) seseorang. Ternyata, sebanyak apa pun pemindahan informasi dari pendidik ke anak didik tidak serta merta membuahkan perubahan paradigma. Seperti kuda, pada akhirnya kita hanya berjalan sesuai dengan arah dan cakupan kacamata yang kita kenakan.
Para imam dan orang Saduki mengenakan kaca-mata yang begitu gelap sehingga mereka gagal melihat karya Allah yang begitu terang benderang. Mereka tidak melihat orang lumpuh itu sembuh total (Kis. 3:1-10), mereka hanya melihat Petrus dan Yohanes sebagai murid Yesus. Ketidaksukaan terhadap Yesus menjadi dasar bagi mereka untuk menolak mendengar pemberitaan tentang Dia. Hati mereka yang gelap telah menggelapkan mata mereka pula.
Menjernihkan mata untuk melihat dengan tepat dimulai dari hati. Datanglah kepada Tuhan, bawalah hati yang gelap itu ke hadirat- Nya. Akuilah bahwa hati kita gelap oleh dengki, kecewa, marah, atau iri. Kemudian mintalah agar Tuhan mengisi hati kita dengan kasih, namun jangan hanya meminta kasih secara umum melainkan kasih kepada orang yang menjadi obyek marah dan kecewa kita. Hanya kasih Tuhanlah yang dapat menjernihkan hati; namun kita tidak bisa meminta Tuhan menjernihkan hati bila kita menolak untuk mengasihi.
Renungkan: Mintalah kepada Tuhan, untuk menuangkan kasih-Nya ke dalam hati Anda agar bisa mengasihi orang yang tidak Anda sukai.
Bacaan Untuk Minggu Trinitas
Yesaya 6:1-8; Roma 8:12-17; Yohanes 3:1-17; Mazmur 29
Lagu: Kidung Jemaat 434
SH: Kis 4:13-22 - Kesaksian yang berkuasa (Minggu, 14 Juni 2009) Kesaksian yang berkuasa
Bagaimana kesaksian Kristen bekerja menyatakan kuasa Allah? Melalui
kesaksian faktual, keberanian menyatakan kesaksian i...
Kesaksian yang berkuasa
Bagaimana kesaksian Kristen bekerja menyatakan kuasa Allah? Melalui kesaksian faktual, keberanian menyatakan kesaksian itu, dan kuasa Roh Kudus yang menyertai.
Meski berhadapan dengan para pemuka agama, Petrus dan Yohanes tidak merasa takut menyatakan kebenaran yang mereka imani. Dengan yakin Petrus memberikan argumentasi tentang kuasa Yesus yang telah memampukan mereka menyembuhkan orang lumpuh (Kis. 4:8-12). Begitu lancar Petrus mengemukakan pokok-pokok imannya, sehingga Mahkamah Agama tampaknya semula menganggap Petrus dan Yohanes adalah orang-orang yang terdidik secara khusus dalam pengetahuan agama. Maka ketika mengetahui bahwa Petrus dan Yohanes adalah orang biasa yang tidak terpelajar, Mahkamah Agama merasa heran dengan kemampuan Petrus menjabarkan semua itu (ayat 13). Namun saksi hidup, yaitu orang lumpuh yang telah disembuhkan dan berdiri di dekat kedua rasul itu, membuat mereka tidak dapat memberikan sanggahan (band. Luk. 21:15). Yang mereka bisa lakukan hanyalah mengancam Petrus dan Yohanes untuk tidak mengkhotbahkan Yesus sebagai sumber mukjizat kesembuhan tersebut. Terhadap ancaman para pemimpin agama Yahudi, sikap Petrus dan Yohanes jelas dan tegas. Mereka menolak tunduk di bawah ancaman karena mereka telah berkomitmen untuk setia mutlak kepada Allah (ayat 19). Tepat seperti yang pernah dikatakan mengenai teolog Skotlandia, John Knox "Ia begitu takut kepada Allah, sehingga ia tidak pernah merasa takut kepada manusia siapapun juga".
Keberanian berdiri tegak memberi kesaksian tentang Tuhan Yesus dengan risiko apapun adalah buah dari kuasa Roh Kudus dalam hidup orang percaya. Justru semakin kuat tekanan kepada iman Kristen, kesaksian iman pun semakin tampak dan berdampak dahsyat. Sebab itu jangan pernah takut kalau Anda harus memberi pertanggungjawaban iman kepada siapapun. Nyatakan iman Anda dengan berani dan lihat bagaimana Roh Kudus berkarya melalui kesaksian itu.
SH: Kis 4:13-22 - Apa pun risikonya (Senin, 20 Juni 2011) Apa pun risikonya
Dengan mata, manusia dapat melihat segala sesuatu. Namun mata rohani yang tertutup dosa sulit melihat kebenaran. Dalam kondisi demi...
Apa pun risikonya
Dengan mata, manusia dapat melihat segala sesuatu. Namun mata rohani yang tertutup dosa sulit melihat kebenaran. Dalam kondisi demikian, orang jadi lebih suka menolak dan menindas kebenaran.
Inilah yang terjadi pada pemimpin agama Yahudi. Mereka mengalami kebutaan rohani sehingga mata hati mereka begitu gelap hingga tak bisa melihat karya Allah yang sedang bekerja di tengah-tengah mereka. Mereka tidak melihat dan bahkan menolak fakta kebenaran dan kuasa murid-murid Yesus dalam bersaksi, karena mereka hanya orang biasa dan tidak terpelajar (13). Para pemimpin agama Yahudi juga menolak fakta yang tidak terbantahkan dan yang jelas terbentang di depan mereka, yaitu bahwa orang yang lumpuh sejak lahir itu telah sembuh total secara ajaib. Padahal semua fakta itu menunjukkan bahwa Yesus hidup dan saat itu bekerja melalui Roh Kudus-Nya.
Kebencian terhadap Yesus, kekerasan hati, dan kebutaan mata rohani menghalangi mereka untuk melihat kebenaran itu. Akibatnya, mereka hanya bisa terheran-heran akan kuasa dan keberanian Petrus dan Yohanes dalam melakukan mukjizat. Bukannya menerima kebenaran, mereka malah memberikan intimidasi agar kebenaran tentang Yesus tidak tersebar semakin luas (17).
Menghadapi intimidasi Mahkamah Agama, Petrus dan Yohanes memilih untuk menaati Allah, apa pun risikonya. Karena tidak mungkin bagi mereka untuk tidak bersaksi tentang apa yang mereka telah lihat dan dengar mengenai Tuhan Yesus, yang menyelamatkan orang yang percaya kepada-Nya.
Pilihan untuk menaati Allah di tengah lingkungan yang tidak mengenal Kristus memang tidak mudah. Bisa jadi malah mengundang risiko. Namun kita harus teguh pada iman kita karena hidup kita sudah ditebus dan harganya telah lunas dibayar oleh curahan darah Kristus di kayu salib. Karena itu kita sudah menjadi milik Kristus sepenuhnya. Maka seharusnyalah tak ada kompromi dan tak ada lagi pikir-pikir bila pilihannya adalah meninggalkan Kristus. Meski nyawa risikonya, Kristuslah yang harus kita pilih, bukan yang lain!
Utley: Kis 4:1-4 - --NASKAH NASB (UPDATED): Kis 4:1-41 Ketika mereka sedang berbicara kepada orang banyak, imam-imam dan kepala pengawal bait Allah dan orang-orang Saduki ...
NASKAH NASB (UPDATED): Kis 4:1-4
1 Ketika mereka sedang berbicara kepada orang banyak, imam-imam dan kepala pengawal bait Allah dan orang-orang Saduki datang kepada mereka, 2 Menjadi sangat terganggu karena mereka mengajar orang banyak dan memberitakan, bahwa dalam Yesus ada kebangkitan dari antara orang mati. 3 Dan mereka ditangkap dan diserahkan ke dalam tahanan sampai keesokan harinya, karena hari telah malam. 4 Tetapi di antara orang yang mendengar ajaran itu banyak yang menjadi percaya; sehingga jumlah mereka menjadi lima ribu orang.
Kis 4:1 "Imam-imam" Ini adalah kata yang digunakan dalam manuskrip uncial Yunani kuno, A, D, dan E, tapi C mempunyai "imam agung" (archiereis). Naskah UBS4 memberikan kata imam-imam peringkat B (hampir pasti). Konteks Bab 4 menunjukan oposisi yang tidak berasal dari Imam Agung (lih. Ay. Kis 4:6)
Dalam PL, suku Lewi (yaitu Musa dan suku Harun) terpilih untuk melayani YHWH sebagai anak sulung (lih. Kel 13). Dalam suku ini ada keluarga tertentu yang menjabat sebagai (1) guru-guru lokal Hukum Taurat; (2) pelayan dalam bait Allah; dan (3) imam-imam yang memimpin di bait Allah, khususnya yang terlibat dalam prosedur persembahan kurban (lih. Im 1; 2; 3; 4; 5; 6; 7). Keluarga khusus dari imam besar haruslah berasal dari keluarga Musa dan Harun. Suku ini tidak menerima tanah pusaka seperti suku-suku Yakub/Israel yang lain. Mereka memiliki sebagian kota-kota tertentu yang diberikan kepada mereka (yaitu 48 kota Lewi, lih. Yos . 20). Keluarga- keluarga Lewi bergantung kepada suku-suku lain untuk mendukung mereka melalui perpuluhan bait Allah dan perpuluhan lokal tahun ketiga.
Semua ini berubah ketika Roma mengambil alih Palestina. Jabatan Imam Besar dibeli dari Roma. Tidak ada lagi jabatan rohani seperti dalam Perjanjian Lama, tetapi yang ada adalah jabatan kekuasaan politik yang diperdagangkan. Imam besar saat itu adalah Kayafas (lih. Mat 26:3; Luk 3:2; Yoh 18), Namun kekuasaan yang sesungguhnya di balik jabatan tersebut adalah mantan imam besar Hanas (lih. Luk 3:2; Yoh 18:13,24; Kis 4:6). Keluarga ini adalah sekte Yahudi Saduki.
□ "Kepala penjaga bait Allah" Ini merupakan jabatan khusus Lewi yang sangat dekat dengan kekuasaan Imam Besar (lih. Yosepus, Wars Kis 6:5). Dia akan menjaga ketertiban dalam bait Allah (lih. 1Taw 9:11; Neh 11:11; Luk 22:4,52; Kis 5:24,26). Dalam bahasa Yunani ia disebut sebagai "the man of the mountain of the house"
□ "Saduki" Ini adalah orang kaya, pemimpin politik Sanhedrin.
- NASB NKJV "menjadi sangat terganggu"
- NRSV "Sangat mengganggu"
- TEV "Merasa terganggu"
- NJB "Sangat terganggu"
Istilah Yunani langka ini (disini PRESENT MIDDLE [deponent] PARTICIPLE) berarti "bekerja keras pada sesuatu". Hal ini ditemukan hanya di satu tempat di Kisah Para Rasul (Kis 16:18). Hal ini tidak ditemukan dalam Septuaginta, maupun papyrus koine Mesir.
Para pemimpin Saduki kesal karena para pemimpin Kristen mengajar orang banyak di bait Allah dalam nama Yesus dan memberitakan kebangkitanNya (yang ditentang orang Saduki, seperti konsep teologis mereka tentang kebangkitan pada umumnya). Hal ini juga mungkin dari kata-kata dalam ayat Kis 4:2 bahwa rasul tidak hanya menyatakan kebangkitan Yesus, tetapi implikasi penuh dari semua kebangkitan orang percaya (lih. 1Kor 15). Kematian tidak hanya kehilangan satu orang percaya, tapi telah kehilangan semua orang percaya.
Kis 4:3 "Mereka" dalam ayat Kis 4:2 yang mendahului adalah Petrus, Yohanes, bahkan mungkin orang lumpuh yang disembuhkan. Dalam ayat Kis 4:3 yang mendahului adalah imam dan penjaga bait suci.
□ "Menumpangkan tangan atas mereka" Verba Yunani ini memiliki medan semantic yang luas, tapi Lukas selalu menggunakannya dalam arti penangkapan (lih. Luk 20:19; 21:12; Luk 5:18; 12:1; 21:27). } Alaid hands on them@ This Greek VERB has a wide semantic field, but Luke often uses it in this sense of arrest (cf. Luk 20:19; 21:12; Kis 5:18; 12:1; 21:27).
□ "Pada keesokan harinya" Hukum Yahudi melarang pengadilan diadakan setelah senja. Para pemimpin ingin menghentikan khotbah/ pengajaran ini segera. Jadi mereka memenjarakannya semalaman di dasar bait Allah, bukan di penjara umum (lih. Kis 5:18).
Kis 4:4 "Orang-orang yang telah mendengar…percaya" kedua verbal adalah kalimat AORIST. Iman muncul dari pendengaran (lih. Rom 10:17). Mendengar Injil mengakibatkan (dengan pertolongan Roh, lih. Yoh 6:44,65; 16:8-11) percaya kepada Injil. Lihat TOPIK KHUSUS: Verb tenses Yunani digunakan untuk keselamatan di Kis 2:40.
□ "Jumlah laki-laki menjadi sekitar lima ribu" Perhatikan bahwa jumlah ini tidak termasuk wanita dan anak- anak. Seringkali dalam Perjanjian Baru tersirat jika ayah yang percaya semakin bertambah itu berarti termasuk seluruh keluarga(lih. Kis 11:14; 16:15,31,33). Kelompok yang berada di ruang atas berjumlah sekitar 120. Saat Pentakosta bertambah menjadi 3000 orang (lih. Kis 2:41); kini jumlah orang percaya mencapai 5000! Gereja di Yerusalem berkembang pesat!
Utley: Kis 4:5-12 - --NASKAH NASB (UPDATED): Kis 4:5-125 Pada keesokan harinya, Pemimpin-pemimpin Yahudi serta tua-tua dan ahli-ahli Taurat mengadakan siding di Yerusalem; ...
NASKAH NASB (UPDATED): Kis 4:5-12
5 Pada keesokan harinya, Pemimpin-pemimpin Yahudi serta tua-tua dan ahli-ahli Taurat mengadakan siding di Yerusalem; 6 dengan Imam Besar Hanas dan kayafas, Yohanes dan Aleksander dan semua orang lain yang termasuk keturunan Imam Besar. 7 Lalu Petrus dan Yohanes dihadapkan kepada sidang itu dan mulai diperiksa dengan pertanyaan ini: "Dengan kuasa manakah atau dalam nama siapakah kamu bertindak demikian itu?" 8 Maka jawab Petrus, penuh dengan Roh Kudus: "Hai pemimpin-pemimpin umat dan tua-tua, 9 jika kami sekarang harus diperiksa karena suatu kebajikan kepada seorang sakit dan harus menerangkan dengan kuasa manakah orang itu disembuhkan, 10 maka ketahuilah oleh kamu sekalian dan oleh seluruh umat Israel, bahwa dalam nama Yesus Kristus, orang Nazaret, yang telah kamu salibkan, tetapi yang telah dibangkitkan Allah dari antara orang mati – bahwa oleh karena nama itulah orang ini berdiri dengan sehat sekarang di depan kamu. 11 Yesus adalah BATU YANG DIBUANG oleh tukang-tukang bangunan – yaitu kamu sendiri -, namun ia TELAH MENJADI BATU PENJURU. 12 Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."
Kis 4:5 "Pemimpin-pemimpin Yahudi serta tua-tua dan ahli-ahli Taurat" Sanhedrin (yaitu dewan, Kis 5:21, dari wilayah Yerusalem; Dewan tua-tua, Kis 22:5) adalah terdiri dari tujuh puluh pemimpin Yahudi. Itu adalah badan politik tertinggi/badan keagaamaan (yang diperbolehkan Roma) dalam Yudaisme pada zaman Yesus. Konsep ini dimulai (yaitu tradisi Yahudi) oleh Ezra dan "orang-orang dari Sinagoga Besar" ini. Biasanya diidentifikasi dalam Perjanjian Baru dengan frase, "para ahli Taurat, tua-tua dan Pemimpin-pemimpin Yahudi" (lih. Luk 23:13; Kis 3:17; 4:5,8; 13:27).
Kis 4:6 "Annas" Dalam bahasa Yunani namanya adalah Hanas; Yosepus menyebutnya Hannanos. Nama tersebut tampaknya berasal dari bahasa Ibrani "berbelas kasihan" atau "baik budi" (h~n~n).
Dalam PL jabatan imam besar adalah seumur hidup dan berada dalam garis keturunan Harun. Namun, Roma telah mengubah jabatan ini menjadi saluran politik, dibeli oleh keluarga Lewi. Imam besar mengawasi dan menjalankan perdagangan di Pengadilan Wanita. Pembersihan bait suci oleh Yesus membuat keluarga ini geram.
Menurut Flavius Josephus, Hannas adalah Imam Besar sejak 6-14 Masehi. Ia diangkat oleh Quirinius, gubernur Syria dan disingkirkan oleh Valerius Gratus. Kerabatnya (5 putra Kis 1 cucu) menyokongnya. Kayafas (18-36 Masehi), menantunya laki-laki (lih. Yoh 18:13), adalah penerus langsungnya. Hanas adalah kekuatan nyata di belakang kedudukan tersebut. Yohanes menggambarkan dia sebagai orang pertama kepada siapa Yesus di tangkap (lih. Kis 18:13,19-22).
□ "Kayafas" Dia diangkat imam oleh Valerius Gratus, prokurator dari Yudea (lih. MS D, >I∩nathas, lih. NEB, NJB) sejak 18-36 masehi.
□ "Yohanes" Ini mungkin merujuk kepada Yonatan, yang dikatakan kepada kita oleh Josephus, salah satu putra Hanas yang menjadi Imam besar pada 36 Masehi setelah kayafas. Namun, UBS4 memiliki >I∩anns (yaitu Yohanes) sebagai rating (tertentu); bahkan REB kembali kepada Yohanes.
□ "Aleksander" Tidak ada yang diketahui mengenai orang ini, tapi dia, seperti Yohanes, kemungkinan adalah anggota keluarga Hanas atau anggota terkemuka kelompok Saduki.
Kis 4:7 "Saat mereka dihadapkan kepada sidang itu" para anggota Sanhedrin duduk membentuk setengah lingkaran di panggung.
□ "Mereka mulai diperiksa" ini adalah IMPERFECT TENSE, yang berarti baik (1) tindakan berkelanjutan di masa lalu atau (2) permulaan tindakan.
□ "Dengan kuasa manakah atau dalam nama siapakah" Mereka menyindir dengan mengatakan bahwa kesembuhan itu dilakukan dengan kekuatan sihir (lih. Kis 19:13). Mereka mencoba tipuan yang sama seperti pada Yesus (lih. Luk 11:14-26; Mr 3:20-30). Mereka tidak dapat menyangkal mujizat sehingga mereka berusaha untuk menentang metodenya atau sumber kuasa tersebut.
Kis 4:8 "Penuh dengan Roh Kudus" Roh Kudus adalah sumber hikmat dan keberanian bagi para Rasul (lih. Luk 12:11-12; 21:12-15) Ingat ini adalah orang yang sama yang hanya dalam beberapa hari sebelumnya telah menyangkal Tuhan karena ketakutan (lih. Kis 4:13). Perhatikan bahwa Petrus "dipenuhi" (cf. Kis 2:4; 4:8,31). Hal ini menunjukan bahwa itu adalah pengalaman yang berulang (lih. Ef 5:18). Lihat catatan lengkap di Kis 2:4; 3:10.
Kis 4:9 "Jika" Ini adalah kalimat FIRST CLASS CONDITIONAL yang diasumsikan benar untuk kepentingan penulis.
□ "Jika kami sekarang harus diperiksa" secara harfiah istilah Yunani ini berarti "diperiksa oleh pengadilan" (lih. Kis 12:19; 24:8; 28:18; Luk 23:14). Istilah ini digunakan orang Yahudi Berea dalam memeriksa Alkitab untuk melihat apakah Paulus menafsirkan secara akurat bagi mereka (lih. Kis 17:11).
□ "Karena suatu kebajikan kepada seorang sakit" Petrus menyatakan persidangan ini tidak tepat dan bertentangan dengan kondisi keadaan lingkungan dimana saat itu sedang terjadi mujizat kesembuhan dan anugerah luar biasa. Justru seharusnya mereja memuji Allah!
□ "Telah disembuhkan" ini adalah PERFECT PASSIVE INDICATIVE, berarti kesehatan sempurna dan pemulihan kakinya.
Kis 4:10 "Maka ketahuilah oleh kamu sekalian dan oleh seluruh umat Israel" ini adalah PERFECT ACTIVE IMPERATIVE . Roh Kudus telah membuat Petrus berani. Dia tidak takut dengan ketetapan peradilan. Para pemimpin ini tidak bisa terus menguburkan Kristus dan mereka tidak dapat menyangkali orang yang telah disembuhkan berdiri di depan mereka!.
□ "Bahwa dalam nama Yesus Kristus Orang Nazaret" Petrus mengambil pertanyaan mereka dan menjawab secara khusus bagaimana Mujizat terjadi. Lihat Topik Khusus: Yesus orang Nazaret di Kis 2:22.
□ "Yang telah kamu salibkan" Ini adalah kebenaran yang nyata. Mereka memprovokasi kematianNya. Perhatikan "oleh kamu" dalam ayat Kis 4:11, yang juga menyatakan rasa bersalah mereka.
□ "Yang telah dibangkitkan Allah" Perjanjian Baru menegaskan bahwa ketiga pribadi dalam Tritunggal itu aktif dalam kebangkitan Yesus: (1) Roh, Rom 8:11; (2) Yesus, Yoh 2:19-22; 10:17-18; dan (3) Bapa, Kisah
Para Rasul Kis 2:24,32; 3:15,26; 4:10; 5:30; 10:40; 13:30,33,34,37; 17:31; Rom 6:4,9. Ini merupakan konfirmasi kebenaran kehidupan dan pengajaran Yesus tentang Allah dan juga penerimaan penuh Bapa tentang pertukaran kematian Yesus. Ini adalah aspek utama dari Kerygma (yaitu khotbah di bukit dalam Kisah para rasul).
□ "Orang ini berdiri sekarang" Ini adalah permainan kata "berdiri". Orang lumpuh itu bangkit dan berdiri di hadapan mereka.
Kis 4:11 Ini adalah kutipan dari Mazm 118:22, tetapi bukan dari naskah Masoretic atau Septuaginta (lih. Ef 2:20; 1Pet 2:4ff). Yesus menggunakan ini untuk menyatakan diriNya dalam Mr 12:10 dan Luk 20:17, diambil dari Septuaginta. Ini berarti penggenapan nubuat Perjanjian Lama Mesias yang ditolak yang telah menjadi jantung rencana kekal Allah bagi penebusan Israel dan dunia. Ini adalah pernyataan yang mengejutkan bagi para pemimpin Yahudi (lih. 1Tim 2:5).
- NASB "Kepala Batu penjuru"
- NKJV "Kepala batu penjuru"
- NRSV, NJB "Batu penjuru"
- TEV "batu… yang paling penting dari semua"
Kis 4:12 "Keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga". Ini merupakan pernyataan DOUBLE NEGATIVE yang kuat. Tidak ada keselamatan di dalam Abraham atau Musa (lih. Yoh 14:6; 1Tim 2:5). Sebuah pernyataan yang mengejutkan! Hal ini sangat sempit namun juga sangat jelas, Yesus percaya bahwa hanya melalui hubungan pribadi dengan diriNya manusia dapat mengenal Allah. Petrus dengan berani menyatakannya kepada para pemimpin elit Yahudi. Hal ini sering disebut sebagai skandal eksklusif kekristenan. Tidak ada jalan tengah di sini. Pernyataan ini benar atau Kekristenan itu palsu!
□ "di bawah kolong lngit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia". Partisip "telah diberikan" adalah PERFECT PASSIVE. Allah telah menetapkan ini! Yesus adalah jawaban-Nya (Allah) terhadap kebutuhan spiritual umat manusia. Tidak ada Rencana B! Buku yang bagus mengenai pernyataan eksklusif kekristenan lihat H. A. Netland, Dissonant Voices: Religious Pluralism and the Question of Truth.
□ "di antara manusia" Menunjukkan unsur universal (lih. Yoh 3:16; 1Tim 2:5; 2Pet 3:9
□ "yang olehnya kita dapat diselamatkan" Frase ini memiliki dua kata kerja.
- 1. dei, PRESENT ACTIVE INDICATIVE, "kita harus"
- 2. sōthēnai, AORIST PASSIVE INFINITIVE dari sōzō, "diselamatkan"
Kata "selamat" memiliki dua arti di PB.
- 1. Pembebasan fisik (pengertian di PL, lih. Mat 9:22; Mr 6:56; Luk 1:71; 6:9; 7:50; Kis 27:20,31; Yak 1:21; 2:14; 4:12; 5:20)
- 2. Keselamatan secara roh (penggunaan di PB, lih. Luk 19:10; Kis 2:21,40,47; 11:14; 15:11; 16:30-31)
Orang lumpuh mengalami keduanya. Para pemimpin agama perlu percaya Yesus sebagai satu-satunya harapan mereka untuk penerimaan dan pengampunan! Manusia harus diselamatkan dan Yesus adalah satu-satunya jalan untuk mencapainya. Kutipan PL dalam ayat Kis 4:12 menunjukkan Ia selalu melakukan rencana Allah (lih. Yes 8:14-15; 28:14-19; 52:13-53:12).
Utley: Kis 4:13-22 - --NASKAH NASB (UPDATED): Kis 4:13-2213 Ketika sidang itu melihat keberanian Petrus dan Yohanes dan mengetahui, bahwa keduanya orang biasa yang tidak ter...
NASKAH NASB (UPDATED): Kis 4:13-22
13 Ketika sidang itu melihat keberanian Petrus dan Yohanes dan mengetahui, bahwa keduanya orang biasa yang tidak terpelajar, heranlah mereka; dan mereka mulai mengenal keduanya sebagai pengikut Yesus. 14 Tetapi karena mereka melihat orang yang disembuhkan itu berdiri di samping kedua rasul itu, mereka tidak dapat mengatakan apa-apa untuk membantahnya. 15 Dan setelah mereka menyuruh rasul- rasul itu meninggalkan ruang sidang, berundinglah mereka, 16 dan berkata: "Tindakan apakah yang harus kita ambil terhadap orang-orang ini? Sebab telah nyata kepada semua penduduk Yerusalem, bahwa mereka telah mengadakan suatu mijizat yang menyolok dan kita tidak dapat menyangkalnya. 17 supaya hal itu jangan makin luas tersiar dianatara orang banyak, baiklah kita mengancam dan melarang mereka, supaya mereka jangan berbicara lagi dengan siapa pun dalam nama itu. 18 Dan setelah keduanya disuruh masuk, mereka diperintahkan, supaya sama sekali jangan berbicara atau mengajar lagi dalam nama Yesus. 9 tetapi Petrus dan Yohanes menjawab mereka: "Silahkan kamu putuskan sendiri manakah yang benar di hadapan Allah: taat kepada kamu atau taat kepada Allah. 20 Sebab tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar." 21 Mereka semakin keras mengancam rasul-rasul itu, tetapi akhirnya melepaskan mereka juga, sebab sidang tidak melihat jalan untuk menghukum mereka karena takut akan orang banyak yang memuliakan nama Allah berhubung dengan apa yang telah terjadi. 22 Sebab orang yang disembuhkan oleh mujizat itu sudah lebih dari empat puluh tahun umurnya
Kis 4:13 "tidak terpelajar" Istilah ini adalah agrammatos, yang adalah istilah "menulis" dengan ALPHA PRIVATIVE. Ini mungkin berarti bahwa mereka (1) bodoh atau tidak terpelajar (lih. Moulton, Milligan, Vocabulary, hal. 6); atau (2) mereka yang tidak terlatih di sekolah-sekolah rabinik (lih. A. T, Robertson, Word Pictures dalam bahasa Yunani Perjanjian Baru, vol 3, hal. 52 dan Louw dan Nida, Leksikon, vol.1, hal 328).
□ "tidak terlatih" Dibawah ini adalah istilah idi∩ts, yang biasanya diterjemahkan "awam atau tidak terlatih di bagian tertentu." Awalnya itu disebut orang normal sebagai lawan dari pemimpin atau juru bicara. Itu akan digunakan oleh orang luar vs anggota kelompok (lih. 1Kor 14:16,23-24; 2Kor 11:6).
Perhatikan bagaimana terjemahan bahasa Inggris yang berbeda menangani frase ini.
- NASB, NKJV "orang-orang yang tidak terpelajar dan tidak terlatih"
- NRSV "orang-orang yang tidak terpelajar dan biasa"
- TEV "orang-orang biasa yang tidak berpendidikan"
- NJB "orang awam yang tidak berpendidikan"
□ "Mereka takjub" Ini adalah IMPERFECT ACTIVE INDICATIVE (sebagai dua kata kerja berikutnya). Mereka menyiratkan baik awal dari suatu tindakan atau tindakan berulang di masa lalu (INDICATIVE MOOD). Lukas sering menggunakan kata ini (18 kali dalam Lukas dan Kisah Para Rasul); biasanya, namun tidak selalu, memiliki konotasi positif (lih. Luk 11:38; 20:26, Kis 4:13; 13:41).
□ "Mulai mengenali mereka sebagai orang yang telah bersama dengan Yesus" Ini sebenarnya pujian. Yesus juga tidak dilatih di sekolah rabinis, namun Ia mengetahui Perjanjian Lama dengan baik. Dia menghadiri sekolah Sinagog seperti semua anak Yahudi (bahkan Petrus dan Yohanes) diminta untuk melakukannya.
Para pemimpin mengenali keberanian dan kekuatan Petrus dan Yohanes. Mereka telah melihat hal yang sama dalam Yesus.
Kis 4:14 semua orang mengenal orang lumpuh ini karena dia biasa duduk di pintu Bait Allah setiap hari. Namun ia tidak duduk lagi! Orang banyak di Bait Allah tidak bisa menyangkal ini (lih. ayat Kis 4:16,22)
Kis 4:15 Mereka meminta mereka bertiga untuk keluar sementara mereka membahas pilihan mereka dan merencanakan strategi penyangkalan dan kebohongan (lih. ay. Kis 4:17-18)
Kis 4:17-18 Ini adalah rencana mereka! Berhenti berbicara tentang Yesus dan berhenti membantu orang dalam nama- Nya! Bagaimana dengan semua orang yang memuji Tuhan untuk kesembuhan (lih. Kis 3:8-9; 4:16)?
Kis 4:19 "Apakah" ini adalah kalimat FIRST CLASS CONDITIONAL, yang digunakan bukan kenyataan, tetapi untuk kepentingan argumentasi. Petrus dan Yohanes tidak berpikir perintah mereka sah (lih. Kis 5:28).
□ "hak" Lihat Topik Khusus: Kebenaran di Kis 3:14
□ "Silahkan kamu putuskan sendiri" Ini merupakan AORIST ACTIVE IMPERATIVE. Mereka mengutuk diri mereka sendiri dengan kata-kata, alasan-alasan, dan tindakan-tindakan mereka.
Kis 4:20 Petrus dan Yohanes menegaskan bahwa mereka tidak dapat menyangkal apa yang mereka alami dan tidak akan berhenti bersaksi tentang itu!
Kis 4:21 "Mereka semakin keras mengancam rasul-rasul itu" saya ingin tahu seperti apa ancaman mereka. Yesus dibangkitkan dari antara orang mati. Pria itu bangkit dari tempat tidurnya; apa yang akan dilakukan para pemimpin terhadap Petrus dan Yohanes?
□ "Tidak melihat dasar untuk menghukum mereka" Ini mungkin menunjukkan salah satu tujuan Lukas menulis. Kekristenan bukan ancaman bagi Roma atau ancaman bagi kedamaian Yerusalem. Bahkan Sanhedrin tidak bisa menemukan alasan untuk menghukum para pemimpin ini.
□ "Karena takut akan orang banyak" Para saksi mata peristiwa di Yerusalem sangat menghormati gereja mula-mula (lih. Kis 2:47). Para pemimpin Yahudi ini terancam oleh popularitas tersebut (lih. Kis 5:13,26).
Topik Teologia: Kis 4:1 - -- Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab Terhadap Sesama dan Alam
Tanggung Jawab Terhadap Sesama
Tugas Terhadap Orang Lain Pada Umumnya atau Terh...
- Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab Terhadap Sesama dan Alam
- Tanggung Jawab Terhadap Sesama
- Tugas Terhadap Orang Lain Pada Umumnya atau Terhadap Orang Kristen
- Memberitakan Injil Melalui Kata dan Perbuatan
- Isi Pemberitaan
- Kebangkitan dari Kematian
- Gereja
- Masalah-masalah Yang Dihadapi Gereja
- Masalah dalam Gereja yang Muncul dari Orang Tidak Percaya
- Pemenjaraan Orang Percaya
Topik Teologia: Kis 4:2 - -- Yesus Kristus
Kiasan, Gelar, dan Nama-nama Kristus
Yesus
Mat 1:16 Mat 1:21 Mat 26:71 Mat 27:37 Luk 2:21 Luk 23:42 Yoh 1:45 ...
- Yesus Kristus
- Kiasan, Gelar, dan Nama-nama Kristus
- Keselamatan
- Iman yang Menyelamatkan
- Sarana dari Iman yang Menyelamatkan
- Pesan Injil yang Diberitakan adalah Sarana dari Iman yang Menyelamatkan
- Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab Terhadap Sesama dan Alam
- Tanggung Jawab Terhadap Sesama
- Tugas Terhadap Orang Lain Pada Umumnya atau Terhadap Orang Kristen
- Memberitakan Injil Melalui Kata dan Perbuatan
- Isi Pemberitaan
- Kebangkitan dari Kematian
- Gereja
- Masalah-masalah Yang Dihadapi Gereja
- Masalah dalam Gereja yang Muncul dari Orang Tidak Percaya
- Pemenjaraan Orang Percaya
- Eskatologi
- Kebangkitan Orang Mati
- Kebangkitan Orang Benar
- Gambaran Kebangkitan Orang Benar
- Kebangkitan Merupakan Bagian dari Berita Injil
Topik Teologia: Kis 4:3 - -- Gereja
Masalah-masalah Yang Dihadapi Gereja
Masalah dalam Gereja yang Muncul dari Orang Tidak Percaya
Pemenjaraan Orang Percaya
Ki...
- Gereja
- Masalah-masalah Yang Dihadapi Gereja
- Masalah dalam Gereja yang Muncul dari Orang Tidak Percaya
- Pemenjaraan Orang Percaya
Topik Teologia: Kis 4:4 - -- Keselamatan
Iman yang Menyelamatkan
Sarana dari Iman yang Menyelamatkan
Pesan Injil yang Diberitakan adalah Sarana dari Iman yang ...
- Keselamatan
- Iman yang Menyelamatkan
- Sarana dari Iman yang Menyelamatkan
- Pesan Injil yang Diberitakan adalah Sarana dari Iman yang Menyelamatkan
- Gereja
- Natur Gereja
Topik Teologia: Kis 4:8 - -- Roh Kudus
Roh Kudus dalam Diri Orang-orang Percaya
Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab Terhadap Sesama dan Alam
Tanggung Jawab Terhadap Se...
- Roh Kudus
- Roh Kudus dalam Diri Orang-orang Percaya
- Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab Terhadap Sesama dan Alam
- Tanggung Jawab Terhadap Sesama
- Tugas Terhadap Orang Lain Pada Umumnya atau Terhadap Orang Kristen
- Ramah Terhadap Orang Lain
- Teladan Keramahtamahan: Petrus
- Gereja
- Organisasi dan Jabatan Gereja
- Para Pelayan Umum
- Kualifikasi Pemimpin
- Ima 10:3-11 Ima 21:5-6 Yos 1:8 1Sa 2:35 2Ta 6:41 Ezr 7:10 Yes 52:11 Yer 1:7-8 Yer 3:14-15 Yer 20:8-9 Mal 2:6-7 Mat 10:16-25 Mat 20:25-28 Mat 23:8-11 Luk 12:42-44 Luk 24:49 Yoh 10:2-5,11-16 Yoh 13:13-17 Yoh 17:15-20 Kis 4:8,31 Rom 2:21-23 1Ko 2:2 1Ko 3:5-9 1Ko 4:1-2,10-13 1Ko 9:16-23 2Ko 2:15-17 2Ko 4:1-11 2Ko 6:3-10 Gal 6:17 1Te 2:3-12 1Ti 6:11-14 2Ti 1:13-14 2Ti 2:1-7,15,20-26 2Ti 3:14 Tit 2:1,7-8 Yak 3:13 1Pe 4:10-11
Topik Teologia: Kis 4:9 - -- Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab Terhadap Sesama dan Alam
Tanggung Jawab Terhadap Sesama
Tugas Terhadap Orang Lain Pada Umumnya atau Terh...
- Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab Terhadap Sesama dan Alam
- Tanggung Jawab Terhadap Sesama
- Tugas Terhadap Orang Lain Pada Umumnya atau Terhadap Orang Kristen
- Ramah Terhadap Orang Lain
- Teladan Keramahtamahan: Petrus
Topik Teologia: Kis 4:10 - -- Yesus Kristus
Yesus Kristus
Mar 1:1 Yoh 1:17 Yoh 17:3 Kis 4:10 Kis 16:18 1Ko 1:2,30 1Ko 2:2 Gal 2:16 Fili 2:11 Tit 2:13 Tit 3:6...
- Yesus Kristus
- Keselamatan
- Kristus dan Keselamatan
- Yes 63:8-9 Yer 23:5-6 Mat 1:21 Luk 1:76-77 Luk 2:11 Luk 4:14-21 Luk 19:10 Yoh 4:42 Yoh 12:44,47 Kis 4:10,12 Kis 5:30-31 Rom 5:1-2 Rom 5:9-10 Efe 5:23 Fili 3:20-21 1Ti 1:15 2Ti 1:9-10 Tit 3:6 Ibr 2:3 Ibr 2:9-10 Ibr 5:7-9 Ibr 7:24-25 Ibr 9:28 1Yo 4:14
- Kematian Kristus adalah Satu Kali untuk Selamanya
- Yoh 17:1-4 Kis 3:18-19 Kis 4:10,12 Rom 6:8,10 Gal 1:3-4 Gal 4:4-5 Efe 1:5,7,9-10 1Ti 2:5-6 2Ti 1:9-10 Ibr 7:24,26-27 Ibr 9:11-12 Ibr 10:10 1Pe 1:9-11 1Pe 3:18 1Yo 4:9-10 1Yo 5:11 Wah 7:9-10
- Kebangkitan Kristus sebagai Peristiwa Keselamatan
- Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab Terhadap Sesama dan Alam
- Tanggung Jawab Terhadap Sesama
- Tugas Terhadap Orang Lain Pada Umumnya atau Terhadap Orang Kristen
- Ramah Terhadap Orang Lain
- Teladan Keramahtamahan: Petrus
Topik Teologia: Kis 4:12 - -- Yesus Kristus
Yesus Menyelamatkan Manusia
Kis 4:12 1Te 5:9 1Ti 1:15 1Yo 4:14
Orang-orang Percaya Memohon Kesela...
- Yesus Kristus
- Keselamatan
- Kristus dan Keselamatan
- Yes 63:8-9 Yer 23:5-6 Mat 1:21 Luk 1:76-77 Luk 2:11 Luk 4:14-21 Luk 19:10 Yoh 4:42 Yoh 12:44,47 Kis 4:10,12 Kis 5:30-31 Rom 5:1-2 Rom 5:9-10 Efe 5:23 Fili 3:20-21 1Ti 1:15 2Ti 1:9-10 Tit 3:6 Ibr 2:3 Ibr 2:9-10 Ibr 5:7-9 Ibr 7:24-25 Ibr 9:28 1Yo 4:14
- Kematian Kristus adalah Satu Kali untuk Selamanya
- Yoh 17:1-4 Kis 3:18-19 Kis 4:10,12 Rom 6:8,10 Gal 1:3-4 Gal 4:4-5 Efe 1:5,7,9-10 1Ti 2:5-6 2Ti 1:9-10 Ibr 7:24,26-27 Ibr 9:11-12 Ibr 10:10 1Pe 1:9-11 1Pe 3:18 1Yo 4:9-10 1Yo 5:11 Wah 7:9-10
- Orang-orang Percaya Dibenarkan oleh Kebangkitan Yesus
TFTWMS: Kis 4:1-3 - Jangan Terkejut JANGAN TERKEJUT (Kis 4:1-3)
Paulus mengatakan bahwa "Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya&q...
JANGAN TERKEJUT (Kis 4:1-3)
Paulus mengatakan bahwa "Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya" (2 Timotius 3:12; huruf miring oleh saya). Petrus berkata, "Janganlah kamu heran akan nyala api siksaan ... seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu" (1 Petrus 4:12). Janganlah kita heran apabila penganiayaan menimpa kita.
Yesus telah mengingatkan para murid-Nya, "Kamu akan ditangkap dan dianiaya; kamu akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat dan penjara-penjara, ... oleh karena nama-Ku4... dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku" (Lukas 21:12, 17).5Pertanyaannya bukan apakah penganiayaan akan datang; pertanyaannya adalah kapan. Pertanyaan ini telah dijawab ketika Petrus dan Yohanes diinterupsi:
Ketika Petrus dan Yohanes sedang berbicara kepada orang banyak, mereka tiba-tiba didatangi imam-imam dan kepala pengawal Bait Allah serta orang-orang Saduki. Orang-orang itu sangat marah karena mereka mengajar orang banyak dan memberitakan, bahwa dalam Yesus ada kebangkitan dari antara orang mati. Mereka ditangkap dan diserahkan ke dalam tahanan sampai keesokan harinya, karena hari telah malam (ay. 1-3).
Mereka yang menangkap para rasul adalah para pemimpin agama, politik, dan sosial di Yerusalem. Mereka itu mewakili gabungan penguasa kota Yerusalem!
"Imam-imam" kemungkinan adalah "imam-imam kepala" (ay. 23; huruf miring oleh saya),6sebuah kelompok yang terdiri dari "semua orang [imam] yang merupakan keturunan imam besar" (ay. 6), ditambah dengan imam-imam yang mengurusi kegiatan Bait Allah.7"Kepala pengawal Bait Allah" bertanggung jawab atas keamanan Bait Allah;8dalam hal otoritas ia merupakan orang kedua setelah imam kepala. "Orang-orang Saduki" merupakan sebuah sekte yang kecil tetapi berkuasa mengontrol Bait Allah dan Palestina.9Imam kepala adalah seorang Saduki; kebanyakan anggota Sanhedrin adalah orang Saduki (5:17). Karena kesediaan mereka untuk bekerja sama dengan pemerintah Romawi, maka orang-orang Saduki merupakan kekuatan politik yang sangat berkuasa di dalam bangsa itu. Ketika iblis memulai penganiayaannya terhadap gereja, ia dengan segera "mengirimkan tim pertama."
Penganiayaan dapat ditimbulkan oleh "orang-orang terhormat di kota," oleh para pemimpin agama, bahkan oleh para anggota gereja (2 Korintus 11:26)! Iblis dapat dan akan menggunakan siapa saja (simaklah Matius 16:23).
Pelbagai alasan untuk menganiaya kita tidak perlu mengejutkan kita. Hukum Allah atau hukum manusia yang manakah yang Petrus dan Yohanes telah langgar? Tidak ada. Mereka semata-mata hanya menyembuhkan seorang laki-laki dan memberitakan suatu pengajaran. Bagaimanapun, para rasul itu memang menjadi ancaman bagi gabungan penguasa di masa itu. 10Tiga aspek pelayanan para rasul itu memang membahayakan para pemegang kekuasaan:
(1) Petrus dan Yohanes mengajar orang banyak. "Mereka tidak menyukai fakta bahwa Petrus dan Yohanes mengajar; mereka lebih suka kegiatan itu dilakukan oleh mereka sendiri. Yang lebih penting, mereka tidak menyukai apa yang Petrus dan Yohanes ajarkan; selain itu, para rasul itu menuduh mereka telah membunuh Mesias (3:14, 15)!
(2) Petrus dan Yohanes "memberitakan ... Yesus." Ketika orang-orang Romawi menyalibkan Yesus, para pemimpin Yahudi itu mengira bahwa mereka telah tuntas berurusan dengan pembuat keonaran, tetapi sekarang Yesus memiliki lebih banyak pengikut daripada sewaktu Ia hidup!
(3) Petrus dan Yohanes "memberitakan Yesus bangkit dari antara orang mati." Mereka tidak saja memberitakan Yesus telah dibangkitkan dari antara orang mati, mereka juga memberitakan bahwa melalui Yesus orang lain dapat dibangkitkan dari antara orang mati!11Beberapa pokok pelajaran lainnya membuat orang-orang Saduki itu bertambah terganggu! 12Mereka tidak percaya adanya kebangkitan orang mati; mereka tidak percaya kepada hal-hal yang bersifat supernatural. (Sudah tentu mereka tidak percaya adanya iblis yang sedang kita diskusikan!) Bisa jadi Petrus dan Yohanes memang tidak melanggar hukum apapun juga, tetapi mereka mengganggu suasana mapan saat itu—dan akibatnya bisa fatal.
Sebagai orang Kristen kita kadang kala sering terkejut ketika Iblis meyusahkan kita oleh karena kita berbuat baik. "Kita tidak melukai siapapun!" protes kita. Paulus mengatakan bahwa "setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya" (2 Timotius 3:12; huruf miring oleh saya). Yesus "berjalan berkeliling sambil berbuat [tidak berbuat lain selain] baik" (10:38), dan Ia tetap saja disalibkan.
Lagi, beberapa orang terkejut ketika mereka diejek karena mempercayai ajaran Firman Allah. 13Jangan meragukannya: Bila kita hidup benar dan memberitakan Firman Allah, iblis tidak dapat berdiam diri! Dengan berbagai cara ia akan muncul untuk berusaha menggugurkan kesaksian kita. Percayalah memang begitu faktanya!
Ketika para pemimpin Yahudi itu menangkap Petrus dan Yohanes, mereka "diserahkan ke dalam tahanan14sampai keesokan harinya, karena hari telah malam."15 Mungkin mereka menunggu sampai hari berikutnya sambil melengkapi beberapa persayaratan hukum;16mungkin mereka perlu waktu untuk memutuskan cara menangani kasus ini (pada akhirnya rasul-rasul itu memang tidak melakukan kesalahan); atau mungkin mereka ingin Petrus dan Yohanes bermalam di dalam penjara agar merasakan akibat dari menentang kekuasaan mereka. Mereka tidak memiliki dasar hukum untuk menangkap Petrus dan Yohanes, apalagi untuk memenjarakan mereka (simaklah ayat 21), tetapi mereka yang telah menghukum Yesus hingga mati tidak akan terlalu perhatian terhadap "hal-hal tekhnis" seperti ini.
TFTWMS: Kis 4:4-6 - Jangan Melempar Handuk 17 JANGAN MELEMPAR HANDUK 17(Kis 4:4-6)
Ketika Iblis mulai menyusahkan kita, beberapa dari kita menjadi begitu kecut hati: "Kita menyerah saja! Tid...
JANGAN MELEMPAR HANDUK 17(Kis 4:4-6)
Ketika Iblis mulai menyusahkan kita, beberapa dari kita menjadi begitu kecut hati: "Kita menyerah saja! Tidak ada yang akan berhasil!" Pertimbangkanlah ini: Iblis boleh jadi akan menyengsarakan hidup kita sebab ia tahu jika kita terus bertekun, maka banyak hal luar biasa akan terjadi untuk kepentingan Tuhan! Jika saya ditangkap ketika saya sedang berkhotbah dan kemudian harus meringkuk semalaman dalam penjara, saya mungkin tergoda untuk berpikir bahwa upaya penginjilan telah gagal. Bagaimanapun, simaklah hasil dari khotbah Petrus itu: "Tetapi di antara orang yang mendengar ajaran itu banyak yang menjadi percaya, sehingga jumlah mereka menjadi kira-kira lima ribu orang laki-laki" (ay. 4). Orang-orang ini telah melihat Petrus dan Yohanes ditangkap, namun hal itu tidak menghalangi mereka untuk menjadi orang Kristen! Para pemberita memang telah dipenjarakan, tetapi beritanya tidak. Firman Allah adalah penuh kuasa jika diterima oleh hati yang jujur (Lukas 8:15; Roma 1:16).
Kata "percaya" di ayat 4 tidak berarti orang-orang itu hanya sekedar tiba pada keyakinan bahwa Yesus adalah Mesias. "Keyakinan" itu digunakan dalam pengertian "kepercayaan dan ketaatan" yang menyeluruh.18Hanya ada beberapa kasus perubahan hidup yang diceritakan secara terperinci dalam Kitab Kisah;19dalam kasus-kasus sisanya biasanya diberikan ringkasan sederhana, seperti "dan makin lama makin bertambahlah jumlah orang yang percaya ...." (5:14) atau "banyak [orang] ... menyerahkan diri dan percaya" (6:7). Oleh karena "Allah tidak membedakan orang" (10:34), maka tidak diragukan lagi bahwa orang-orang yang disebut dalam ayat 4 harus juga bertobat dan dibaptis sebagaimana yang telah diperbuat oleh tiga ribu orang pada Hari Pentakosta. Buku Panduan Gereja Inggris menulis: "Sementara itu hampir lima ribu orang Yahudi, setelah melihat atau mendengar mujizat penyembuhan, menerima tantangan dari Petrus dan memberi diri dibaptis ke dalam gereja."20Jika Petrus tidak menyinggung soal baptisan dalam khotbahnya di Kisah 3,21bagaimanakah mereka akan mengetahui cara untuk dibaptis? Setiap hari ada saja orang yang dibaptis (2:41, 47)! Kumpulan orang Kristen yang menyaksikan pembaptisan sudah menjadi pemandangan biasa di Yerusalem! Siapa saja yang memutuskan ingin menjadi orang Kristen akan dapat mengetahui prosedurnya.
Kata yang diterjemahkan "laki-laki" di ayat 4 tidak berasal dari kata umum anthropos, yang mencakup laki-laki dan perempuan.22Sebaliknya, kata itu berasal dari kata khusus aner, yang artinya "laki-laki yang berbeda dari perempuan." Oleh karena ungkapan "kira-kira lima ribu orang" secara khusus mengacu kepada laki-laki, maka kita hanya dapat menduga-duga mengenai berapa banyak jumlah anggota mereka semuanya.23Paling tidak jumlah mereka dapat mencapai sepuluh ribu orang!24Menyiramkan air ke atas minyak yang sedang menyala dapat menyebarkan nyala api tersebut; begitu juga halnya dengan setiap usaha iblis untuk menghancurkan gereja malah membuat gereja itu menjadi tersebar!
Bagaimanapun, penangkapan itu dan menginap dalam penjara barulah langkah awal dari pelbagai usaha iblis untuk menggugurkan kesaksian rasul-rasul itu. Pagi berikutnya, sebuah kelompok yang berkuasa berkumpul untuk mengambil sikap menentang rasul-rasul tersebut:
Pada keesokan harinya pemimpin-pemimpin Yahudi serta tua-tua dan ahli-ahli Taurat mengadakan sidang di Yerusalem dengan Imam Besar Hanas dan Kayafas, Yohanes dan Aleksander dan semua orang lain yang termasuk keturunan Imam Besar (ay. 5, 6).
"Pemimpin-pemimpin" itu adalah "imam-imam kepala" (ay. 23). "Tua-tua" adalah para pemimpin, laki-laki lanjut usia dengan reputasi memiliki hikmat dan kematangan diri. "Ahli-ahli Taurat" dianggap sebagai orang yang ahli dalam hukum Taurat.25Tiga kelompok ini membentuk sebuah badan pemerintahan yang disebut Sanhedrin.26 Sanhedrin itu merupakan DPR (5:21) dan Mahkamah Agung-nya orang Yahudi.27Pagi itu, kelompok yang paling dihormati di tanah Palestina bertemu dalam sidang khusus untuk memutuskan apa yang harus dilakukan terhadap dua orang nelayan dari Galilea ini!
Bobot situasi pada saat itu ditekankan oleh daftar orang-orang yang hadir. "Imam Besar Hanas hadir." "Imam Besar" merupakan suatu jabatan kehormatan.28Hanas itu adalah mantan imam besar. Setelah bertugas beberapa tahun sebagai imam besar, ia kemudian diberhentikan oleh pemerintah Romawi. Bagaimanapun, kebanyakan orang Yahudi masih menganggap dia sebagai imam besar, dan ia merupakan kekuatan di belakang jabatan tersebut.29
Kayafas adalah menantunya Hanas dan menjabat imam besar saat itu (Matius 26:57; Yohanes 18:13, 24). Kita tidak tahu pasti tentang Yohanes dan Aleksander, tetapi mereka itu pastilah orang-orang yang berpengaruh dan dikenal baik oleh para pembaca Lukas. Mereka itu bisa jadi adalah anak-anaknya Hanas atau Kayafas, jadi masih keturunan imam besar.30Setidak-tidaknya, mereka itu masih "keturunan imam besar." Lukas juga menulis bahwa "semua orang lain yang termasuk keturunan Imam Besar" hadir.31Tidak seorang pun yang punya pengaruh di Yerusalem absen pada pertemuan itu!
Jika saya menjadi Petrus atau Yohanes, yang dibawa ke hadapan orang-orang yang paling berkuasa di negeri itu, maka saya akan memandang situasi itu sebagai suatu penindasan. Tetapi Petrus dan Yohanes memandang situasi tersebut sebagai suatu kesempatan. Ketika mengingatkan para murid-Nya bahwa penganiayaan akan menimpa mereka, Yesus berkata, "Tetapi sebelum semuanya itu kamu akan ditangkap dan dianiaya; kamu akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat dan penjara-penjara, dan kamu akan dihadapkan kepada raja-raja dan penguasa-penguasa oleh karena nama-Ku. Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi" (Lukas 21:12, 13; huruf miring oleh saya). Kapan lagikah Petrus dan Yohanes punya kesempatan menginjili Sanhedrin? Satu-satunya cara untuk mendatangkan kesempatan itu adalah saat mereka masuk ke situ dengan tangan dirantai!
Seraya kita mengkaji Kitab Kisah, kita akan melihat bahwa setiap kali seorang Kristen diseret ke pengadilan, ia memanfaatkan kesempatan itu bukan untuk membela dirinya sendiri melainkan sebagai suatu kesempatan untuk memberitakan Yesus!
Ketika Iblis menyusahkan kita, dan jika kita mau terus membuka mata kita, maka kita mungkin akan menemukan banyak kesempatan yang belum pernah kita miliki sebelumnya—jika saja kita tidak melempar handuk dan menyerah kalah!
TFTWMS: Kis 4:7-8 - Jangan Mengikuti Permainan Iblis JANGAN MENGIKUTI PERMAINAN IBLIS (Kis 4:7, 8)
Ayat 5 mengatakan bahwa "pada keesokan harinya" para anggota Sidang "berkumpul" di ...
JANGAN MENGIKUTI PERMAINAN IBLIS (Kis 4:7, 8)
Ayat 5 mengatakan bahwa "pada keesokan harinya" para anggota Sidang "berkumpul" di Yerusalem. Ketika mereka telah menempatkan rasul-rasul itu di tengah-tengah ruangan, mereka mulai menanyai mereka, "Dengan kuasa manakah atau dalam nama siapakah kamu bertindak demikian itu?" (ay. 7). Bayangkanlah Anda adalah salah seorang dari rasul-rasul itu. Di sekeliling Anda, duduk dalam posisi setengah lingkaran, adalah tujuh puluh satu hakim32yang memakai jubah berwarna kusam dengan wajah bersikap memusuhi. Di seberang mereka ada beberapa orang lain yang sama menentangnya. 33Di setiap sisi terdapat petugas pengadilan. Di tengah-tengah ruangan, pusat semua rasa kebencian, berdiri tiga orang—Anda, seorang rasul yang lain, dan laki-laki yang telah disembuhkan. 34Anda menyapu ruangan itu dengan pandangan Anda untuk mencari satu wajah yang bersahabat, satu saja—dan Anda tidak dapat menemukannya. Lalu Anda ingat bahwa ini adalah kelompok yang sama yang telah menghukum mati Yesus! Situasinya telah diperhitungkan untuk mengintimidasi rasul-rasul itu. Saya sudah pasti merasa terintimidasi!
Ketika sidang formal ini dimulai, kita memiliki perasaan bahwa kita sedang melihat suatu pengulangan atas apa yang telah terjadi sebelumnya. Pengadilan itu seharusnya dimulai dengan pembacaan tuduhan secara resmi. Sebaliknya, sidang itu dimulai dengan sebuah pertanyaan samar-samar: "Mereka mulai menanyakan, 'Dengan kuasa manakah atau dalam nama siapakah kamu bertindak demikian itu?'" 35Mengacu kepada apakah perkataan "demikian itu": penyembuhan, pemberitaan, atau hal lainnya? Juri yang termasyhur itu tidak memiliki alasan yang sah untuk menangkap rasul-rasul itu (ay. 21), dan mereka berharap Petrus dan Yohanes akan memberikan jawaban ngawur yang akan memberi mereka alasan untuk menghukum rasul-rasul itu. Dimanakah kita sebelumnya pernah menemukan prosedur ini? Dalam "pengadilan" Yesus! (Lukas 22:66-71). Pada "pengadilan" Petrus dan Yohanes, kita memiliki wajah-wajah yang sama, prasangka yang sama, kemunafikan yang sama, alur pertanyaan yang sama! Para pemimpin Yahudi itu sedang mengharapkan adanya benang kusut yang dapat mereka urai untuk melenyapkan pengaruh rasul-rasul itu!36
Meskipun pertanyaan itu terkesan samar-samar, namun pertanyaan itu memiliki tiga jebakan yang potensial. Pertama mereka bertanya, "Dengan kuasa ... kamu bertindak demikian itu?" Kata "kuasa" adalah terjemahan dari kata Yunani yang juga diterjemahkan sebagai "mujizat-mujizat" 37dan dapat diterjemahkan sebagai "kuasa mujizatiah." Berdasarkan Taurat Musa, sihir merupakan pelanggaran besar. Jika rasul-rasul itu mengatakan apa saja yang akan menunjukkan mereka melakukan sihir, maka mereka dapat dihukum mati.
Selanjutnya, Sidang itu bertanya, "Dalam nama siapakah kamu bertindak demikian itu?" "Nama" digunakan dalam pengertian "otoritas."38Beberapa hari sebelum penyaliban-Nya, orang-orang yang sama menemui Yesus dan bertanya, "Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberi kuasa itu kepada-Mu?" (Matius 21:23). Sekarang mereka menanyai rasul-rasul itu dengan pertanyaan yang sama. Dalam kedua kasus itu, mereka menyiratkan, "Kami ini satu-satunya yang berkuasa. Betapa beraninya kalian bersikap seakan-akan kalian berkuasa!" Mereka berharap rasul-rasul itu akan mengutip beberapa sumber otoritas yang tidak sah.
Jebakan yang ketiga adalah yang paling halus—dan yang paling mematikan. Dalam terjemahan bahasa Inggris [dan Indonesia] jebakan itu tidak kentara. Dalam naskah aslinya, kata "kamu" diletakkan diakhir kalimat sebagai penekanan. Bila Anda membaca kalimat itu, maka kata "kamu" harus ditekankan: "Dengan kuasa manakah atau dalam nama siapakah kamu bertindak demikian itu?" Dengan kata lain, "Lihatlah kepada kami dan lihatlah ke diri kalian. Menurut kalian siapakah kalian ini yang berani menantang kami dan otoritas kami?" Mereka menganggap rasul-rasul itu sebagai "orang biasa yang tidak terpelajar" (ay. 13). Ada nada sinis di dalam suara mereka saat mereka menginterogasi Petrus dan Yohanes. Pertanyaan dan cara mereka ditanyai dirancang untuk memancing meledaknya amarah rasul-rasul itu. Para pemimpin itu bersandar pada amsal "Di dalam banyak bicara pasti ada pelanggaran, tetapi siapa yang menahan bibirnya, berakal budi" (Amsal 10:19).
Ketika Iblis menyusahkan Anda, ia ingin Anda bermain menurut aturannya. Ia ingin Anda bereaksi sama; ia ingin Anda membalas kejahatan dengan kejahatan. Jika ia dapat membuat Anda bermain menurut aturannya, ia sudah memenangkan perlombaan itu!
Jika saya yang berdiri di situ, perasaan saya akan terpukul dan sakit. Saya mungkin dikendalikan oleh Sidang itu dan membiarkan amarah mengontrol lidah saya. Bagaimanapun, simaklah cara Petrus menjawab: "Maka jawab Petrus, ... ; 'Hai pemimpin-pemimpin umat dan tua-tua, ....'" (ay. 8). Perkataan "pemimpin-pemimpin umat dan tua-tua" adalah cara yang penuh hormat untuk menyapa kumpulan itu. Seorang penulis menerjemahkan perkataan itu seperti ini, "Para pemimpin yang terhormat dan para pemimpin bangsa kita."39Saat Petrus memulai pembelannya, ia bersikap sopan! "Pedang Roh akan menusuk cukup dalam tanpa perlu membubuhi garam ke dalamnya."40Kita harus bersikap sopan kepada semua orang, bukan karena mereka itu pantas disopani, tetapi karena kita berusaha menjadi sebagaimana kita seharusnya!
Lain kali Iblis menyusahkan Anda, Anda mungkin tergoda untuk menjadi sama bengis dan bencinya seperti orang-orang yang menindas Anda. Bagaimanapun, Yesus telah mengatakan untuk memberikan pipi lainnya (Matius 5:39). Jangan biarkan Iblis menipu Anda untuk bermain menurut aturannya!
TFTWMS: Kis 4:8-14 - Lupakanlah Kepentingan Pribadi Anda 12 LUPAKANLAH KEPENTINGAN PRIBADI ANDA (Kis 4:8-14)
Dalam pelajaran kita sebelumnya, kita memulai sebuah kajian bertopik "Ketika Iblis Menyusahk...
12 LUPAKANLAH KEPENTINGAN PRIBADI ANDA (Kis 4:8-14)
Dalam pelajaran kita sebelumnya, kita memulai sebuah kajian bertopik "Ketika Iblis Menyusahkan Anda." Dari ayat 1 sampai 7, kita mengusulkan ini: (1) Jangan Terkejut, (2) Jangan Melempar Handuk, (3) Jangan Mengikuti Permainan Iblis. Dalam ayat 8 sampai 14, kita mempunyai pembelaan Petrus di hadapan Sidang. Ada satu prinsip yang bercahaya di dalam seluruh perkataan Petrus: Petrus lebih peduli dengan Kristus dan injil daripada dengan dirinya sendiri.
ROH
Saat Petrus memulai pembelaannya, ia "penuh dengan Roh Kudus" (ay. 8a). Sewaktu Yesus mengingatkan para murid-Nya tentang pemenjaraan, Ia berkata, "Sebab itu tetapkanlah di dalam hatimu, supaya kamu jangan memikirkan lebih dahulu pembelaanmu. Sebab Aku sendiri akan memberikan kepadamu kata-kata hikmat, sehingga kamu tidak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu" (Lukas 21:14, 15).1Saya tidak tahu bagaimana Petrus menghabiskan malam harinya di dalam penjara itu,2tetapi saya tahu ia tidak menghabiskan malam harinya itu untuk mempersiapkan pembelaannya. "Penuh dengan Roh Kudus" berarti ia ada di bawah kendali Roh. Roh Yesus 3akan berbicara kepada Sanhedrin melalui dia.
PERSOALAN
Pertanyaan yang ditanyakan oleh Sidang ("Dengan kuasa manakah atau dalam nama siapakah kamu bertindak demikian itu?") boleh jadi tidak jelas maksudnya, tetapi pertanyaan itu mendukung tujuan Petrus secara sempurna, sebab pertanyaan itu membolehkan dia membuka persoalan. Di bawah bimbingan Roh, ia mengartikan perkataan "demikian itu" mengacu kepada kasus penyembuhan. "Hai pemimpin-pemimpin umat dan tua-tua," kata Petrus, "... kami sekarang harus diperiksa karena suatu kebajikan kepada seorang sakit4dan harus menerangkan dengan kuasa manakah orang itu disembuhkan" (ay. 8b, 9). Sewaktu Petrus berkata "orang itu," kemungkinan ia meletakkan tangannya ke atas bahu orang itu yang dahulunya lumpuh yang berdiri di samping mereka (ay. 14). Keadaan saat itu sungguh lucu! Petrus menyadari! Sidang itu pun menyadari!
JURUSELAMAT
Secara tidak langsung, rasul itu kemudian berkata, "Jika kalian benar-benar tertarik tentang siapa yang telah menyembuhkan dia, maka saya akan katakan kepada kalian." Mereka telah menanyakan, "Dalam nama siapakah kamu bertindak demikian itu?" Petrus lalu mengumumkan bahwa orang itu telah disembuhkan dalam nama Yesus:
Maka ketahuilah oleh kamu sekalian dan oleh seluruh umat Israel,5bahwa dalam nama Yesus Kristus, orang Nazaret, yang telah kamu salibkan, tetapi yang telah dibangkitkan Allah dari antara orang mati—bahwa oleh karena Yesus itulah orang ini berdiri dengan sehat sekarang di depan kamu (ay. 10; huruf miring oleh saya).
Petrus tidak peduli dengan nyawanya sendiri. Jika Anda peduli dengan keselamatan pribadi Anda, maka Anda tidak akan berani menuding-nuding kelompok orang yang paling berkuasa dalam bangsa itu dan menuduh mereka telah menyalibkan Mesias! Apakah yang Petrus pedulikan pada waktu itu? Ia peduli dengan nama Yesus!
Ketika Iblis menyusahkan kita, kita perlu mengingatkan diri sendiri tentang hal ini: Apa yang menimpa kita tidaklah penting, tetapi apa yang menimpa kepentingan Tuhan adalah yang paling penting!6
Simaklah pernyataan berani Petrus bahwa "Allah membangkitkan [Yesus] dari antara orang mati." Ingatlah bahwa bagian yang membuat orang-orang Saduki itu sangat marah adalah ketika rasul-rasul itu "memberitakan, bahwa dalam Yesus ada kebangkitan dari antara orang mati" (ay. 2). Petrus tidak menghindar dari pelbagai masalah kontroversial—khususnya bila para pendengarnya itu perlu mengetahui hal itu!
BATU PENJURU
Petrus belumlah selesai dengan pelbagai tuduhannya. Nelayan "biasa yang tidak terpelajar" ini sekarang memiliki keberanian mengutip isi Kitab Suci yang ditujukan kepada para Teolog: "Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan—yaitu kamu sendiri— namun ia telah menjadi batu penjuru" (ay. 11). Petrus mengutip Mazmur 118:22, yang merupakan salah satu acuan paling awal tentang mesias.7Petrus mengkhususkan nubuatan itu untuk mereka dengan menambahkan kata "kamu": "Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan—yaitu kamu sendiri." "Tukang-tukang bangunan" tidaklah mengacu kepada mereka yang memaku atau mengaduk semen dan pasir. Kata itu mengacu kepada mereka yang bertanggung jawab atas konstruksi bangunan: arsitek, kontraktor, pengawas, mandor. Yang Petrus tuding adalah para arsitek kebijaksanaan bangsa Yahudi. "Kalian para pemimpin," katanya, "adalah orang-orang yang menolak Mesias!"
Mereka menolak Mesias karena mereka mempunyai konsep yang salah tentang Dia: Mereka mengira Mesias akan datang dengan kemegahan dan perayaan, memiliki kekuatan militer yang hebat, dan mengusir bangsa Romawi dari tanah Palestina. Mereka mengira Ia akan memerintah di atas takhta Daud di kota Yerusalem dan segala berkat akan mengalir melalui tanah Palestina. Ketika Yesus datang, Ia merupakan kebalikan dari perkiraan mereka tentang Mesias yang seharusnya—oleh sebab itu mereka menolak Dia. Ia yang mereka tolak, telah Allah jadikan sebagai "batu penjuru" untuk karya ilahi-Nya!
Batu penjuru adalah bagian sebuah bangunan yang paling penting di zaman itu. Batu itu penting untuk konstruksi. Batu itulah yang menyempurnakan pondasi dan menentukan ukuran dan arah susunan bangunan lainnya.8Orang-orang Yahudi menyisakan sebuah ruang terbuka untuk batu penjuru (di dasarkan pada perkiraan mereka tentang Mesias yang seharusnya); namun sewaktu Yesus datang, Ia tidak sesuai dengan ruang yang disisakan itu! Prasangka dan gagasan-gagasan yang telah diyakini sebelumnya adalah benar-benar musuh yang mematikan bagi kebenaran!
KESELAMATAN
Petrus telah melancarkan beberapa pukulan beruntun yang menohok Sidang. Tetapi ia masih menyisahkan pukulan KO untuk penghabisan: "Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan" (ay. 12). Alkitab Bahasa Yunani memiliki permainan kata-kata yang tidak terungkap dalam Alkitab bahasa Indonesia [dan Inggris]. "Kata "keselamatan" dan "diselamatkan" di ayat 12 berasal dari kata akar yang sama dengan kata "disembuhkan" di ayat 9. Sama seperti Yesus adalah satu-satunya Orang yang dapat membuat pengemis itu sehat secara jasmani, Ia pun adalah satu-satunya Orang yang dapat membuat umat manusia sehat secara rohani!9
"Keselamatan tidak ada di dalam siapapun"? Pernyataan itu terdengar kampungan tetapi benar. Yesus berkata, "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku" (Yohanes 14:610)! Petrus mengumandangkan pikiran tersebut. Para pendengarnya menganggap diri mereka diselamatkan karena mereka adalah keturunan Abraham dan karena mereka memiliki Taurat Musa. Pada intinya Petrus berkata, "Kalian tidak dapat diselamatkan melalui Abraham atau Musa! Kalian hanya dapat diselamatkan melalui nama Yesus!" Dunia keagamaan pada zaman kini menyatakan bahwa selama Anda menjadi orang baik, Anda bisa masuk sorga dengan ribuan cara yang berbeda. Sekali lagi Petrus akan berkata, "Tidak! Anda hanya dapat diselamatkan melalui nama Yesus!" Berdasarkan kodratnya, kebenaran memang selalu sempit.11
Simaklah kata "kita": "yang olehnya kita dapat diselamatkan." Petrus kemungkinan memberi tanda dengan tangannya bahwa yang dimaksudkan adalah ia sendiri, Yohanes, laki-laki yang telah disembuhkan, Sidang, dan orang lain yang hadir di situ. "Jika ada dari kita—nelayan, pengemis, imam, pemimpin, ahli Taurat, petugas pengadilan, atau siapa saja—mau diselamatkan," ia menekankan, "penyelamatan itu akan melalui Yesus Kristus!"
Petrus sedang mengatakan bahwa para pendengarnya yang agamis itu adalah sesat. Petrus juga sedang mengatakan bahwa Allah memberi kesempatan lagi kepada kelompok itu. Sebagaimana laki-laki lumpuh itu telah disembuhkan secara jasmani, maka para anggota Sidang itu pun dapat diselamatkan secara rohani. Belum terlalu terlambat; menolak dan menyalibkan Yesus bukanlah "dosa yang tidak dapat diampuni." Jika mereka sekarang ini dapat menerima Dia sebagai Mesias, maka mereka masih dapat diselamatkan! Allah adalah Allah yang penuh kasih karunia.
KEBISUAN
Perkataan Petrus itu membuat Sidang itu membisu! "Ketika sidang itu melihat keberanian [NASB "percaya diri," NIV "keteguhan hati"]12Petrus dan Yohanes dan mengetahui, bahwa keduanya orang biasa yang tidak terpelajar, heranlah mereka" (ay. 13a). "Orang biasa yang tidak terpelajar" artinya rasul-rasul itu tidak mempunyai pendidikan formal (khususnya, pendidikan bagi seorang Rabi) dan tidak mempunyai jabatan formal.13 Dalam lingkaran keagamaan yang diakui, Petrus dan Yohanes itu bukanlah siapa-siapa! Bagaimana bisa mereka berbicara dengan otoritas dan keyakinan seperti itu? Bagaimana bisa mereka membuat tujuh puluh satu orang terpelajar itu bungkam seribu bahasa? Jawabannya datang dari Sidang itu: Mereka "mengenal keduanya sebagai pengikut Yesus" (ay. 13b). Perkataan itu tidak berarti mereka itu sebelumnya tidak mengenal siapa Petrus dan Yohanes itu,14tidak juga menyiratkan bahwa Sidang itu untuk pertama kalinya menyadari bahwa orang-orang itu adalah murid-murid Yesus. Agaknya, tiba-tiba Sidang itu menyadari bagaimana Petrus dan Yohanes mampu berbicara secara berani dan yakin. Kedua orang itu dapat berbicara seperti itu sebab mereka telah "bersama Yesus"! Sidang itu melihat "apa yang dapat dilakukan [oleh orang-orang ini] karena mereka bersama Yesus!" (Living Bible). Kenangan yang menyakitkan pasti muncul selagi para anggota Sidang itu teringat perang kata-kata dengan Yesus di masa lalu. Yesus juga tidak mempunyai pendidikan formal (simak Yohanes 7:15), namun begitu setiap kali mereka melibatkan Dia dalam perdebatan teologis, mereka kalah.15Mereka mengira masa-masa yang memalukan itu telah berlalu, tetapi di sini Yesus menjadi berlipat ganda—bukan hanya satu orang, tetapi banyak orang yang dapat mengikat mereka tak berdaya seperti yang Yesus pernah lakukan! Betapa malunya mereka!
Ketika Iblis menyusahkan kita, segera terbukti apakah kita ada "bersama Yesus" atau tidak. Jika seluruh pikiran kita dipusatkan untuk kepentingan pribadi, maka kita ini belum meneguk semangat Dia yang "mengosongkan diri-Nya sendiri," dan "merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati" (Filipi 2:7, 8). Jika rasa takut menguasai pikiran kita, maka kita belum pernah sama sekali mempelajari apa yang Ia maksudkan sewaktu Ia berkata, "Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku" (Yohanes 14:1). Kita mungkin tidak "dipenuhi dengan" suatu manifestasi mujizatiah dari Roh sebagaimana Petrus dan Yohanes; tetapi jika kita sadar bahwa Roh Allah ada bersama kita untuk menolong kita,16 dan jika kita setia kepada Yesus sebagaimana para rasul, maka kita juga dapat melawan serangan gencar iblis dengan keteguhan hati dan percaya diri (Yakobus 4:7).
Setelah Petrus selesai berbicara, timbul jedah yang menyakitkan. "Tetapi karena mereka melihat orang yang disembuhkan itu berdiri di samping kedua rasul itu, mereka tidak dapat mengatakan apa-apa untuk membantahnya" (ay. 14). Mereka menyadari bahwa mujizat telah terjadi (ay. 16). Dengan bukti bernilai A berdiri di hadapan mereka, "tidak sepatah kata pun mereka dapat katakan" (NIV).
Fakta bahwa "mereka tidak dapat mengatakan apa-apa untuk membantahnya" merupakan kesaksian yang sangat kuat bagi realitas Kebangkitan. Lihat kembali dasar pikiran utama Petrus di ayat 10: (1) Mereka yang duduk dalam Sidang telah menyalibkan Yesus; (2) Allah telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati; (3) Yesus yang dibangkitkan itu telah menyembuhkan laki-laki yang berdiri di hadapan mereka. Para anggota Sidang tidak dapat menyangkal peranan mereka dalam penyaliban Yesus; mereka juga tidak dapat menyangkal bahwa laki-laki itu telah disembuhkan. Oleh sebab itu, mereka tidak dapat menyangkal bahwa Allah telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati!
Gerakan agama Kristen pada waktu itu masih muda dan rentan. Untuk menghancurkan gerakan itu para musuh itu semata-mata hanya harus membuktikan bahwa Yesus tidak dibangkitkan dari antara orang mati. Yang mereka perlu lakukan adalah menampilkan jasad Yesus, atau paling tidak memberikan penjelasan yang masuk akal tentang apa yang telah terjadi atas jasad itu.17Mereka tidak dapat melakukannya. Di zaman kini beberapa orang masih berusaha mencari-cari alasan bahwa Kebangkitan itu tidak terjadi. Jika hal itu dapat dilakukan, maka hal itu pasti akan sudah dilakukan oleh orang-orang skeptis yang hidup pada waktu dan tempat Kebangkitan itu pertama kali diberitakan. Bagaimanapun, mereka itu membisu seribu kata!
TFTWMS: Kis 4:15-17 - Jangan Mengharapkan Iblis Bersikap Adil JANGAN MENGHARAPKAN IBLIS BERSIKAP ADIL (Kis 4:15-17)
Setelah pembelaan Petrus, Sidang itu terhenyak membisu dan kelenger. Kebisuan yang memalukan it...
JANGAN MENGHARAPKAN IBLIS BERSIKAP ADIL (Kis 4:15-17)
Setelah pembelaan Petrus, Sidang itu terhenyak membisu dan kelenger. Kebisuan yang memalukan itu akhirnya pecah ketika seseorang menyarankan mereka untuk bertemu dalam sidang tertutup. "Dan setelah mereka menyuruh rasul-rasul itu meninggalkan ruang sidang,1berundinglah mereka" (ay. 15).2
Apa yang mereka harus rundingkan adalah bagaimana mereka dapat membatalkan dosa dahsyat menyalibkan Mesias. Seharusnya mereka bertanya, sebagaimana yang dilakukan oleh para pendengar Petrus, "Apakah yang harus kami perbuat?" (2:37). Bagaimanapun, mereka memiliki kepentingan pribadi dalam kesalahan itu. Jika mereka mengakui Yesus adalah Mesias, secepatnya akan muncul imam kepala dan Sidang yang lain—mereka akan menjadi pengangguran, dan tidak berdaya! Mereka tidak dapat menyingkirkan hambatan harga diri, prasangka dan kepraktisan hidup. Daripada menanyakan bagaimana mereka dapat mengoreksi kesalahan mereka yang menghebohkan itu, mereka malah bertanya, "Tindakan apakah yang harus kita ambil terhadap orang-orang ini?" (ay. 16a).
Dibalik pintu tertutup, mereka mampu berterus terang: "Sebab telah nyata kepada semua penduduk Yerusalem, bahwa mereka [Petrus dan Yohanes] telah mengadakan suatu mujizat yang menyolok dan kita tidak dapat menyangkalnya" (ay. 16b; huruf miring oleh saya). Tidak seperti mujizat-mujizat zaman kini, mujizat-mujizat Perjanjian Baru adalah segera, sempurna, dan meyakinkan—bahkan di hadapan mereka yang skeptis!3
Para anggota Sidang itu tahu pengemis itu telah disembuhkan; oleh sebab itu mereka tahu kesaksian Petrus dan Yohanes adalah benar; oleh sebab itu mereka juga tahu Yesus telah dibangkitkan dari antara orang mati! Namun tetap saja pertanyaan mereka adalah, "Tindakan apakah yang harus kita ambil terhadap orang-orang ini?" dan yang mereka pedulikan hanyalah bagaima-na mengekang agama Kristen ini supaya tidak menyebar (ay. 17a). Disinilah kemunafikan diwujudkan! "Bagaimana mereka sekarang dapat saling berpandangan, adalah suatu teka-teki moral. Namun kemungkinan mereka tidak begitu."4
Simaklah bahwa bahkan mujizat yang "menyolok" sekalipun tidak dapat merubah mereka yang berhati keras. Di zaman kini, beberapa orang berkata bahwa jika kita mau menggapai dunia yang sakit dosa ini, maka kita memerlukan banyak "mujizat." Bagaimanapun, mujizat tidak pernah menjadi "kekuatan Allah yang menyelamatkan"; injil adalah kekuatan yang menyelamatkan (Roma 1:16)! Kita tidak memerlukan "mujizat yang lebih banyak"; yang kita perlukan adalah pemberitaan injil yang lebih banyak!
Kita tidak tahu berapa lama Sidang itu merenungkan dilema apa yang harus dilakukan ke atas orang-orang yang tidak bersalah ini. Akhirnya, seseorang memberi sebuah saran: "Baiklah kita mengancam dan melarang mereka, supaya mereka jangan berbicara lagi dengan siapapun dalam nama itu" (ay. 17b). Meskipun Petrus dan Yohanes telah berbicara dengan berani, para pemimpin Yahudi itu masih berharap dapat mengancam mereka dan rasul-rasul lainnya. Apalagi, belum lama berselang, ketika Yesus ditangkap, bukankan rasul-rasul itu melarikan diri dalam ketakutan? Mereka memutuskan untuk memperingatkan mereka supaya "jangan berbicara lagi dengan siapapun" dalam nama Yesus.
Renungkanlah sejenak kata-kata: "jangan berbicara lagi dengan siapapun." Sidang itu bermaksud memerintahkan Petrus dan Yohanes supaya "sama sekali jangan berbicara atau mengajar lagi dalam nama Yesus" (ay. 18; huruf miring oleh saya). Yang ada di benak mereka adalah pelarangan total menyebut nama Yesus secara terbuka atau diam-diam. Rencana mereka adalah melarang pembicaraan tentang Yesus dimana saja, dengan cara apa saja, diwaktu kapan saja, di tempat mana saja kepada siapa saja! Jika saja para rasul dan orang Kristen lainnya mematuhi dekrit itu, maka nama Yesus tidak akan pernah lagi terdengar di muka bumi ini!
Kita mungkin siap memprotes, "Tunggu sebentar! Sidang itu tidak berhak mengajukan tuntutan yang tidak masuk akal itu! Petrus dan Yohanes tidak melanggar hukum manapun juga dan tidak patut dihukum. Apa yang direncanakan oleh Sidang itu tidak adil!" Siapa bilang iblis itu adil? Selama bertahun-tahun saya temukan bahwa umat Kristen sering menjadi bingung dan frustasi ketika berurusan dengan orang-orang yang culas. Saya sudah mendengar keluhan ini: "Saya betul-betul tidak dapat memahami hal itu (atau dia)!" Ketika saya mendengar keluhan seperti itu, biasanya saya menjawab, "Saya senang kamu tidak dapat memahami hal itu. Itu menunjukkan pikiranmu masih bersih!"5
Ketika Iblis menyusahkan Anda, jangan terkejut apabila ia tidak bersikap adil. Sebab itu memang sudah sifatnya. Harapkanlah ia bersikap culas. Hanya saja berhati-hatilah untuk tidak meneladani dia! (Ingatlah: Jangan mengikuti permainannya!)
buka semuaPendahuluan / Garis Besar
Full Life: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) Penulis : Lukas
Tema : Penyebaran Injil yang Penuh Keberhasilan Melalui
Kuasa Roh Kudus
Tanggal Penulis...
Penulis : Lukas
Tema : Penyebaran Injil yang Penuh Keberhasilan Melalui
Kuasa Roh KudusTanggal Penulisan: Sekitar 63 T.M.
Latar Belakang
Kitab Kisah Para Rasul, seperti halnya Injil Lukas, dialamatkan kepada seorang yang bernama "Teofilus" (Kis 1:1). Sekalipun nama pengarangnya tidak disebutkan dalam kedua kitab itu, kesaksian kekristenan mula-mula dengan suara bulat, serta bukti intern yang mendukung dari kedua kitab ini menunjuk kepada satu orang penulis yaitu Lukas "tabib ... yang kekasih" (Kol 4:14).
Roh Kudus mendorong Lukas untuk menulis kepada Teofilus supaya mengisi keperluan dalam gereja orang Kristen bukan Yahudi, akan kisah yang lengkap mengenai awal kekristenan --
- (1) "dalam bukuku yang pertama" ialah Injil tentang kehidupan Yesus, dan
- (2) buku yang kemudian ialah laporannya dalam Kisah Para Rasul tentang pencurahan Roh Kudus di Yerusalem serta perkembangan gereja yang berikutnya.
Jelas Lukas adalah seorang penulis yang unggul, sejarawan yang cermat dan seorang teolog yang diilhami.
Kitab Kisah Para Rasul secara selektif meliput tiga puluh tahun pertama dalam sejarah gereja. Sebagai sejarawan gereja, Lukas menelusuri penyebaran Injil dari Yerusalem hingga ke Roma sambil menyebutkan sekitar 32 negara, 54 kota dan 9 pulau di Laut Tengah, 95 orang yang berbeda dengan nama serta beberapa pejabat dan administrator pemerintah dengan gelar jabatan yang tepat. Ilmu purbakala makin menguatkan ketepatan Lukas dalam semua detail. Selaku seorang teolog, Lukas dengan cerdas melukiskan makna beberapa pengalaman dan peristiwa dalam tahun-tahun mula-mula gereja.
Pada tahap awal, Alkitab PB terdiri atas dua kumpulan:
- (1) keempat Injil dan
- (2) surat-surat Paulus.
Kisah Para Rasul memainkan peranan yang penting sebagai penghubung di antara kedua kumpulan itu dan tempatnya benar dalam urutan kanonik adalah benar. Pasal 13 (Kis 13:1-28) memberikan latar belakang sejarah yang diperlukan untuk memahami secara lebih mendalam pelayanan dan surat-surat Paulus. Bagian ayat-ayat dalam kitab ini di mana Lukas menggunakan istilah "kami" (Kis 16:10-17; Kis 20:5--21:18; Kis 27:1--28:16) menunjukkan keikutsertaannya dalam perjalanan Paulus.
Tujuan
Di dalam mengisahkan permulaan berdirinya gereja, Lukas setidak-tidaknya mempunyai dua tujuan.
- (1) Lukas menunjukkan bahwa Injil bergerak dengan kemenangan dari perbatasan Yudaisme yang sempit ke dunia kafir kendatipun tentangan dan penganiayaan.
- (2) Dia mengungkapkan peranan Roh Kudus dalam kehidupan dan misi gereja, menekankan baptisan Roh Kudus sebagai persediaan Allah dalam memperkuat gereja untuk memberitakan Injil dan melanjutkan pelayanan Yesus.
Lukas secara eksplisit mengisahkan tiga kali bahwa baptisan dengan Roh Kudus disertai bahasa lidah (Kis 2:4; Kis 10:45-46; Kis 19:1-7). Konteks dari bagian-bagian ini menunjukkan bahwa pengalaman ini adalah normatif dalam kekristenan mula-mula dan merupakan pola Allah yang tetap bagi gereja.
Survai
Dalam Injil karangannya Lukas mencatat "segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus" (Kis 1:1), tetapi kitab ini menerangkan apa yang selanjutnya diperbuat dan diajar oleh Yesus setelah naik ke sorga, melalui kuasa Roh Kudus yang bekerja di dalam dan melalui murid-murid-Nya dan jemaat mula-mula. Ketika Yesus naik ke sorga (Kis 1:9-11), instruksi terakhir kepada murid-murid-Nya ialah menunggu di Yerusalem hingga mereka dibaptiskan dengan Roh Kudus (Kis 1:4-5). Ayat kunci kitab ini (Kis 1:8) berisi ringkasan padat yang teologis dan geografis dari kitab ini: Yesus berjanji bahwa mereka akan menerima kuasa ketika Roh Kudus dicurahkan atas mereka -- kuasa untuk menjadi saksi-Nya
- (1) "di Yerusalem" (pasal 1-7; Kis 1:1--7:60),
- (2) "di seluruh Yudea dan Samaria" (pasal 8-12; Kis 8:1--12:25), dan
- (3) "sampai ke ujung bumi" (pasal 13-28; Kis 13:1--28:31).
Kisah Para Rasul mengisahkan perpaduan tindakan ilahi dengan tindakan manusia. Seluruh gereja, bukan hanya para rasul, ikut "menjelajah seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil" (Kis 8:4). Para diaken seperti Stefanus dan Filipus (Kis 6:1-6) menjadi perkasa di dalam Roh Kudus dan iman, "mengadakan mukjizat-mukjizat dan tanda-tanda di antara orang banyak" (Kis 6:8) bahkan sampai menggoncangkan beberapa kota dengan Injil (lih. Kis 8:5-13). Umat yang saleh berdoa dengan tekun, melihat malaikat-malaikat, mendapatkan penglihatan, menyaksikan tanda dan mukjizat yang ajaib, mengusir setan-setan, menyembuhkan yang sakit serta memberitakan Injil dengan keberanian dan kekuasaan. Sekalipun di dalam gereja ada persoalan, seperti ketegangan antara orang Yahudi dan bukan Yahudi (pasal 15; Kis 15:1-41), dan kendatipun penganiayaan terus-menerus dari luar gereja oleh pemimpin agama dan penguasa sipil, nama Tuhan Yesus Kristus dimuliakan dalam perkataan dan tindakan dari kota yang satu ke kota yang lain.
Dalam pasal 1-12 (Kis 1:1--12:25) pusat utama dari penjangkauan gereja adalah Yerusalem. Di situlah Petrus menjadi orang terkemuka yang dipakai Allah untuk menyebarkan Injil. Dalam pasal 13-28 (Kis 13:1--28:31) pusat utama penjangkauan gereja adalah Antiokhia di Siria; di situlah Paulus menjadi orang terkemuka yang dipakai Allah untuk menyebarkan Injil kepada orang yang bukan Yahudi. Kitab Kisah Para Rasul berakhir tiba-tiba dengan Paulus di Roma, sedang menunggu pengadilannya di depan Kaisar. Walaupun hasil pengadilan tertangguh, kitab ini diakhiri dengan nada kemenangan. Paulus masih tertawan, namun ia tetap memberitakan Kerajaan Allah dan mengajar tentang Tuhan Yesus dengan berani tanpa rintangan (Kis 28:31).
Ciri-ciri Khas
Sembilan ciri utama menandai surat ini.
- (1) Gereja: kitab ini menyatakan sumber kuasa dan sifat sejati dari misi gereja, bersama beberapa prinsip yang harus menguasai gereja pada setiap angkatan.
- (2) Roh Kudus: oknum ketiga dari Trinitas disebut secara khusus lima puluh kali; baptisan dalam dan pelayanan Roh Kudus memberikan kuasa ilahi (Kis 1:8), keberanian (Kis 4:31), ketakutan yang kudus akan Allah (Kis 5:3,5,11), kebijaksanaan (Kis 6:3,10), bimbingan (Kis 16:6-10) dan karunia-karunia Roh (Kis 19:6).
- (3) Amanat gereja mula-mula: Lukas dengan cermat mencatat khotbah-khotbah yang diilhamkan yang disampaikan oleh Petrus, Stefanus, Paulus, Yakobus dan orang lain yang memberikan pengetahuan tentang gereja mula-mula yang tidak terdapat dalam kitab-kitab PB lainnya.
- (4) Doa: Gereja mula-mula mengabdikan diri kepada doa yang tetap dan sungguh-sungguh; kadang-kadang sepanjang malam sehingga hasilnya luar biasa.
- (5) Tanda-tanda, keajaiban-keajaiban dan mukjizat-mukjizat: penyataan ini menyertai pekabaran Injil di dalam kuasa Roh Kudus.
- (6) Penganiayaan: pekabaran Injil dengan kuasa terus-menerus membangkitkan pertentangan dan penganiayaan, baik dari pihak agama maupun yang sekular.
- (7) Urutan Yahudi -- bukan Yahudi: sepanjang kitab ini Injil pertama-tama disampaikan kepada orang Yahudi, baru kepada bangsa-bangsa lainnya.
- (8) Wanita: keterlibatan wanita disebutkan secara khusus dalam pelaksanaan pelayanan gerejani.
- (9) Kemenangan: tembok pemisah (nasional, keagamaan, budaya, atau suku) dan pertentangan serta penganiayaan tidak dapat menahan meluasnya Injil.
Prinsip Hermeneutis
Beberapa penafsir memandang kitab Kisah Para Rasul seolah di bawah suatu perjanjian PB yang lain daripada melihatnya sebagai patokan Allah bagi gereja dan kesaksiannya selama seluruh periode yang disebut PB "hari-hari terakhir" (bd. lihat cat. --> "Kis 2:17"). [atau ref. Kis 2:17] Kisah Para Rasul bukan saja buku sejarah dari gereja mula-mula, melainkan menjadi buku pedoman bagi kehidupan Kristen dan untuk gereja yang dipenuhi Roh. Orang percaya seharusnya mendambakan dan menantikan, sebagai norma atau patokan gereja masa kini, semua unsur pelayanan dan pengalaman gereja PB (kecuali penulisan PB); semuanya ini dapat dicapai apabila gereja bergerak dalam kuasa Roh yang penuh. Tidak ada sesuatu dalam Kisah Para Rasul atau PB yang mengatakan bahwa tanda-tanda, keajaiban-keajaiban, mukjizat-mukjizat, karunia-karunia rohani atau tolok ukur rasuli bagi kehidupan dan pelayanan gereja pada umumnya akan berhenti secara mendadak atau untuk selama-lamanya pada akhir masa para rasul. Kisah Para Rasul mencatat apa yang seharusnya gereja perbuat di dalam setiap generasi selama ia melanjutkan pelayanan Yesus dalam kuasa Pentakosta dari Roh Kudus (lihat cat. --> "Kis 7:44"). [atau ref. Kis 7:44]
Full Life: Kisah Para Rasul (Garis Besar) Garis Besar
Pendahuluan
(Kis 1:1-11)
I. Pencurahan Roh Kudus
(Kis 1:12-2:41)
A. Persiapan untuk Perjanjian
...
Garis Besar
- Pendahuluan
(Kis 1:1-11) - I. Pencurahan Roh Kudus
(Kis 1:12-2:41) - A. Persiapan untuk Perjanjian
(Kis 1:12-26) - B. Hari Pentakosta
(Kis 2:1-41) - II. Hari-Hari Permulaan Gereja di Yerusalem
(Kis 2:42-8:1a) - A. Ciri-Ciri Gereja Rasuli Setelah Pencurahan Roh Kudus
(Kis 2:42-47) - B. Mukjizat Menakjubkan dan Dampak-Dampaknya
(Kis 3:1-4:31) - C. Percobaan yang Berkelanjutan Dalam Hal Saling Membagi
(Kis 4:32-5:11) - D. Kesembuhan-Kesembuhan Lebih Lanjut dan Perlawanan Para Pemimpin Agama
(Kis 5:12-42) - E. Pemilihan Tujuh Diaken
(Kis 6:1-7) - F. Stefanus: Syahid Kristen yang Pertama
(Kis 6:8-8:1) - III.Penganiayaan Menghasilkan Pengembangan
(Kis 8:1-9:31) - A. Orang Kristen Tersebar di Seluruh Yudea dan Samaria
(Kis 8:1-4) - B. Filipus: Pelayanan Seorang Penginjil
(Kis 8:5-40) - C. Saulus dari Tarsus: Pertobatan Seorang Penganiaya
(Kis 9:1-31) - IV. Kekristenan Mulai Tersebar di Kalangan Orang Bukan Yahudi
(Kis 9:32-12:25) - A. Pelayanan Petrus di Lida dan Yope
(Kis 9:32-43) - B. Pelayanan Petrus di Kaisarea
(Kis 10:1-48) - C. Laporan Petrus kepada Gereja di Yerusalem dan Tindakannya Disetujui
(Kis 11:1-18) - D. Antiokhia: Gereja Bukan Yahudi yang Pertama
(Kis 11:19-30) - E. Penganiayaan di Bawah Herodes Agripa I
(Kis 12:1-23) - F. Ringkasan Perkembangan Gereja
(Kis 12:24-25) - V. Perjalanan Misi Pertama Paulus
(Kis 13:1-14:28) - A. Paulus dan Barnabas Diutus oleh Gereja di Antiokhia
(Kis 13:1-3) - B. Wilayah Tertentu Diinjili
(Kis 13:4-14:28) - VI. Sidang di Yerusalem
(Kis 15:1-35) - VII.Perjalanan Misi Kedua Paulus
(Kis 15:36-18:22) - A. Pertentangan Paulus dengan Barnabas
(Kis 15:36-40) - B. Wilayah Lama Dikunjungi Kembali
(Kis 15:41-16:5) - C. Penginjilan Wilayah Baru
(Kis 16:6-18:21) - D. Kembali ke Antiokhia di Siria
(Kis 18:22) - VIII.Perjalanan Misi Ketiga Paulus
(Kis 18:23-21:16) - A. Dalam Perjalanan ke Efesus
(Kis 18:23)
Sisipan: Pelayanan Apolos
(Kis 18:24-28) - B. Pelayanan yang Panjang di Efesus
(Kis 19:1-41) - C. Ke Makedonia, Yunani dan Kembali ke Makedonia
(Kis 20:1-5) - D. Kembali ke Yerusalem
(Kis 20:6-21:16) - IX. Penangkapan Paulus dan Pelayanannya Dalam Penjara
(Kis 21:17-28:31) - A. Di Yerusalem
(Kis 21:17-23:35) - B. Di Kaisarea
(Kis 24:1-26:32) - C. Menuju ke Roma
(Kis 27:1-28:15) - D. Di Roma
(Kis 28:16-31)
Matthew Henry: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab)
Dengan rasa puas hati yang melimpah kita sudah menyaksikan bagaimana dasar agama kita yang kudus dibangun di atas sejarah Juruselamat kita ...
- Dengan rasa puas hati yang melimpah kita sudah menyaksikan bagaimana dasar agama kita yang kudus dibangun di atas sejarah Juruselamat kita yang terberkati itu, yang adalah Sang Pendiri Agung dari agama kita itu. Sejarah itu disampaikan dan dicatat oleh empat penulis yang diilhami Roh Kudus, yang semuanya setuju dengan kebenaran yang suci ini dan bukti-buktinya yang tak terbantahkan, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah yang hidup. Di atas batu karang inilah jemaat Kristen dibangun. Bagaimana jemaat itu mulai dibangun di atas batu karang ini, itulah yang selanjutnya akan disampaikan dalam kitab ini, yang ada di hadapan kita sekarang. Dan mengenai hal ini kita hanya mempunyai kesaksian dari satu saksi. Sebab kejadian-kejadian nyata tentang Kristus jauh lebih penting untuk disampaikan dan dibuktikan secara penuh daripada kejadian-kejadian nyata tentang para rasul. Seandainya Sang Hikmat Tak Terbatas memandangnya baik, mungkin kita akan mempunyai Kitab Kisah Para Rasul dalam jumlah yang sama banyak dengan Kitab-kitab Injil yang kita miliki. Bahkan, mungkin kita akan mempunyai lebih banyak lagi kitab Injil. Akan tetapi, karena takut akan terlalu membebani dunia (Yoh. 21:25), maka apa yang ada pada kita sudah cukup untuk memenuhi tujuan, kalau kita mau memanfaatkannya. Sejarah kitab ini (yang selalu diterima sebagai bagian dari kanon suci) dapat dipandang,
- I. Sebagai tindakan menengok ke belakang pada kitab-kitab Injil sebelumnya, dengan menerangkannya, dan membantu meneguhkan iman kita padanya. Janji-janji yang ada di sana kita dapati di sini sedang ditepati, terutama janji-janji agung tentang turunnya Roh Kudus, dan pekerjaan-pekerjaan-Nya yang menakjubkan, baik pada diri para rasul maupun dengan para rasul. Di sini dalam beberapa hari kita mendapati para rasul sudah menjadi orang-orang yang sangat berbeda dibandingkan ketika mereka terakhir kali diceritakan dalam Injil. Tidak lagi mereka lemah otak dan kecut hati, tetapi sanggup mengatakan apa yang sebelumnya tidak sanggup mereka tanggung (Yoh. 16:12). Mereka kini berani seperti singa dalam menghadapi kesusahan-kesusahan yang sebelumnya untuk membayangkannya saja mereka sudah gemetar seperti domba. Para rasul membuat firman sanggup meruntuhkan benteng-benteng Iblis, padahal sebelumnya firman itu seakan-akan diberitakan dengan sia-sia. Mandat yang di dalam Injil diberikan kepada para rasul, di sini kita dapati sedang dijalankan. Dan kuasa-kuasa yang di sana dikaruniakan kepada mereka, di sini kita dapati sedang dikerahkan dalam mujizat-mujizat yang diadakan pada tubuh orang. Ada mujizat belas kasihan, yang memulihkan tubuh orang sakit menjadi sehat, dan tubuh yang mati menjadi hidup. Ada mujizat penghakiman, yang membuat para pemberontak menjadi buta atau mati. Dan ada mujizat-mujizat jauh lebih besar yang dilakukan terhadap pikiran orang, dengan memberi mereka karunia-karunia rohani, baik untuk memahami maupun menyampaikan. Dan semua ini untuk memenuhi tujuan-tujuan Kristus, dan melaksanakan janji-janji-Nya, yang kita dapati di dalam Injil. Bukti-bukti kebangkitan Kristus yang ada pada bagian akhir kitab-kitab Injil, di sini diteguhkan dengan melimpah, bukan hanya melalui kesaksian yang tetap dan tak gentar dari orang-orang yang berjumpa dengan-Nya sesudah Ia bangkit, melainkan juga melalui pekerjaan Roh bersama kesaksian itu untuk mempertobatkan banyak orang supaya beriman kepada Kristus. Sebelumnya semua murid Kristus meninggalkan Dia, dan salah satunya mengkhianati Dia. Dan kalau bukan karena kebangkitan-Nya, mereka tidak akan berkumpul bersama-sama lagi, tetapi pasti akan terpencar untuk seterusnya. Namun oleh kebangkitan itu mereka dimampukan untuk mengakui Dia dengan ketetapan hati yang lebih lagi daripada sebelum-sebelumnya, dengan menantang belenggu dan maut. Dan pekerjaan Roh bersama kesaksian itu, yang mempertobatkan banyak orang, adalah sesuai dengan perkataan Kristus sendiri, bahwa kebangkitan-Nya, tanda Nabi Yunus itu, yang disimpan untuk saat terakhir, akan menjadi bukti yang paling meyakinkan bahwa tugas perutusan-Nya sungguh berasal dari Allah. Kristus sudah memberi tahu para murid-Nya bahwa mereka harus menjadi saksi-saksi-Nya, dan kitab ini menggambarkan mereka yang tengah bersaksi bagi-Nya, bahwa mereka harus menjadi penjala manusia, dan di sini kita mendapati mereka menjaring banyak orang dalam jala Injil. Juga bahwa mereka harus menjadi terang dunia, dan di sini kita mendapati dunia diterangi oleh mereka. Tetapi hari itu, kuasa dari tempat tinggi yang penampakan pertamanya kita ketahui dalam Injil, di sini kita dapati bersinar semakin terang. Biji gandum, yang di sana jatuh ke tanah, di sini tumbuh dan berbuah banyak. Biji sesawi di sana sudah menjadi pohon besar di sini. Dan Kerajaan Sorga, yang di sana sudah dekat, di sini didirikan. Nubuatan-nubuatan Kristus tentang penganiayaan besar-besaran yang akan menimpa para pemberita Injil (walaupun tidak dapat dibayangkan bahwa ajaran yang begitu patut diterima sepenuhnya justru menjumpai banyak perlawanan) kita dapati di sini digenapi secara melimpah. Juga bahwa kepastian-kepastian yang Dia berikan kepada mereka bahwa mereka akan mendapat dukungan dan penghiburan yang luar biasa dalam penderitaan mereka. Bagian akhir dari sejarah Perjanjian Lama meneguhkan janji-janji yang dibuat kepada para bapa leluhur di bagian awalnya (seperti yang tampak dari pengakuan Salomo yang terkenal dan khidmat itu, yang terdengar seperti tanda terima lunas, 1Raj. 8:56, dari segala yang baik, yang telah dijanjikan-Nya dengan perantaraan Musa, hamba-Nya, tidak ada satu pun yang tidak dipenuhi). Demikian pula halnya, bagian akhir dari sejarah Perjanjian Baru ini secara persis menggenapi perkataan Kristus di bagian awalnya. Dan dengan begitu, kedua perjanjian itu meneguhkan dan menggambarkan satu sama lain.
- II. Sejarah Kitab Para Rasul ini juga dapat dipandang sebagai tindakan menatap ke depan pada surat-surat kerasulan sesudahnya, yang merupakan penjelasan Injil, dan membukakan rahasia-rahasia kematian dan kebangkitan Kristus, yang sejarahnya kita dapati dalam kitab-kitab Injil. Kitab Kisah Para Rasul ini merupakan pengantar pada surat-surat kerasulan itu, dan merupakan kunci untuknya, seperti sejarah Daud merupakan kunci untuk mazmur-mazmurnya. Kita adalah anggota-anggota jemaat Kristen, kemah Allah yang ada di tengah-tengah manusia itu, dan merupakan kehormatan dan hak istimewa bagi kita bahwa kita termasuk anggota-anggotanya. Nah, kitab ini memberi kita penjelasan tentang dibangunnya dan berdirinya kemah itu. Keempat kitab Injil menunjukkan kepada kita bagaimana dasar dari rumah itu diletakkan, sementara kitab ini menunjukkan kepada kita bagaimana bangunan atasnya mulai didirikan,
- 1. Di antara orang-orang Yahudi dan Samaria, yang kisahnya kita dapati di bagian awal kitab ini.
- 2. Di antara bangsa-bangsa bukan-Yahudi, yang kisahnya kita dapati di bagian akhir kitab ini. Dari situ, dan untuk seterusnya sampai ke zaman kita, kita mendapati jemaat Kristen hidup dalam pengakuan iman kepada Kristus sebagai Anak Allah dan Juruselamat dunia. Pengakuan itu dapat dilihat semua orang, dan dibuat oleh murid-murid-Nya yang sudah dibaptis. Mereka ini bergabung dalam persekutuan-persekutuan Kristen, mengadakan pertemuan-pertemuan ibadah secara teratur, mendengarkan ajaran para rasul, dan berkumpul bersama-sama untuk berdoa dan memecahkan roti, di bawah bimbingan dan pimpinan orang-orang yang memberi diri untuk berdoa dan melayani firman. Dan mereka mengadakan persekutuan-persekutuan rohani dengan semua orang di segala tempat yang melakukan hal serupa. Dalam tubuh inilah kita sekarang berada di dunia ini, sebagai anggota-anggotanya. Dan, bagi kepuasan dan kehormatan kita yang besar, dalam kitab ini kita mendapati kemunculan dan asal-usul jemaat Kristen, yang sangat jauh berbeda dari jemaat Yahudi, dan didirikan di atas kehancurannya. Tetapi tak dapat disangkal bahwa jemaat itu berasal dari Allah, dan bukan dari manusia. Betapa dengan yakin dan terhibur kita bisa melanjutkan pengakuan iman Kristen kita, dan berpegang teguh padanya, sejauh kita mendapatinya sesuai dengan contoh di atas gunung ini, yang harus kita jadikan teladan dan batasan dalam hidup beriman!
- Ada dua hal lagi yang harus dicermati mengenai kitab ini:
- (1) Penulisnya. Kitab ini ditulis oleh Lukas, yang menulis kitab ketiga dari empat kitab Injil, yang disebut dengan namanya. Dan Lukas juga (seperti yang ditunjukkan oleh cendekiawan Dr. Whitby) besar kemungkinan merupakan salah satu dari tujuh puluh murid, yang diberi tugas (Luk. 10:1, dst.) yang sedikit lebih rendah daripada tugas kedua belas rasul. Lukas ini adalah kawan setia Rasul Paulus dalam segala pelayanan dan penderitaannya. Hanya Lukas yang tinggal dengan aku (2Tim. 4:11). Kita bisa mengetahui hal ini berdasarkan gaya penulisannya di bagian akhir kitab ini ketika dia sedang bersama Paulus. Sebab di situ ia menulis, kami ber buat ini dan itu, seperti pada pasal Kisah 16:10 dan 20:6, dan seterusnya sampai akhir kitab. Ia ada bersama Rasul Paulus dalam perjalanannya yang berbahaya ke Roma, ketika Rasul Paulus dibawa ke sana sebagai tahanan. Ia ada bersama Rasul Paulus ketika dari penjaranya di sana Rasul Paulus menulis surat-suratnya kepada jemaat di Kolose dan kepada Filemon, yang dalam keduanya nama Timotius disebutkan. Dan tampak bahwa Lukas menulis sejarah ini ketika ia masih ada bersama Rasul Paulus di Roma, selama Rasul Paulus menjadi tahanan di sana, dan membantu dia. Sebab sejarah ini ditutup dengan Rasul Paulus yang memberitakan Injil di sana dalam rumah yang disewanya sendiri.
- (2) Judulnya: Kisah Para Rasul (KJV: Tindakan Para Rasul – pen.). Tindakan Para Rasul yang kudus, begitu judulnya dalam kitab-kitab berbahasa Yunani pada umumnya, dan itulah sebutan mereka, bersukacitalah atas dia, hai sorga, dan kamu, hai rasul-rasul yang kudus (Why. 18:20, KJV). Ada satu naskah yang memberinya judul, Tindakan Para Rasul oleh Lukas Penulis Injil.
- [1] Kitab ini adalah sejarah para rasul. Tetapi di dalamnya ada juga sejarah Stefanus, Barnabas, dan beberapa orang lain yang bisa dipandang sebagai rasul, yang walaupun bukan termasuk salah satu dari kedua belas rasul, namun dikaruniai Roh yang sama, dan mengerjakan pekerjaan yang sama. Dan, dari antara mereka yang merupakan para rasul, hanya sejarah Petrus dan Paulus yang dicatat di sini (dan Paulus sekarang termasuk dua belas rasul). Petrus adalah rasul untuk orang-orang bersunat, dan Paulus rasul untuk bangsa-bangsa bukan-Yahudi (Gal. 2:7). Tetapi ini sudah cukup untuk menjadi contoh dari apa yang dilakukan mereka yang lain di tempat-tempat lain, dalam menjalankan mandat mereka, sebab tak seorang pun dari mereka hanya berpangku tangan. Dan seperti halnya kita harus memandang apa yang disampaikan dalam kitab-kitab Injil mengenai Kristus itu sudah cukup, karena Sang Hikmat Tak Terbatas memandangnya demikian, begitu pula halnya di sini mengenai apa yang disampaikan tentang para rasul dan pekerjaan mereka. Sebab hal-hal lain yang dikatakan kepada kita dari tradisi tentang berbagai pekerjaan dan penderitaan para rasul, dan jemaat-jemaat yang mereka tanam, secara keseluruhan masih meragukan dan tidak pasti, dan menurut saya sama sekali tidak bisa kita jadikan dasar yang memuaskan untuk membangun apa pun. Yang berasal dari Kitab Suci dasarnya adalah emas, perak, dan batu permata, sedangkan yang berasal dari tradisi dasarnya adalah kayu, rumput kering, jerami.
- [2] Kitab ini disebut tindakan atau perbuatan para rasul. Gesta apostolorum, hal-hal yang dilakukan para rasul, begitu menurut sebagian orang. Praxeis – penerapan mereka terhadap pelajaran-pelajaran yang sudah diajarkan kepada mereka oleh Guru mereka. Para rasul adalah orang-orang yang giat. Dan walaupun mujizat-mujizat yang mereka adakan dilakukan dengan kata-kata, namun itu pantas disebut sebagai tindakan mereka. Mereka berkata-kata, atau lebih tepatnya Roh berfirman melalui mereka, maka semuanya jadi. Sejarah ini dipenuhi dengan berbagai khotbah dan penderitaan mereka. Tetapi begitu kerasnya mereka bekerja memberitakan firman, dan betapa dengan rela mereka membuka diri pada penderitaan, dan begitu besar apa yang mereka capai melalui khotbah dan penderitaan itu, sehingga semuanya itu dengan baik dapat disebut sebagai tindakan-tindakan mereka.
Jerusalem: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KISAH PARA RASUL
PENGANTAR
Injil ketiga dan Kisah para Rasul aslinya merupakan hanya satu karya saja, yang sekarang kiranya dapat diberi judul: "...
KISAH PARA RASUL
PENGANTAR
Injil ketiga dan Kisah para Rasul aslinya merupakan hanya satu karya saja, yang sekarang kiranya dapat diberi judul: "Sejarah awal mula agama Kristen". Sekitar th. 150 Mas. umat kristen menghendaki keempat injil dikumpulkan menjadi satu buah Kitab. Maka karya asli satu itu dibagikan dan dipisahkan menjadi dua. Boleh jadi judul "Kisah Para Rasul" atau "Kisah Beberapa Rasul" ditambahkan, sesuai dengan kelaziman dalam kesusasteraan Ke-Yunanian di zaman itu. Terkenallah di masa itu "Kisah (Yunaninya: perbuatan-perbuatan) Hanibal" atau "Kisah (perbuatan-perbuatan) Aleksander" dsb. Hubungan asli antara kedua Kitab Perjanjian Baru tersebut ditampilkan oleh prakata kedua kitab itu dan oleh persamaan sasteranya. Baik prakata Kisah Para Rasul maupun prakata injil ketiga ditunjukan kepada seseorang yang bernama Teofilus (bdk Luk 1:1-4 dan Kis 1:1), sedangkan prakata Kis menyebutkan injil ketiga itu sebagai "buku yang pertama" dan melanjutkan pokok cerita injil dengan meringkaskan kejadian-kejadian yang terakhir (penampakan-penampakan Kristus yang telah dibangkitkan serta pengangkatanNya ke sorga), yang digabungkan dengan sambungan cerita selanjutnya. Bahasanyapun erat-erat menghubungkan Kis dengan Luk. Tidak hanya ciri-ciri bahasanya (perbendaharaan kata, tata bahasa dan gaya bahasa) ditemukan dalam seluruh Kis, sehingga merupakan sebuah kesatuan literer, tetapi juga dalam injil ketiga. Maka tidak dapat diragukan bahwa pengarang yang sama menggubah kedua kitab tersebut.
Tradisi Gereja sepakat dalam menyebutkan nama pengarang itu sebagai Lukas. Baik dahulu maupun sekarang belum juga dapat secara sungguh-sungguh disebutkan nama orang lain selain dari Lukas. Sudah sekitar th. 175 Mas. semua jemaat sependapat dalam hal ini, sebagaimana dibuktikan oleh sebuah dokumen dari Roma yang disebut sebagai "Kanon Muratorius, oleh kesaksian yang diberikan dalam Prakata Anti- Markos, dalam karya Ireneus, Klemens, Origenes dari Aleksandria dan Tertualinus. Semua sehati dalam menyebutkan nama Lukas sebagai pengarang kitab Kis. Pendapat tersebut dikuatkan oleh petunjuk-petunjuk yang diketemukan dalam kitab Kis dan Luk sendiri. Ternyata pengarangnya seorang Kristen dari zaman para rasul, seorang Yahudi yang berkebudayaan ke-Yunanian atau bahkan seorang Yunani berpendidikan, yang mengetahui cukup banyak mengenai ilmu kedokteran dan mengenal Kitab Suci dalam terjemahan Yunaninya, yakni Septuaginta serta adat- kebiasaan Yahudi. Pengarang terutama nampak sebagai teman seperjalanan Paulus. Hal ini dibuktikan oleh cerita-cerita yang termuat dalam bagian kedua Kis. Di sana pengarang menggunakan kata ganti diri pertama jamak (kami), sehingga kelihatan ikut serta dalam hal ihwal yang diceritakannya. Kesemuanya itu hanya sesuai dengan Lukas dari antara semua teman seperjalanan Paulus: menurut tradisi lama 4:10-14); diperkenalkan oleh Paulus sebagai seorang teman yang karib yang menyertainya selama kedua penahanannya di Roma (Kol 4:14; Flm 24; 2Tim 4:11). Lukas kiranya menemani Paulus dalam perjalanan yang kedua (Kis 16:10 dst) dan yang ketiga (Kis 20:6 dst; barangkali juga 2Kor 8:18); kalau Lukas tidak turut disebutkan dalam daftar-daftar nama, seperti yang termuat dalam Kis 20:4, maka sebabnya kiranya ialah: Lukas sendirilah yang menuliskannya.
Dalam tradisi lama tidak ditemukan petunjuk-petunjuk pasti sehubungan dengan waktu dan tempat Lukas menuliskan karyanya (di negeri Yunani selatan setelah Paulus meninggal? di kota Roma, sebelum perkara Paulus diselesaikan oleh pengadilan?). Maka kita harus bersandar pada isi karya itu sendiri. Karya Lukas berakhir dengan penahanan Paulus di Roma tahun 61-63. Sehubungan dengan itu dalam Kis 28:30+ disebutkan jangka waktu dua tahun. Ini merupakan jangka waktu yang ditentukan oleh hukum, sehingga habis waktu itu sebuah perkara pengadilan dihentikan, bila tidak ada sesuatu bukti yang mendukung tuduhan yang diajukan. Maka boleh jadi bagian Kis ini ditulis setelah Paulus dibebaskan dalam th. 63. Ini rupanya harus diterima atas dasar pertimbangan sebagai berikut: umumnya disetujui bahwa injil Mrk dikarang sekitar tahun 64; Injil Lukas apa lagi Kis pasti dikarang sesudah Mrk; maka haruslah Luk dan Kis dikarang sesudah tahun 64. Ada sejumlah ahli yang mengemukakan tahun 80-100 sebagai waktu Luk dan Kis dikarang. Hal ini memanglah tidak mustahil juga. Hanya sudah diaktan bahwa tidak ada petunjuk pasti yang memaksa kita menunda waktu dituliskannya Luk sampai sesudah tahun 70 Mas. Dan hal yang sama harus dikatakan sehubungan dengan Kis.
Tetapi menentukan waktu tepat merupakan hal yang kurang penting. Sebab nilai utama Kis terletak dalam kenyataan bahwa kitab ini dikarang oleh seseorang yang dengan mata kepala sendiri menyaksikan sebagian besar dari peristiwa yang diceritakannya; sehubungan dengan peristiwa-peristiwa yang tidak disaksikannya sendiri, pengarang menimba dari sumber-sumber lain yang melimpah. Lukas dengan teliti mengumpulkan bahan yang melimpah dari berbagai sumber yang cukup luas dan terperinci. Ini sudah dinyatakan dalam prakata untuk seluruh karyanya (Luk 1:1-4). Penyelidikan karyanya hanya meneguhkan keterangan Lukas itu. Meskipun Lukas dengan saksama mengolah bahannya, hingga di mana-mana nampak kepribadiannya sendiri dan karyanya sungguh sebuah kesatuan juga ditinjau dari segi sastra, namun toh penggunaan sumber-sumber (tertulis) dengan mudah dapat ditunjuk. Ajaran yang disajikan berubah-ubah sesuai dengan situasi-situasi kongkrit dan kadang-kadang memberikan kesan ketuaannya. Kecuali itu bahasa sendiri berubah- ubah: ada bahasa Yunani yang baik sekali; yakni bilamana Lukas sendiri menulis hanya bergantung pada dirinya sendiri atua mengambil bahannya dari buku catatannya sendiri mengenai perjalanannya; tetapi bahasa Yunaninya menjadi berbau bahasa Semit, kurang lancar dan bahkan salah, bila Lukas menceritakan tentang awal-mula jemaat di Yerusalem. Boleh jadi dalam hal ini Lukas dengan sengaja meniru bahasa suci dari Septuaginta, tetapi lebih sering ia mau menghormati berita-berita yang disampaikan kepadanya dalam bahasa Aram, sehingga sesedikit mungkin merubahnya. Ini jelas nampak dalam injil Lukas kalau dibandingkan dengan sumber-sumber yang dipergunakan, yakni injil Markus, dan sumber-sumber yang dipakai baik oleh Lukas maupun oleh Matius. Yang sama kiranya terjadi dalam Kis, meskipun di sini orang tidak dapat membandingkan tulisan Lukas dengan sumber-sumbernya. Namun demikian orang sudah berusaha merekonstruksikan sumber-sumber Kis. Sementara ahli membayangkan sebuah teks menyeluruh dalam bahasa Aram, atas dasar penyelidikan seluruh bagian pertama Kis (1-15:35). Hipotesa ini terlalu kaku, oleh karena tidak memperhatikan kerja Lukas sendiri dalam mengolah sumber-sumbernya, sebagai yang nampak dalam bab-bab Kis tersebut. Sumber-sumber Lukas sebenarnya bermacam-macam dan berkeping- keping. Bahkan tidak pasti juga, kalau-kalau sumber-sumber itu berupa tulisan, meskipun kadang-kadang kiranya mesti diterima. Bagaimanapun juga halnya dengan pembedaan terperinci yang selalu sukar dan tidak pasti, orang dengan mudah dapat menggali beberapa tradisi utama yang dikumpulkan Lukas. Ada sejumlah tradisi mengenai jemaat purba di kota Yerusalem (1-5), kemudian transaksi yang bercerita tentang karya beberapa tokoh khusus, seperti Petrus (TB Kis 9:32-11:18; 12) dan Filipus (TB Kis 8:4-40). Yang terakhir ini mungkin sendiri memberikan informasi kepada Lukas yang berjumpa dengan Filipus di kota Kaisarea (TB Kis 21:8). Jemaat di kota Antiokia kiranya menjadi asal-usul cerita-cerita yang mengisahkan bagaimana pendirian jemaat itu disiapkan dan diwujudkan oleh gerakan orang-orang Yahudi yang berbudaya Yunani (TB Kis 6:1-8:3; 11:19-30; 13:1-3).
Sudah barang tentu Paulus sendiri memberitahu Lukas tentang pertobatannya dan perjalanannya untuk mewartakan Injil kepada orang bukan Yahudi (TB Kis 9:1- 30; 13:4-14:28; 15:36 dst). Sehubungan dengan perjalanan- perjalanan Paulus yang terakhir Lukas juga menggunakan catatan-catatan pribadinya. Mungkin sekali ia hanya menyalin catatan-catatan itu di bagian Kis, tempat ia berkata "kami" dan tempat paling padat ditemukan ciri-ciri bahasa yang bercirikan khas bahasa Lukas (Kis 11:28; 16:10-17; 20:5-21:18; 27:1-28:16). Bahan melimpah yang dikumpulkan itu oleh Lukas disusun dengan mahirnya menjadi kesatuan yang menderetkan macam-macam unsur yang dihubungkan dengan pertolongan semacam "pengulangan" karya ciptaan Lukas sendiri, misalnya Kis 6:7; 9:31; 12:24 dll.
Kesegaran sumbernya dan rasa hormat yang dipakai Lukas mengolah bahannya menjamin nilai historis Kis. Sudah barang tentu usaha yang sukar untuk menghubungkan sutu sama lain unsur-unsur sumber yang bermacam-ragam mengakibatkan, bahwa kadang-kadang apa yang terjadi kemudian ditempatkan dahulu dan peristiwa-peristiwa yang sama diceritakan sampai dua kali atau peristiwa- peristiwa yang aslinya tersendiri dijadikan satu. Misalnya apa yang dikisahkan dalam bab 12 pasti terjadi sebelum Barnabas dan Paulus mengunjungi kota Yerusalem, seperti diceritakan dalam 11:30 dan 12:25, seandainya kunjungan itu tidak harus disamakan dengan yang diceritakan dalam bab 15. Tidak mustahil juga bahwa "konsili di Yerusalem (15) sesunggguhnya mempersatukan perdebatan tersendiri (bdk catatan). Tetapi perubah dan pengolahan kecil tersebut tidak mengurangi nilai keseluruhan Misalnya: sangat mengherankan bahwa Lukas tanpa menggunakan surat-surat Paulus mengisahkan kegiatan Paulus dalam mewartakan Injil begitu rupa, sehingga menurut garis-garis besarnya sesuai dengan apa yang dikatakan Paulus sendiri, bahkan dalam suratnya kepada jemaat-jemaat di Galatia, asal diperhatikan juga apa yang dikatakan di muka. Sehubungan dengan peristiwa- peristiwa yang lebih dahulu memanglah kita tidak dapat membandingkannya dengan berita-berita lain. Tetapi kejadian-kejadian yang dikisahkan adalah wajar sekali, sedangkan Lukas ternyata mempunyai rasa hormat yang besar terhadap sumber-sumbernya. Maka juga cerita-cerita itu menyajikan hal-hal terperinci dan segar, yang sesuai dengan keadaan. Terutama orang ragu-ragu mengenai wejangan- wejangan yang tercantum dalam Kis. Ada yang mengatakan bahwa wejangan-wejangan itu adalah ciptaan Lukas sendiri, meskipun dibawakan oleh tokoh-tokoh tertentu dalam kisahnya. Cara semacam itu sangat lazim di antara sejarawan zaman itu. Tetapi betapa besarpun bakat Lukas, sukarlah menerima bahwa seseorang yang berkebudayaan Yunani sesudah empat puluh tahun masih mampu menciptakan pidato- pidato yang begitu berbau ketuaan dan Yahudi, seperti misalnya wejangan-wejangan Petrus atau Stefanus. Tidak dapat tidak Lukas mempunyai mempunyai bahan-bahan yang sudah tersedia. Ini tidak mengherankan sedikitpun mengingat bahwa pewartaan purba terdiri atas beberapa pokok utama yang didukung dengan argumen yang sudah menjadi tradisionil dan yang dengan rumusan tetap dihafalkan. Ada kumpulan ayat- ayat Kitab Suci untuk orang-orang Yahudi; pemikiran-pemikiran filsafat populer bagi orang-orang Yunani; dan untuk semua ada pewartaan hakiki (kerygma) mengenai Kristus, yang wafat dan bangkit, disertai dengan ajakan untuk bertobat dan menerima baptis. Lukas kiranya baik melalui tradisi maupun melalui pengalaman pribadi mengenal kerangka pewartaan Kristen semula. Dan atas dasar ini dan dengan perasaan halusnya ia dapat menyusunnya dalam wejangan-wejangan tersebut suatu ajaran yang nilainya tinggi dan unggul kepentingannya.
Kebenaran obyektip Kis diserang oleh pihak lain lagi. Orang mempersoalkan maksud-tujuan Kis. Pengikut-pengikut F.Ch. Baur berpendapat bahwa Kis merupakan sebuah tulisan yang dikarang dalam abad 2 dengan maksud memperdamaikan dua aliran yang sulit bertentangan. Aliran satu ialah pengikut-pengikut Petrus, sedangkan yang lain menganut Paulus. Hanya saja hipotesa ini terlalu menunda waktu dituliskannya Kis. Kecuali itu hipotesa itu berdasar pada sebuah filsafat tentang sejarah, yakni filsafat Hegel, dan bukanlah pada penafsiran Kitab Suci. Memanglah dewasa ini hipotesa yang radikal itu tidak mendapat pendukung lagi. Tetapi masih sering kali dikatakan bahwa Kis sesungguhnya berupa sebuah pembelaan, sehingga pasti membengkokkan dan memalsukan kejadian-kejadian dan kebenaran. Lukas, menurut pendapat tersebut mau membela Paulus di hadapan para pejabat Roma untuk meyakinkan mereka bahwa Paulus tidak beruat salah sedikitpun terhadap negara. Ini sesungguhnya hanya satu segi dari kitab Kis dan orang tidak boleh menganggap sebagai maksud kurang jujur apa-apa yang sebenarnya merupakan keyakinan tulus-ikhlas dan yang berdasar. Memanglah Lukas menekankan bahwa pertentangan antara Paulus dan orang-orang Yahudi bersifat keagamaan belaka, dan iapun menonjolkan kesetiaan dan ketaatan Paulus terhadap negara Roma serta kewibawaannya. Tetapi inipun seluruhnya sesuai dengan kebenaran historis dan Lukas sepenuh-penuhnya berhak menarik pengajaran itu dari kejadian-kejadian. Kecuali itu perlu diulangi lagi, bahwa maksud khusus itu bukan seluruh maksud- tujuan karya Lukas. Karya itu sekali-kali bukan sebuah pembelaan yang ingin diajukan kepada pengadilan Roma. Maksud utama Kis ialah mengisahkan awal-mula agama kristen demi sejarah itu sendiri.
Untuk meyakinkan diri tentang itu cukuplah orang menyelidiki susunan Kis. Maka nampaklah bahwa kitab itu hanya memperlihatkan bagaimana perkataan Yesus yang ditempatkan pada awal kisah terlaksana. Sabda Yesus: "Kamu akan menjadi saksiKu di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan samapi ke ujung bumi" (TB Kis 1:8). Mula-mula kepercayaan Kristen berakat kuat-kuat di Yerusalem, tempat jemaat pertama bertambah karunia dan jumlahnya (1-5). Tidak lama kemudian kepercayaan itu mulai merambat, hal mana dipersiapkan oleh semangat universalis yang menjiwai orang-orang Yahudi berbudaya Yunani yang masuk Kristen dan oleh pengusiran mereka setelah Stefanus mati sahid (TB Kis 6:1-8:3). Iman Kristen sampai di daerah Samaria (TB Kis 8:4-25) dan juga di daerah di sebelah selatan dan timur Yerusalem hingga ke pantai dan kota Kaisarea (TB Kis 8:26-40; 9:32-11:18). Dalam pada itu cerita tentang pertobatan Paulus memberitahu kita bahwa di kota Damsyik sudah ada orang-orang Kristen dan begitu pewartaan Injil di daerah Kilikia sudah dipersiapkan juga (TB Kis 9:1-30). Ulangan seperti tercantum dalam 9:31 (yang masih menyebutkan daerah Galilea) menonjolkan bagaimana iman Kristen meluas. Kemudian kota Antiokhialah yang menerima Kabar Gembira (TB Kis 11:19-26). Selanjutnya kota itu menjadi pusat pewartaan sementara memupuk hubungan baik dengan Yerusalem, tempat dimusyawarahkan soal-soal utama mengenai pewartaan injil kepada orang-orang yang bukan Yahudi (TB Kis 11:27-30; 15:1-35). Sebab memanglah sudah tiba saatnya Injil dibawa juga kepada mereka. Setelah Kornelius masuk menjadi Kristen dan Petrus dipenjarakan di Yerusalem, maka rasul itu berangkat entah kemana (12). Selanjutnya Pauluslah yang memainkan peranan penting dalam kisah Lukas. Sebelum konsili di Yerusalem Paulus sudah pergi ke pulau Siprus dan ke daratan Asia Kecil (13-14). Sesudahnya Paulus berlayar ke daerah Makedonia dan Yunani (15:36 - 18:22; 18:23-21:17). Paulus selalu kembali ke Yerusalem dan penahananya di kota itu, lalu penahanannya di kota Kaisarea (TB Kis 21:18-26:32) memberi Paulus kesempatan membiarkan diri sebagai tawanan, meskipun tetap sebagai pewarta Injil lalu dibawa ke Roma tempat ia dengan terbelenggu mewartakan Kristus (27-28). Dilihat dari Yerusalem maka ibu kota kerajaan Roma itu sungguh-sungguh merupakan "ujung bumi". Maka Lukas boleh mengakhiri kitabnya.
Boleh jadi orang menyesal, bahwa Lukas tidak menceritakan apa-apa tentang karya rasul-rasul lain dan tidak pula tentang pendirian beberapa jemaat penting, seperti misalnya di kota Aleksandria, atau malahan di kota Roma sendiri. Sudah pasti bahwa di kota itu iman Kristen sudah tertanam sebelum Paulus tiba (lihat surat kepada jemaat di Roma, yang ditulis Paulus selama perjalanannya yang ketiga). Juga tentang karya Petrus di luar Palestina tidak dikatakan apa-apa. Pauluslah yang menduduki tempat yang menyolok dalam kisah Lukas, sehingga dalam bagian kedua Kis hanya Paulus saja yang masih berperan. Tetapi justru oleh karena Lukas berdiam diri dan meninggalkan banyak soal, maka kita mendapat jaminan yang paling baik bagi apa yang dikisahkannya. Ia tidak menceritakan apa- apa, kecuali kalau ia mengetahuinya baik oleh karena menyaksikan sendiri maupun karena mendapat dari sumber-sumber yang nilainya dapat diawasi. Kecuali itu Kis bukanlah sebuah kitab ilmu sejarah yang utuh lengkap, melainkan sebuah penjelasan mengenai daya perambat rohani yang terkandung dalam agama Kristen. Serta ajaran teologis yang dapat ditarik Lukas dari kejadian-kejadian yang diketahuinya mempunyai nilai universil yang tidak dapat diganti dan yang membuat karyanya berharga tinggi.
Sumbangan di bidang ajaran adalah berganda. Iman akan Kristus yang menjadi dasar pewartaan rasuli disajikan dengan pemerincian yang semakin tumbuh. Mula-mula iman akan Kristus itu berpusatkan pada kejayaan manusia Yesus yang telah menjadi Kurios berkat kebangkitanNya (TB Kis 2:22-36), kemudian oleh Paulus Yesus diberi gelar "Anak Allah" (TB Kis 9:20). Berkat wejangan-wejangan yang tercantum dalam Kis kita mengenal ayat-ayat utama dari Kitab Suci yang digunakan umat berkat pimpinan Roh Kudus sebagai sarana untuk merumuskan ajaran mengenai Kristus dan sebagai pembuktian bagi orang-orang Yahudi. Baiklah diperhatikan khususnya apa yang dikatakan tentang Yesus sebagai Hamba Allah (TB Kis 3:13, 26; 4:27, 30; 8:32-33) dan sebagai Musa yang baru (3:22 dst; 7:20 dst). Kebangkitan Yesus dibuktikan dengan Mzm 16:8-11 (Kis 2:24-32; 13:34-37). Sejarah umat terpilih menjadi peringatan bagi orang-orang Yahudi, supaya jangan menentang kasih karunia Allah (7:2-53; 13:16-41). Di hadapan orang-orang bukan Yahudi disodorkan dalil-dalil yang diambil dari ajaran tentang Allah yang lebih umum (TB Kis 14:15-17; 17:22-31). Tetapi para rasul pertama-tama "saksi" (TB Kis 1:8+) dan Lukas meringkas pemberitaan mereka (TB Kis 2:22+) dan bercerita tentang "tanda-tanda" ajaib yang mereka lakukan. Persoalan paling gawat bagi Gereja yang baru lahir ini ialah: bagaimana orang-orang bukan Yahudi dapat menolong keselamatan. Tentang persoalan itu Kis memberi keterangan yang jitu: para saudara di Yerusalem terpimpin oleh Yakobus tetap setia pada hukum Taurat Yahudi (TB Kis 15:1, 5; 21:20) dst. Sebaliknya, orang-orang "ke-Yunanian" yang juru bicaranya yalah Stefanus merasa perlu melepaskan ibadat dalam Bait Allah. Petrus dan terutama Paulus dalam konsili di Yerusalem memenangkan asas bahwa hanya iman akan Kristus menyelamatkan, sehingga tak perlu orang-orang bukan Yahudi menepati hukum Taurat dan bersunat. Namun demikian tetap benar bahwa keselamatan datang dari bangsa Yahudi, sebagaimana dinyatakan oleh Lukas juga. Paulus selalu terlebih dahulu menghadapi orang-orang Yahudi. Baru setelah ditolak oleh kaum sebangsanya ia pergi kepada orang-orang bukan Yahudi (TB Kis 13:5+). Mengenai cara hidup jemaat-jemaat purba Kis juga memberi informasi yang sangat berharga: tentang jemaat muda di Yerusalem yang bersembahyang dan yang yang angggota-anggotanya membagi-bagikan harta miliknya; tentang caranya orang dibaptis dan tentang baptisan dalam Roh Kudus (TB Kis 1:5+); tentang Ekaristi yang dirayakan (TB Kis 2:42+); permulaan penyusunan sebuah jemaat sebagai organisasi, yang mempunyai nabi-nabi" dan "pengajar-pengajar" (TB Kis 13:1+), ataupun "penatua" yang mengepalai jemaat di Yeruslem (TB Kis 11:30) dan yang oleh Paulus diangkat pada semua jemaat yang didirikannya (TB Kis 14:23). Kesemuanya itu dinaungi, dibimbing dan dijiwai oleh embusan tak kelihatan dari Roh Kudus. Dalam injilnya Lukas sudah menekankan peranan Roh Kudus itu (Luk 4:1+) dan dalam Kis ia terus memperlihatkan bahwa Roh Kudus itulah yang berkarya dalam perambatan Gereja (Kis 1:8+), sehingga Kis dapat diberi judul "Injil Roh Kudus". Itulah sebabnya maka karya Lukas itu penuh dengan kegembiraan rohani dan gejala-gejala adikodrati yang hanya mengherankan mereka yang tidak sampai memahami peristiwa tunggal itu, ialah lahirnya agama Kristen. Pada kekayaan ajaran tersebut masih perlu ditambahkan berita-berita tentang sekian banyak kejadian kongkrit yang hanya kita ketahui berkat Kis: kehalusan budi dan jiwa, yang digunakan Lukas untuk menggambarkan tokoh-tokoh kisahnya: adegan-adegan lucu dan menarik hati seperti pidato Paulus di hadapan raja Agripa (26) dan bagian-bagian yang mengharukan hati seperti pidato perpisahan Paulus kepada para penatua jemaat di Efesus (TB Kis 20:17-38). Mengingat kesemuanya itu niscaya orang sependapat dalam menilai kitab yang jenisnya tunggal dalam Perjanjian Baru ini sebagai sebuah karangan yang penuh harta kekayaan. Seandainya tidak ada, maka pengetahuan kita tentang awal-mula agama Kristen sangat kurang.
Sama dengan teks seluruh Perjanjian Baru, teks Kis juga sampai kepada kita dengan macam-macam varian mengenai hal-hal kecil-kecil. Tetapi dalam teks Kis terdapat lebih banyak kelainan dalam apa yang disebutkan sebagai "teks Barat" (dalam naskah Bezae, dalam terjemahan kuno ke dalam bahasa Latin dan Siria dan pada beberapa pujangga Gereja dahulu). Dan varian-varian itu layak diberi perhatian. Di samping sejumlah kerusakan yang mudah menyusup ke dalam sebuah teks populer yang kurang bersih dari resensi Aleksandria, terdapatlah dalam teks Barat tersebut sejumlah tambahan konkrit dan khas yang barangkali asli juga. Varian-varian teks Barat yang paling penting dimuat dalam catatan-catatan terjemahan ini.
Ende: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KISAH RASUL-RASUL
KATA PENGANTAR
Tentang isi dan maksud karangan ini umumnja
Mula-mula sebagai landjutan langsung dari "Indjil ketiga" karangan ini
be...
KISAH RASUL-RASUL
KATA PENGANTAR
Tentang isi dan maksud karangan ini umumnja
Mula-mula sebagai landjutan langsung dari "Indjil ketiga" karangan ini beredar sebagai satu dengannja. Baru pada pertengahan abad kedua, ketika keempat karangan Indjil digabungkan mendjadi satu buku, karangan ini dipisahkan dari padanja dan diberi djudul tersendiri.
Djudul itu ialah: "Perbuatan-perbuatan Para Rasul", jang kemudian mendapat bentuk "Kisah Rasul-rasul" djuga, seperti jang kita pakai. Tetapi hanja dua Rasul jang dikisahkan "perbuatan-perbuatannja" dan itupun djauh dari lengkap. Rasul-rasul jang lain hanja disebut namanja, atau seperti mengenai Joanes dan Jakobus terdapat satu dua tjatatan sadja, sedangkan ada pembantu-pembantu Rasul- rasul jang agak luas diberitakan peranannja.
Dalam bagian pertama bab 1-12, Petrus adalah tokoh utama dan dalam bagian kedua, bab 13-28 Paulus. Dalam bagian kedua ini kita hanja satu kali lagi bertemu dengan Petrus, jaitu dalam bab 15 sebagai ketua sidang Rasul-rasul di Jerusalem.
Lukas bukan bermaksud menulis suatu riwajat hidup atau djasa-djasa kedua Rasul itu, dan bukan pula suatu buku sedjarah jang agak lengkap, teliti dan teratur, melainkan hanja sekedar menggambarkan perkembangan pesat umat Kristus jang ia kenal dan jang perkembangannja sebagian disaksikannja sendiri. Umat Kristus jang dikenalnja, ialah umat induk di Jerusalem dan sekitarnja, dan terutama perkembangan diantara kaum penjembah dewa-dewa dikota Antiochia di Siria, tempat asalnja, dan kearah Barat sampai ke Roma, jang mendjadi wilajah kerdjanja sendiri. Dan untuk menggambarkan itu Lukas memilih dari bahan-bahan jang tersedia baginja, hanja beberapa kedjadian dan kenjataan jang terasa penting olehnja atau jang dialaminja sendiri. Kita berterima kasih kepada Lukas, dan bersjukur kepada Rob Kudus jang mengilhaminja, atas pemilihan bahan itu dan usaha menjusunnja. Biarpun gambarannja tidak utuh, tetapi tjukup bersisi sebagai pokok perenungan bagi kita, sehingga dengan djalan penjelidikan dan perenungan, kita dapat membentuk suatu pandangan jang lebih utuh bagi diri kita sendiri. Dan itu dapat ditjapai lebih sempuma, kalau kita serentak dengan Kis. Ras. membatja dan membahas surat-surat Paulus dan Rasul-rasul jang lain.
Kisah Rasul-rasul meriwajatkan tahap terachir dari djalan penjelamatan
Tahap terachir dari djalan penjelamatan, ialah perwudjudan keselamatan abadi dalam seluruh umat manusia. Kis. Ras. memang hanja dapat memberitakan permulaan perwudjudan itu, sebab sedjarah penjelamatan itu masih berdjalan dan akan berdjalan sampai pada acbir zaman.
Perwudjudan itu tersendiri bagi seluruh umat manusia oleh Kurban Jesus disalib. Oleh darah Jesus dosa pokok terhapus, perdamaian Allah dengan bangsa manusia terpulih, djalan untuk mendekati Allah terbuka. Dengan Kurban Jesus disalib itu dan kebangkitannja djalan penjelamatan sudah pada puntjaknja: keselamatan abadi sudah terwudjud sampai semua manusia dapat memperoleh bagian dalamnja. Tetapi untuk memperoleh bagian dalamnja, perlu tiap-tiap manusia menempuh djalan penjelamatan sendiri. la harus memenuhi sjarat-sjarat tertentu untuk mendapat pengampunan dosa dan untuk dianugerahi hidup abadi itu. Perlu Pula ada orang Jang berwenang untuk menerangkan apakah arti dan hakekatnja hidup abadi itu, dan menundjukkan djalan penjelamatan kepadanja, lagipun memimpinnja pada djalan itu. Tugas memperkenalkan hidup abadi dan djalan kearahnja, serta melaksanakan pemimpinan itu, lagi kuasa untuk menjampaikan hidup abadi itu, diserahkan oleh Jesus kepada Para RasulNja dan kepada seluruh umat sebagaimana tersimpul dalam amanat Jesus terachir :"KepadaKu diserahkan segala kuasa disurga dan dibumi, maka pergilah kamu dan buatlah segala bangsa mendjadi muridku, dengan mempermandikan mereka pada nama Bapa, dan Putera dan Roh Kudus, dan adjarkanlah mereka melaksanakan segala sesuatu jang telah Kuperintahkan kepada kamu. Mt. 28:19-20.
Kisah Rasul-rasul meriwajatkan pelaksanaan amanat Jesus jang terachir kepada para RasulNja
Buatlah segala bangsa mendjadi muridKu. Tentu sadja pertama-tama dengan pemakluman Indjil. Tetapi untuk mentjapai "segala bangsa" sampai keudjung bumi (Kis. Ras. 1:8), perlu organisasi jang luas sekali dan teratur rapih. Jesus sendiri mendasarkannja dengan membentuk satu umat ketjil, terdiri dari keduabelas Rasul dan sekelompok murid-murid, dengan Petrus sebagai pemimpinnja. memang ketjil sebagai bidji sesawi, tetapi jang akan subur bertumbuh mendjadi pohon jang dahan-dahan dan ranting-rantingnja menaungi seluruh dunia. Dan segera sesudah Pentekosta umat ketjil mulai berkembang pesat, Rasul-rasul pergi bertebaran kesegala djurusan; dan muntjul pengadjar-pengadjar Indjil dan nabi- nabi, jang diilhami dan didorong oleh Roh Kudus, untuk pergi kemana-mana sebagai pembantu-pembantu para Rasul. Selain kedjurusan Timur dan Selatan, jang tidak diberitakan dalam karangan ini, dalam waktu 30 tahun, kearah Utara dan Barat, Indjil telah tersebar disegala kota jang agak besar, diseluruh Asia-Ketjil, Masedonia dan Achaja, sampai di Roma.
Dengan mempermandikan mereka. Baru dengan menerima Permandian para tjalon mendjadi murid Jesus jang sedjati, jaitu dibersihkan dari dosa (Kis, Ras. 12:16; lbr. 10:22; 1 Kor. 6:11; Rom. 6:1-14); lahir baru (Jo. 3:5), mendjadi anak Allah dan menjerupai Kristus (Gal. 3:26-27), dipersatukan dengan Kristus (Rom. 6:3), diresapi dengan Roh Kudus (I Kor. 12:13) dan dikuduskan (I Kor. 6:11; Ef. 5:26). Dengan ringkas; didalam dan oleh Permandian, keselamatan abadi atau hidup abadi itu diperwudjudkan dalam masing-masing manusia jang pertjaja. Lazim dikatakan bahwa semua itu terdjadi setjara sakramentil. Artinja ada upatjara tertentu jang pada pokoknja ditetapkan oleh Jesus sendiri dengan djaminan, bahwa ketika upatjara itu dilangsungkan pada seorang jang pertjaja, dosanja dihapus dan hidup abadi dianugerahkan kepadanja oleh Allah. Karena upatjara jang kelihatan itu, berhubung dengan djaminan tersebut diatas, orang jang dipermandikan dapat pertjaja dengan penuh kejakinan, bahwa mereka mempunjai keadaan jang baru itu. Dan karena keadaan jang baru itu terdjamin, maka iapun diterima sebagai anggota umat, jaitu masuk Keradjaan Allah jang kelihatan.
Dan adjarkanlah mereka melaksanakan segala sesuatu jang telah Kuperintahkan kepadamu. "Murid-murid" Jesus jang baru dipermandikan belum segera adalah pengikut Jesus jang sempurna. Hidup baru itu harus dipelihara dan bertumbuh, pengetahuan akan adjaran-adjaran Jesus harus diperluas dan pengertian diperdalam; mereka harus beladjar mewudjudkan tjita-tjita Indjil.
Pesan"adjarkanlah mereka" merangkum petugasan jang luas dan berat. Dapat
dikatakan tugas itu merupakan penggembalaan jang dimaksud Jesus dalam Jo.
Ada upatjara-upatjara lain lagi jang berwudjud sakramentil. Dengan penumpangan tangan alas orang jang telah dipermandikan, Rasul-rasul menurunkan Roh Kudus atas mereka setjara njata. (8:17-19; 9:12,17; 19:6). Disini kita ingat akan Sakramen Krisma (Penguat).
Dengan penumpangan tangannja pula, Rasul-rasul (atau pengganti mereka) memberi kekuasaan jang tertentu kepada para "diakon" (6:6) dan orang tua-tua (presbiter, episkopos): II Tim. 1:6; 1 Tim. 4:14; 5:22; Kis. Ras. 13:3. Apakah penumpangan tangan ini merupakan Sakramen Imamat, tidak djelas. Tetapi djika tidak, siapakah jang "Memetjahkan Roti" bagi umat-umat jang djarang sekali dikundjungi seorang Rasul? Dari I Kor. 11:17-34 terang pula bahwa di Korintus Ekaristi biasa dirajakan djuga kalau Paulus tidak ada.
Bahwa orang tua-tua mempunjai kuasa memberi Sakramen-sokramen tjukup njata pula dari Jak. 5:14-16. Dan disitu terang djuga, bahwa dewasa itu Sakramen urapan orang-orang sakit sudah lazim.
Supaja penggembalaan lantjar, Rasul-rasul mengatur pemimpinan umat-umat dengan mengadakan suatu hirarki. Rasul-rasul tetap memegang putjuk pimpinan. Petrus selalu bertindak dan diakui sebagai ketua Para Rasul dan kepala Geredja. Dalam tiap-tiap umat, Rasul-rasul menentukan suatu badan pimpinan, jang anggota- nggotanja disebut orang tua-tua, para presbiter atau episkopos. Terdapat Pula pengadjar-pengadjar resmi dalam umat-umat. Ketudjuh "diakon" (6:6) kemudian kita temui sebagai pengadjar.
Umat Kisah Rasul-rasul adalah umat Kristus
Rasul-rasul jang disebut namanja dalam 1:13 dan sedang menunggu kedatangan Roh Kudus, lagi sesudah menerimaNja segera mulai memaklumkan Indjil, adalah jang sama dengan mereka jang mula-mula dipilih oleh Jesus dan dua tiga tahun setjara istimewa dididik olehnja. Inti pemakluman mereka tetap peri hal Jesus: bahwa la sungguh Mesias sebab segala nubuat para nabi ditepati padanja, bahwa Ia disalibkan dan dibangkitkan kembali menurut rentjana Allah jang njata dalam Kitab Kudus, dan bahwa la satu-satunja penjelamat bagi semua orang. Dan jang mereka kerdjakan tak lain selain memenuhi amanat Jesus, sebagaimana telah dipaparkan diatas tadi. Mereka selalu insjaf bahwa mereka bekerdja melulu sebagai petugas Jesus, memaklumkan Indjil Jesus Kristus (5:12; 8:5; 11:2 dll), menjembuhkan orang-orang sakit dengan nama Jesus (3:6; 4:10), mempermandikan orang masuk umat atas nama Jesus (2:38 dan lain-lain). Mereka dilarang mengadjar ,dengan" nama Jesus (4:18). Mereka gembira sebab didera demi nama Jesus (5:41). Jesus kadang-kadang sendiri djuga bertindak seperti dalam peristiwa bertobatnja Paulus dan dengan mengangkat dia mendjadi Rasul. Dan diluar Palestina Para anggota umat oleh orang-orang Junani disebut "kristianoi", artinja penganut Kristus.
Umat dipimpin oleh Roh Kudus
Umat tahu, bahwa Jesus jang duduk dalam kemuliaannja disebelah kanan Allah tetap kepala umat, dan tetap ada serta dengan mereka (Mt. 28:20) sebagai penjelenggara utama. Sebab itu mereka gemar menamakannja "Tuhan kita". Tetapi umat tahu djuga bahwa Jesus telah menjerahkan pelaksanaan penjelenggaraan itu kepada Roh Kudus, dan bahwa pelahsanaan itu didjalankan dalam kesatuan paham dan kehendak jang sempurna dengan Jesus. Mereka mengetahui itu dari sabda Jesus dalam Jo. 14:26 dan 15:26-27, dan kepentingan penjelenggaraan Roh Kudus, mereka chususnja mengerti dari Jo. 16:7-15, dimana Jesus bersabda: Baik bagimu Aku pergi, sebab kalau Aku tidak pergi, Penolong itu (Roh Kudus) tidak datang kepadamu". Umat ketjil jang dibentuk Jesus sendiri disuruh menantikan kedatangan Roh Kudus di Jerusalem. Sabda Jesus: Kamu akan menerima kekuatan Roh Kudus jang akan turun atas kamu, supaja kamu akan memberi kesaksian tentang Aku di Jerusalem, diseluruh Judea dan Samaria, dan sampai diudjung bumi" (Kis. Ras. 1:8).
Dan pada pagi hari Pentekosta Roh Kudus tiba-tiba turun atas mereka. la menampakkan kedatangannja dengan tanda-tanda jang njata. Dengan njala-njala api jang mela.mbangkan penerangan akal-budi, pemurnian hati dari unsur-unsur jang tidak tulen, dan pengobaran semangat; lagi dengan deru badai jang hebat sebagai lambang kekuatan, jang dirasakan tetapi tidak kelihatan. Dan semua jang duduk dalam ruangan itu "dipenuhi" dengan Roh Kudus, jaitu dengan pengertian, kekuatan dan semangat jang njata. Rasul-rasul bukan lagi murid jang ragu-ragu, melainkan jang sudah dewasa dengan kedewasaan Kristus, penuh pengertian tentang hakekat dan tudjuan Keradjaan Allah, insjaf akan tugas dan tanggung-djawabnja, penuh semangat tanpa takut-takut dan berani mengurbankan dirinja. Adjaib Pula bagaimana dalam waktu jang singkat sekali, tiga ribu orang mendapat pengertian dan digerakkan hatinja sampai dapat dipermandikan. Segala jang terdjadi pada hari Pentekosta itu kita namakan: Mukdjizat Pentekosta.
Dan mukdjizat Pentekosta itu dilandjutkan. Umumnja setjara batiniah. Terus- menerus Roh Kudus memberi ilham, menggerakkan hati, memperkuat kehendak, memberi pimpinan, terutama kepada Para Rasul dan pembantu-pembantu mereka, tetapi djuga kepada para beriman pribadi. Tetapi supaja mereka lebih insjaf dan untuk memperkuat kejakinannja, Roh Kudus sering bertindak setjara njata djuga. Kalau dikatakan bahwa Petrus, Stefanus, Barnabas dan Paulus berbitjara "penuh dengan Roh Kudus", hal itu berarti bahwa kepenuhan itu tampak dalam isi dan gaja pembitjaraannja (4:8; 7:55; 11:22; 15:9). Demikian djuga dimana diberitakan, bahwa umat sedang berkumpul dan berdoa tiba-tiba dipenuhi Roh Kudus (14:31;10:44; 15:52). Roh Kudus memimpin setjara njata. Roh Kudus "berkata" kepada Pilipus (8:29). Pilipus dilenjapkan oleh Roh Kudus (8:59). Agabus didorong oleh Roh Kudus (11:28). Roh Kudus bersabda kepada Petrus (10:19). Roh Kudus berkata: "Sendirikanlah Barnabas dan Saulus untuk tugas jang telah Kutentukan baginja"(15:2). Mereka berangkat atas suruhan Roh Kudus (13:4). Paulus dihalangi oleh Roh Kudus pergi ke Asia (16:6) dan tidak diizinkan ke Bitinia (16:7). Keinsjafan akan peranan Roh Kudus jang mutlak itu terang pula, dimana Petrus berkata kepada Ananias dan Safira, bahwa mereka bukan membohongi dan mentjobai manusia melainkan Roh Kudus (5:3,9). Kesadaran akan kesatuan kerdja antara Rasul-rasul dan Roh Kudus djelas Pula dalam utjapan 5:32 jakni: "kami adalah saksi bersama dengan Roh Kudus". Lebih lagi dan setjara resmi, dalam rumusan surat Sidang Rasul-rasul di Jerusalem kepada umat di Antiochia: ,Roh Kudus dan kami telah memutuskan...." (15:28).
Suatu kesimpulan
Kisah Rasul-rasul bersifat buku sedjarah, jang terlebih bermaksud meriwajatkan dan menggambarkan perkembangan lahiriah umat dan berhubungan dengan itu penjelenggaraan Roh Kudus jang njata. Tetapi didalam umat muda, dan terus sampai pada hari ini, terdapat Pula penjelenggaraan Roh Kudus jang tidak njata, dan lebih hakiki dan penting lagi, jaitu penjelenggaraan kehidupan Ilahi didalam batin tiap-tiap anak Allah. Roh Kuduslah jang mentjiptakan kehidupan itu didalam Para anak Allah, lalu tetap hidup didalam mereka. la memelihara, menumbuhkan, memperkuat dan menjuburkan hidup itu dalam kerdja sama bersama anak Allah itu sendiri. Demikian dihasilkan buah-buah untuk kehidupan abadi.
Penjelenggaraan Roh Kudus jang serba batiniah ini chususnja dinjatakan dan dibitjarakan oleh Paulus dalam surat-suratnja. Dalam surat-surat Paulus itu kita saksikan djuga perkembangan pengertian dan praktek hidup keagamaan, jaitu hidup rohani dalam umat-umat, sebagai perwudjudan adjaran-adjaran Indjil. Sebab itu Kisah Rasul-rasul dan surat-surat Paulus, beserta surat-surat Rasul-rasul jang lain dan Wahju Joanes saling melengkapi, dan bersama-sama memberi gambaran jang tjukup utuh dari perwudjudan dan perkembangan "Geredja" purba.
Nilai-nilai Kisah Rasul-rasul bagi kita pribadi
1. Bagi pembatja-pembatja surat-surat Paulus, Kis. Ras. penting sebagai merupakan latar belakang surat-surat itu. Banjak bahagian didalam surat-surat itu sukar dimengerti tanpa riwajat dan gambaran-gambaran jang terdapat dalam karangan Lukas itu.
2. Kisah Rasul-rasul sanggup Pula meneguhkan kejakinan dan memperkuat serta
menghidupkan iman kita. Kita diperingatkan didalamnja, bagaimana djalan
penjelamatan jang mulai dengan terpanggilnja Abraham, lalu makin lama makin naik
tinggi sepandjang Perdjandjian Lama, dan mentjapai puntjaknja dalam Indjil dan
chususnja dalam Kurban Jesus disalib serta kebangkitannja, lalu pada tingkatan
itu langsung diteruskan dalam umat purba sampai dizaman kita. Dalam membatja
Kis. Ras. kita saksikan, bahwa Geredja kita benar-benar dibangunkan diatas
"dasar Rasul-rasul dan Para Nabi, sedangkan Jesus adalah batu sendinja". (
Kita lihat djuga bahwa unsur-unsur hakiki agama kita, pokok hirarki dan suasana keagamaan sebagai perwudjudan Indjil, jang sekarang kita hajati pada taraf perkembangan jang lebih tinggi dan utuh, sudah ada dan hidup dalam umat purba itu.
3. Dan jang paling penting ialah: Kisah Rasul-rasul sebagai karangan jang diilhamkan oleh Roh Kudus dimaksudkan mendjadi buku renungan bagi Geredja dikemudian hari, djuga bagi kita masing-masing, untuk menginsjafkan kita, bahwa pengaruh Roh Kudus didalam Geredja Kudus dimasa ini masih ada djuga. Chususnja kenjataan-kenjataan peristiwa Pentekosta, tetapi djuga seluruh penjelenggaraan Roh Kudus jang njata dizaman Rasul-rasul, dapat dan harus mejakinkan kita, bahwa dan bagaimana Roh Kudus memimpin dan mendjiwai Geredja sekarang djuga. Kita mengerti, bahwa tanda-tanda jang njata perlu bagi umat muda untuk membina dan meneguhkan iman, jang bukan segera mendjadi darah daging mereka; tetapi kemudian tidak perlu lagi, sebab iman telah tjukup didasarkan pada pernjataan Kitab Kudus, mengenai hal ini chususnja pada pernjataan-pernjataan Kisah Rasul-rasul bersama surat-surat Paulus dan surat-surat para Rasul-rasul jang lain. Sebab itu penting sekali kitapun memperteguhkan dan menghidupkan iman kita dengan merenungkan apa jang ditulis bagi kita dalam Kisah Rasul-rasul dan Surat-surat Rasul-rasul itu, sampai kita jakin dan isnjaf benar-benar akan pimpinan agung Roh Kudus dalam Geredja, sehingga kita pertjaja akan kebenaran urusan-urusan dan keputusan-keputusan resmi dari pimpinan Geredja dan menerimanja tanpa sjarat serta melaksanakannja dengan rendah hati. Lagi pula supaja kita tetap insjaf, bahwa Roh Kudus hidup dalam batin kita masing-masing sebagai pokok dan pentjipta hidup atas kodrati (hidup abadi) kita. Kalau kita saksikan dan renungkan, bagaimana Roh Kudus mendjiwai setjara njata orang-orang beriman dimasa purba, maka dapat kita bajangkan bagaimana Roh Kudus djuga mendjiwai kita, setjara tidak njata kepada pantjaindera, tetapi tjukup njata bagi mata kepertjajaan jang berintuisi. Perenungan jang demikian tentu mempererat dan menghidupkan hubungan kita dengan Roh Kudus dalam beribadat kepadanja dan berdoa meminta pengertian, kekuatan hati dan pimpinan. Hal itu memang mahapenting bagi kita.
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KETIKA IBLIS MENYUSAHKAN ANDA (Kis 4:1-7)
Di planet Bumi ini Iblis hidup dan aktif.1"Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yan...
KETIKA IBLIS MENYUSAHKAN ANDA (Kis 4:1-7)
Di planet Bumi ini Iblis hidup dan aktif.1"Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaumaum dan mencari orang yang dapat ditelannya" (1 Petrus 5:8).
Di Wahyu 12 terdapat uraian yang jelas sekali tentang iblis dan tujuannya. Pasal itu dibuka dengan adegan seorang perempuan yang sedang mengandung dan seekor naga merah padam yang besar. Naga itu melayang-layang hendak menelan anaknya, segera sesudah anak itu dilahirkan. Di ayat 9 naga itu dikenali sebagai iblis; sedangkan anak itu adalah Kristus.2Dengan kata lain, tujuan iblis adalah hendak menghancurkan Kristus—sejak dari kelahiran-Nya. Empat kitab Injil menceritakan cara-cara biadab Iblis—mulai dari pembantaian anak-anak bayi oleh Herodes sampai dengan penyaliban Yesus. Bagaimanapun, Iblis telah gagal menghancurkan Kristus. Wahyu 12:5 menulis bahwa anak itu "dibawa lari kepada Allah dan ke takhta-Nya"—sebuah acuan kepada kenaikan Yesus ke sorga. Naga itu berusaha mengejar anak itu tetapi ia dicampakkan ke atas bumi. Ia berusaha melampiaskan kemarahannya kepada perempuan itu, tetapi Allah melindungi dia. Maka "marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus" (Wahyu 12:17). Mereka yang "menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus" adalah umat Kristen! Oleh karena iblis tidak dapat menghancurkan Yesus, maka yang sekarang ia inginkan tidak ada lain selain menghancurkan Anda dan saya!
Pelajaran ini berkisah tentang permulaan usaha Iblis untuk menghancurkan gereja.3Gereja yang masih bayi itu telah menikmati kedamaian dan keharmonisan, tetapi itu merupakan "ketenangan sebelum angin badai." Iblis tidak pernah meninggalkan umat Allah sendirian untuk waktu yang sangat lama.
Dalam pelajaran kita sebelumnya, kita telah menyimpulkan pengkajian atas Kisah 3. Petrus dan Yohanes telah menyembuhkan seorang laki-laki lumpuh di Bait Allah. Ketika orang banyak yang penuh semangat itu berkumpul, Petrus lalu menginjili mereka. Tiba-tiba, khotbahnya itu dihentikan, dan mulailah timbul penganiayaan pertama terhadap umat Kristen. Dalam pelajaran ini dan dua berikutnya, kita ingin melihat bagaimana kedua rasul ini bereaksi, jadi kita akan melihat bagaimana kita harus bersikap "ketika iblis menyusahkan kita."
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KESIMPULAN (KIS 4:1-7)
Dalam pelajaran kita berikutnya, kita akan meneruskan kajian kita tentang "Ketika Iblis Menyusahkan Anda." Bagaimana...
KESIMPULAN (KIS 4:1-7)
Dalam pelajaran kita berikutnya, kita akan meneruskan kajian kita tentang "Ketika Iblis Menyusahkan Anda." Bagaimanapun, untuk sekarang ini marilah kita berhenti sejenak untuk pengujian diri: "Pernahkah Iblis menyusahkan saya? Jika ya, bagaimanakah sikap saya waktu itu?
Apakah saya bersikap seperti seorang Kristen, atau apakah saya bersikap seperti Iblis?" Apapun jawaban Anda, tetapkanlah bahwa lain kali iblis menyusahkan Anda, dengan pertolongan Allah Anda akan bersikap sebagaimana seharusnya.
CATATAN KHOTBAH
Richard Rogers mempunyai pelajaran tentang 4:1-31, yang berjudul "Perlawanan Pertama." 41Pelajaran itu memiliki empat poin utama: Perlawanan Dinyatakan (4:1-7), Perlawanan Ditemukan (4:8-12), Perlawanan Ditandingi (4:13-22), Perlawanan Dipersempit (4:23-31).
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Garis Besar) Catatan Akhir:
1 Iblis telah dibatasi geraknya oleh kematian Yesus di kayu salib (Wahyu 12:11). Tidak seperti di era Perjanjian Baru, sekarang ini ...
Catatan Akhir:
- 1 Iblis telah dibatasi geraknya oleh kematian Yesus di kayu salib (Wahyu 12:11). Tidak seperti di era Perjanjian Baru, sekarang ini baik ia maupun para pengikutnya tidak dapat lagi menguasai manusia yang menolak mereka, tetapi ini bukan berarti ia tidak aktif atau tidak punya kekuatan.
- 2 Kita tahu akan hal ini oleh sebab adanya mazmur kemesiasan, Mazmur 2, yang digunakan untuk menggambarkan Dia dalam Wahyu 12:5.
- 3 Untuk beberapa acuan terhadap iblis di dalam Kitab Kisah, lihatlah 5:3; 13:10; 26:18.
- 4 Simaklah penekanan pada nama Yesus-sebuah penekanan pada pelajaran kita yang terakhir yang akan terus berlanjut dalam pelajaran ini.
- 5 Lihat semua acuan dalam Lukas 21:12-17; lihat juga Matius 10:17, 18; Yohanes 15:18-16:4.
- 6 Demikianlah The Twentieth Century New Testament menerjemahkan frasa dalam ayat 3, sebagaimana juga Bruce menerjemahkannya di dalam tafsirnya (F.F. Bruce, The Book of Acts, The New International Commentary on the New Testament, rev. ed. [Grand Rapids, Mich.: Wm. B. Eerdmans Publishing Co., 1989], 89).
- 7 Di masa Perjanjian Baru, terdapat banyak imam dimana mereka semua tidak diperlukan pada saat bersamaan untuk melaksanakan tugas-tugas keimaman. Mereka dibagi ke dalam dua puluh empat kelompok, setiap kelompok melayani selama seminggu tertentu di dalam Bait Allah (simaklah Lukas 1:8). Untuk menjaga kesinambungan tugas, beberapa imam tertentu ditunjuk untuk mengawasi setiap aspek ibadah dalam Bait Allah. Imam-imam ini memiliki otoritas yang lebih besar daripada imam-imam "biasa;" demikianlah mereka dikenal sebagai "imam-imam kepala." Politik ikut campur dalam penunjukan ini.
- 8 Sewaktu Daud mengadakan persiapan untuk membangun Bait Allah, ia menunjuk beberapa orang Lewi tertentu sebagai "penjaga pintu gerbang" (1 Tawarikh 26:1-19). Ini tidak berarti tugas mereka hanyalah membuka dan menutup pintu gerbang. Lebih dari itu, mereka harus "menjaga" Bait Allah; mereka harus menjaga suasana yang hening dan takzim. "Kapten atau Kepala" adalah imam yang membawahi "para penjaga pintu gerbang." Tanggung jawabnya adalah menjaga keteraturan selama siang hari dan menempatkan penjaga-penjaga di berbagai pintu gerbang pada malam hari. Lukas 22:4, 52 bicara tentang "kepala-kepala (jamak) pengawal Bait Allah" (KJV; kata Yunani yang sama digunakan dalam Lukas 22:4, 52 sebagaimana dalam Kisah 4:1), yang dapat menjadi petunjuk bahwa mereka bekerja secara bergantian atau tugas ini dirotasi seperti halnya tugas-tugas lainnya di dalam Bait Allah. Lagi, politik ikut terlibat di dalam penunjukan ini. Bait Allah itu telah menjadi arena panas bagi korupsi politik.
- 9 Lihat "Saduki" dalam Daftar Kata pada seri pelajaran ini. Memang mengejutkan melihat kelompok Saduki, bukan Farisi, yang pertama kali memimpin perlawanan terhadap murid-murid itu. Konflik yang Yesus alami kebanyakan terjadi dengan orang-orang Farisi, bukan dengan orang-orang Saduki. Bagaimanapun, karena pemberitaan mula-mula para rasul berpusat pada Kebangkitan-dan oleh karena orang-orang Farisi percaya adanya kebangkitan orang mati sementara orang-orang Saduki tidak (23:6-8)- maka adalah wajar bahwa yang pertama kali sangat terganggu oleh pengajaran itu adalah orang-orang Saduki.
- 10 Mereka meyikapi ancaman yang sama yang Yesus telah sikapi (simaklah Yohanes 11:45-53).
- 11 Sewaktu para rasul berbicara tentang kebangkitan Yesus sendiri, perkataan mereka bersifat personal dan khusus: "Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati" (3:15).Perkataan yang bersifat impersonal dan umum tentang "kebangkitan dari antara orang mati" telah mengarahkan banyak penafsir dan penerjemah kepada kesimpulan bahwa rasul-rasul itu beralih dari kebangkitan tubuh Yesus kepada janji tentang kebangkitan tubuh untuk semua manusia (1Korintus 15:20-29). New Century Version menulis "memberitakan bahwa manusia akan bangkit dari antara orang mati melalui kuasa Yesus." Terjemahan C.H. Rieu atas Kisah berbunyi "untuk membuktikan doktrin kebangkitan dari antara orang mati dengan mengetengahkan kasus Yesus."
- 12 Mereka telah mengonfrontasi Yesus mengenai topik ini beberapa hari sebelum Ia mati (Matius 22:23-33).
- 13 Mereka yang tinggal di dalam wilayah "Sabuk Alkitab" di Amerika hidupnya terlindungi. Beberapa orang bahkan tidak pernah mendengar Firman Allah diejek. Bagaimanapun, hal ini merupakan suatu pengecualian ketimbang kebiasaan yang baku di seluruh dunia.
- 14 Tempat ini kemungkinan adalah sebuah kamar di dalam area Bait Allah.
- 15 Khotbah Petrus ini belum berlangsung lama setelah pukul 3:00 sore dan diinterupsi saat menjelang malam (kemungkinan sekitar pukul 6:00 sore). Ini merupakan bukti tambahan bahwa dalam Kisah, Lukas memberi kita bentuk khotbah yang telah diringkas.
- 16 Yeremia 21:12 mengatakan bahwa keadilan harus dilaksanakan "setiap pagi." Bangsa Yahudi memiliki peraturan bahwa kasus yang melibatkan masalah mati-hidup tidak boleh diadili pada malam hari-sebuah peraturan yang mereka abaikan dalam kasus Yesus (mereka melaksanakan peraturan itu hanya jika cocok dengan keinginan mereka).
- 17 "Melempar handuk" artinya "siap berhenti atau kalah," seperti yang suka terjadi dalam pertandingan tinju.
- 18 Apabila kata "kepercayaan" digunakan dalam suatu pengertian yang menyeluruh, maka kata itu dapat digunakan secara bergantian dengan kata "ketaatan." Sebagai contoh, di Yohanes 3:36 tertulis, "Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya." (Huruf miring oleh saya.) Di sini digunakan dua kata Yunani yang berbeda, meskipun KJV tidak memperlihatkan hal ini.
- 19 Saya menyebutnya "perubahan hidup penghubung." Saya akan bicara lebih banyak tentang hal ini nanti.
- 20 Bernard R. Youngman, Spreading the Gospel (London: Hulton Educational Publications, 1968), 18.
- 21 Oleh karena kita hanya memiliki versi pelajaran yang telah diringkas, maka adalah mungkin bahwa Petrus telah memberitahu mereka untuk dibaptis, tetapi sejauh menyangkut khotbah tertulis ini, ia memang tidak berkata begitu.
- 22 Dengan kata lain, anthropos dapat berarti "umat manusia."
- 23 Saya tidak mengatakan bahwa khotbah Petrus yang pertama menghasilkan tiga ribu baptisan, sedangkan khotbahnya yang kedua menghasilkan tambahan dua ribu baptisan. Karena tiga ribu baptisan di 2:41 bisa mencakup baik laki-laki maupun perempuan, sedangkan yang lima ribu orang ini hanyalah laki-laki saja, maka peningkatannya kemungkinan lebih dari dua ribu orang. Tidak ada cara bagi kita untuk memastikan secara pasti berapa banyak orang yang dibaptis sebagai akibat dari khotbah Petrus yang kedua yang dicatat itu-tetapi pernyataan Lukas tentunya dimaksudkan untuk memberitahu kita bahwa di tengah-tengah tindakan para pemimpin Yahudi, khotbah Petrus itu masih memiliki akibat yang menakjubkan dan mengakibatkan banyak orang menjadi Kisten. Kita harus merasa puas dengan itu semua.
- 24 Karena di banyak gereja sekarang ini jumlah anggota perempuannya jauh lebih banyak daripada kaum laki-lakinya, kita mungkin tergoda untuk menetapkan jumlah total sekitar 15.000-20.000 orang. Bagaimanapun, ini terjadi di awal sejarah gereja, dan ribuan tahun dominasi penuh kaum laki-laki harus ditanggulangi. Di awal sejarah gereja ini, kebanyakan kaum perempuan sepertinya tidak mungkin mendahului suami mereka dalam menjadi orang Kristen. Sejalan dengan perjalanan waktu, hal ini pun berubah (1 Petrus 3:1, 2).
- 25 Untuk "ahli-ahli Taurat," NIV menulis "guru-guru Taurat."
- 26 Kata Yunani yang diterjemahkan "Sidang" dalam 4:15 adalah sunedrion; NIV menerjemahkan kata itu "Sanhedrin." Lihat "Sanhedrin" dalam Daftar Kata.
- 27 Di Indonesia, DPR dan Mahkamah Agung merupakan bagian dari cabang legislatif dan yudikatif pemerintah.
- 28 Ini sama dengan memanggil seseorang "President" setelah ia tidak lagi menjabat atau tetap menggunakan kepangkatan militer bagi seorang perwira yang sudah pensiun.
- 29 Simaklah Lukas 3:2. Kuasa yang dimiliki oleh orang ini terlihat ketika Yesus ditangkap, mereka "membawa-Nya mula-mula kepada Hanas" (Yohanes 18:13).
- 30 Beberapa naskah kuno menulis "Yonatan," ketimbang "Yohanes." Yonatan, anaknya Hanas, belakangan memang menjabat sebagai imam besar.
- 31 Pada era para rasul, seluruh sistem keimamatan orang Yahudi digerogoti oleh korupsi. Daripada menetapkan imam besar sebagai orang yang berotoritas dalam hukum Taurat, jabatan itu malah dikejar sebagai sumber kekuasaan; imam-imam besar datang dan pergi. Tetap saja, kebanyakan penerus imam-imam besar itu berasal dari keluarga-keluarga tertentu. Keluarga-keluarga yang berkuasa dan berpengaruh ini merupakan "keturunan imam besar."
- 32 Secara tradisional, Sanhedrin memiliki tujuh puluh satu anggota, ditambah dengan imam besar.
- 33 Ingatlah bahwa "semua orang" dari keluarga-keluarga imam besar hadir di situ. Juga, di sekitar hakim-hakim itu ada beberapa laki-laki lain, kebanyakan lebih muda, yang bertugas di lembaga semacam "badan penasihat." Secara tidak langsung, mereka ini adalah "hakim-hakim dalam pelatihan."
- 34 Ayat 14. Mungkin ia diperintahkan untuk tampil di pengadilan, namun ini tampaknya tidak mungkin. Mungkin ini merupakan sebuah sidang terbuka dimana siapa saja boleh datang, dan ia datang dengan orang-orang yang telah menyembuhkan dia. Mungkin ia memaksakan diri untuk masuk ke dalam sidang tertutup itu. Tidak ada penjelasan yang sepenuhnya memuaskan, dan Lukas tidak berpikir perlu memberitahu kita. Fakta pentingnya adalah bahwa ia berada di situ-yang membuat posisi sidang itu menjadi sulit (ay. 14).
- 35 Orang-orang Saduki ini "sangat marah karena mereka mengajar ... bahwa dalam Yesus ada kebangkitan dari antara orang mati" (ay. 1, 2), tetapi mereka tidak dapat menuduh Petrus dan Yohanes dengan tuduhan mengajarkan ajaran salah, sebab orang-orang Farisi percaya kepada kebangkitan tubuh-dan ada beberapa orang Farisi yang berkuasa yang menjadi anggota Sanhedrin itu (simaklah 5:34).
- 36 Dua baris terakhir disadur dari Richard Rogers, "The First Opposition," Pelajaran yang dikhotbahkan di Sunset church of Christ, Lubbock, Texas, n.d.
- 37 Lihat komentar pada kata "mujizat" dalam catatan Kisah 2:22 dalam seri pelajaran ini.
- 38 Demikianlah kata itu diterjemahkan seperti itu oleh banyak penerjemah, termasuk James Moffatt, Charles B. Williams, C.H. Rieu, dan Edgar J. Goodspeed. Lihatlah pembahasan tentang konsep sebuah nama di awal pelajaran sebelumnya.
- 39 Kenneth N. Taylor, in the Living Bible.
- 40 Jimmy Allen, S urvey of Acts (Searcy, Ark.: Jimmy Allen, 1986), 51.
- 41 Rogers.
Pengarang: David Roper
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KESIMPULAN (KIS 4:8-14)
Selama pembelaannya dalam ayat 8 sampai 14, Petrus meninggikan Kristus dalam setiap perkataannya dan juga dalam sepak terjang...
KESIMPULAN (KIS 4:8-14)
Selama pembelaannya dalam ayat 8 sampai 14, Petrus meninggikan Kristus dalam setiap perkataannya dan juga dalam sepak terjangnya. Saya tidak dapat memikirkan adanya sebuah format yang lebih baik untuk diikuti ketika iblis menyusahkan kita.
CATATAN ALAT BANTU PERAGA
Penolakan akan Yesus sebagai batu penjuru utama dapat digambarkan dengan membuat sketsa kasar sebuah bangunan yang memiliki ruangan berbentuk aneh yang diperuntukan bagi batu penjuru, Ruangan berbentuk aneh itu menggambarkan kesalahan konsep bangsa Yahudi tentang Mesias. Pada satu sisi buatlah sketsa sebuah batu penjuru yang bentuknya normal. Batu ini menggambarkan Yesus. Perhatikanlah bahwa batu penjuru itu tidak akan sesuai dengan bentuk ruangan itu. Jadi batu itu ditolak. (Cara lain untuk mengilustrasikan poin ini adalah dengan memakai pepatah lama: "Anda tidak dapat dengan pas memasukken pasak bersegi empat ke dalam lubang yang bulat." Buatlah sebuah lubang bulat pada sebatang kayu. Lalu buatlah sebuah pasak bersegi empat yang berdiameter sama dengan lubang bulat itu. Lubang bulat itu menggambarkan kesalahan konsep bangsa Yahudi tentang Mesias, sedangkan pasak bersegi empat menggambarkan Yesus.)
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Garis Besar) Catatan Akhir:
1 Lihat juga Lukas 12:11, 12; Matius 10:17-20. Simaklah bahwa ini merupakan sebuah janji kepada para rasul, bukan kepada semua pengk...
Catatan Akhir:
- 1 Lihat juga Lukas 12:11, 12; Matius 10:17-20. Simaklah bahwa ini merupakan sebuah janji kepada para rasul, bukan kepada semua pengkhotbah. Anda dan saya harus "mempersiapkan diri sebelumnya."
- 2 Sebagaimana yang belakangan dilakukan oleh Paulus dan Silas, maka Petrus dan Yohanes kemungkinan menghabiskan waktu malam hari mereka dengan: berdoa dan menyanyikan pujian kepada Allah (16:25).
- 3 Lihat 16:7. Ini merupakan cara lain untuk menyapa Roh Kudus.
- 4 NIV menulis "suatu sikap kebaikan hati yang ditujukan kepada orang yang lumpuh"!
- 5 Pada intinya ia berkata, "Saya ingin dunia mengetahui!"
- 6 Kadang-kadang, kepentingan kita dan kepentingan kerajaan terkait bersama. Kita tidak boleh terlalu mempedulikan apa yang menimpa kita kecuali fitnah terhadap kita sangat merendahkan nama Yesus!
- 7 Dalam Markus 12:10 Yesus menerapkan nas itu ke atas diri-Nya sendiri. Dalam konteks aslinya, batu penjuru yang ditolak itu boleh jadi mengacu kepada Israel-yang ditolak oleh bangsa-bangsa lain, tetapi dipakai oleh Allah. Sebagaimana sering terjadi, Israel tidak memenuhi pelbagai tujuan Allah, tetapi hal itu diserahkan kepada Mesias untuk membuat pelbagai tujuan itu terlaksana dengan baik. Dalam pengertian yang paling dalam, nas itu dahulu dan sekarang dikenal sebagai sebuah nubuatan kemesiasan.
- 8 Mereka tidak mempunyai teknologi dan peralatan seperti yang kita miliki sekarang. Cara kita membangun gedung pada zaman kini, batu (bata atau sepotong kayu) di sudut tidaklah sepenting di masa lalu, akibatnya ilustrasi tersebut di zaman kini tidak memiliki dampak yang sama seperti di zaman dulu. Oleh sebab itu, beberapa terjemahan (seperti NESB) menulis "key stone (batu kunci) atau sesuatu yang serupa itu untuk mengungkapkan gagasan tersebut. Kebanyakan dari kita dapat memahami apa yang akan terjadi jika sebuah susunan batu kehilangan batu kunci (batu inti)!
- 9 Dalam catatan khotbah yang akan datang, kata-kata ini sebagian besar saya terapkan kepada dunia keagamaan secara umum yang mengira kita dapat diselamatkan dengan berbagai cara lain. Bagaimanapun, Richard Rogers telah memperlihatkan bahwa kata-kata itu cocok diterapkan ke atas gereja (Richard Rogers, "The First Opposition," Pelajaran yang dikhotbahkan di Sunset church of Christ, Lubbock, Texas, n. d. Jika kita tidak hati-hati, maka kita akan tergantung pada program-program kita dan kemampuan manusia untuk memperbaharui hidup orang yang sesat, daripada tergantung kepada Kristus!
- 10 Dalam konstruksi bahasa Yunani ada penekanan pada kata: jalan, kebenaran, hidup.
- 11 Dua tambah dua akan selalu sama dengan empat. Tidak akan pernah sama dengan lima. Itulah betapa sempitnya kebenaran itu.
- 12 Keberanian merupakan ciri dari pembicaraan umum para rasul (9:27, 28; 13:46; 14:3; 18:26; 19:8; 26:26). Ini merupakan faktor lain dari "rahasia" pertumbuhan gereja mula-mula.
- 13 Pendidikan formal memang memiliki nilai, tetapi gelar tidak pernah menjadi bagian penting dalam kesetiaan memberitakan Firman Allah. Gereja-gereja Kristus di Amerika, khususnya di bagian Selatan, sebagian besar dibangun oleh para petani dan pedagang yang memiliki sedikit atau sama sekali tidak berpendidikan formal, tetapi yang memiliki keinginan yang menggelora untuk memberitakan Firman Allah.
- 14 Yohanes mengenal Kayafas secara pribadi (Yohanes 18:15, 16).
- 15 Simaklah Matius 21:23-27; 22:15-46. Sebelumnya Petrus dan Yohanes telah melihat sebuah pengulangan tentang bagaimana Sidang itu telah memperlakukan Yesus. Sekarang Sidang itu juga melihat sebuah pengulangan tentang bagaimana Yesus pernah menghadapi mereka.
- 16 Lihat catatan tentang Kisah 2:38 dalam seri pelajaran ini.
- 17 Penting untuk dicatat bahwa Sidang itu tidak mengulang kembali cerita lucu bahwa mereka yang berjaga-jaga itu ketiduran dan murid-murid itu mencuri jasad Yesus (Matius 28:11-15). Cerita itu memang berhasil dijadikan desas-desus, tetapi jika saja Sidang itu mengetengahkan kembali cerita itu sebagai sebuah bukti legal, maka Petrus akan sudah "menggantung mereka di tiang gantungan mereka sendiri" (band. Ester 7:10)-sebab jika para prajurit itu benar-benar telah ketiduran sewaktu sedang bertugas, maka mereka akan dihukum mati, bukannya diberi hadiah (band. 12:19; 16:27).
Pengarang: David Roper
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) YANG JANGAN DAN YANG BOLEH DALAM BERURUSAN DENGAN IBLIS (Kis 4:15-31)
Sejauh ini kita telah memiliki empat saran tentang apa yang harus kita lakukan ...
YANG JANGAN DAN YANG BOLEH DALAM BERURUSAN DENGAN IBLIS (Kis 4:15-31)
Sejauh ini kita telah memiliki empat saran tentang apa yang harus kita lakukan ketika iblis berusaha menghancurkan kita: (1) jangan terkejut, (2) jangan melempar handuk, (3) jangan mengikuti permainan iblis, dan (4) lupakanlah kepentingan pribadi Anda. Dalam kita menyelesaikan pelajaran kita tentang penganiayaan pertama terhadap gereja, kita mau menarik lima saran lagi dari teks kita.
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KESIMPULAN (KIS 4:15-31)
Iblis berusaha untuk membungkam rasul-rasul itu, tetapi gagal. Dengan segala cara Iblis juga berusaha semampunya untuk membu...
KESIMPULAN (KIS 4:15-31)
Iblis berusaha untuk membungkam rasul-rasul itu, tetapi gagal. Dengan segala cara Iblis juga berusaha semampunya untuk membungkam kita. Bagaimanapun, jika kita mau mengikuti saran-saran yang diambil dari teks kita dan tetap dekat kepada Allah kita, maka iblis pun tidak akan berhasil terhadap kita! "Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu" (Yakobus 4:7).
Sudah tentu iblis tidak akan menyerah dengan mudahnya. Dalam pasal 5 kita akan melihat iblis berusaha lagi untuk menghancurkan gereja—dari dalam dan dari luar. Dengan begitu, iblis tidak akan menyerah kepada Anda dengan begitu saja. Lihat kembali Yakobus 4:7: Jika Anda mau "melawan iblis," pertama kali Anda harus "tunduk kepada Allah." Anda tidak dapat melawan Iblis dengan kekuatan Anda sendiri; Anda memerlukan pertolongan Allah! Jika Anda belum menyerahkan hidup Anda kepada Tuhan, lakukanlah sekarang juga!
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Garis Besar) Catatan Akhir:
1 Teks Yunani di sini adalah "Sanhedrin," dan NIV menerjemahkannya seperti itu. Ayat ini mengesankan majelis Sidang.
2 ...
Catatan Akhir:
- 1 Teks Yunani di sini adalah "Sanhedrin," dan NIV menerjemahkannya seperti itu. Ayat ini mengesankan majelis Sidang.
- 2 Para penafsir bertanya-tanya bagaimana Lukas mengetahui adanya sidang tertutup ini. Ada yang mengatakan bahwa baik Paulus maupun Gamaliel atau kedua-duanya ikut hadir dan Lukas dapat mengetahui apa yang telah terjadi dari Paulus. Yang lain lagi menulis bahwa beberapa imam yang belakangan menjadi Kristen (6:7) atau beberapa orang Farisi yang belakangan menjadi Kristen (15:5) boleh jadi hadir di situ. Bagaimanapun, semua kesulitan ini lenyap, apabila tetap diingat bahwa Lukas dibimbing oleh Roh Kudus. Allah mengetahui apa yang terjadi di balik pintu-pintu yang tertutup itu!
- 3 Contoh penyembuhan pengemis ini menggambarkan tiga karakter: mendadak-3:7; menyeluruh-4:10; meyakinkan-4:16.
- 4 J.W. McGarvey, New Commentary on Acts of Apostles, vol. 1 (Delight, Ark.: Gospel Light Publishing Co., n.d.), 73. 5Orang-orang culas mengharapkan orang lain bersikap culas juga.
- 6 "Jangan beri iblis seinci jua" artinya "Jangan pernah menoleransi iblis bahkan untuk sedikit jua." Jika Anda tinggal di tempat dimana sistem meteran merupakan patokan, gantilah istilah setempat yang mengandung gagasan yang sama.
- 7 Sejalan dengan waktu, jemaat-jemaat cenderung menjadi lebih bersifat melayani diri sendiri dan kurang melakukan penginjilan. Hal ini jelas melicinkan tujuan iblis dengan sempurnanya. Aktivitas banyak jemaat sama sekali tidak mengganggu dia!
- 8 Anda dapat pula memakai ilustrasi kerentanan seorang anak bayi. Peristiwa ini terjadi pada saat gereja masih bayi.
- 9 Sewaktu saya bertanya kepada kelas, "Apa yang terjadi jika keputusan itu dilaksanakan?" Seorang pria menjawab, "Malam ini kita kemungkinan tidak akan sedang duduk di sini untuk mempelajari hal-hal ini!"
- 10 Yesus sering kali melibatkan mereka ke dalam sebuah dilema ketika mereka berusaha menjebak Dia. Lihat Matius 21:24-27, untuk situasi serupa dalam kehidupan Kristus.
- 11 Gagasan ini disadur dari pelajaran Richard Rogers, "The First Opposition," yang dikhotbahkan di Sunset church of Christ, Lubbock, Texas, n.d.
- 12 Ibid.
- 13 Beberapa penulis berteori bahwa sudah menjadi kebijaksanaan Sidang itu untuk memberi peringatan hanya terhadap pelanggaran pertama. Bagaimanapun, teks itu menegaskan bahwa Sidang itu berkeinginan untuk menghukum rasul-rasul itu dan tidak akan ragu-ragu untuk bertindak jika saja mereka dapat merekayasa sedikit alasan untuk menindak mereka-dan juga jika mereka tidak takut kepada orang banyak.
- 14 Terjemahan C.H. Rieu atas Kitab Kisah mencatat bahwa mereka "tidak dapat merekayasa alasan untuk menghukum mereka." (Huruf miring oleh saya.)
- 15 Mereka telah mencoba mengintimidasi Petrus dan Yohanes, namun gagal. Sebaliknya, mereka sendirilah yang terintimidasi-oleh orang banyak.
- 16 Usia orang itu ditekankan sebab (1) ia telah begitu lama menjadi pengemis sehingga setiap orang telah mengenal dia, (2) ia sudah melampaui batas umur bagi tubuhnya untuk diperbaharui secara alami. (3) tanpa diragukan lagi hal ini membuktikan bahwa mujizat itu adalah asli.
- 17 Juga, Sidang itu kemungkinan menjadi sedikit gugup menghadapi kuasa rasul-rasul itu!
- 18 Tak satupun dari semua ini salah-jika kita selalu menempatkan mereka dalam perspektif.
- 19 RSV menulis "teman-teman mereka."
- 20 Meskipun teks itu mengatakan "berserulah mereka ," prosedur biasanya kemungkinan sebagai berikut: satu orang menyuarakan perasaan mereka, sedangkan yang lainnya menimpali dengan perkataan "amin." 21 "Bersama-sama" merupakan ungkapan yang hampir selusin kali ditemukan dalam kitab Kisah. Kesatuan gereja mula-mula merupakan bagian dari "rahasia" kesuksesan mereka.
- 22 Warren W. Wiersbe, The Bible Exposition Com- mentary, vol. 1 (Wheaton, Ill.: Victor Books, 1989), 416.
- 23 Doa haruslah merupakan sebuah respon ketimbang sebuah ritual. Berhati-hatilah dalam menggunakan pelbagai ungkapan yang sama berkali-kali dalam doa Anda. Sesuaikanlah doa Anda dengan keadaan.
- 24 "Segala isinya" mencakup manusia. Manusia diciptakan oleh Allah; manusia tidak berkembang melalui proses alam.
- 25 Sejak dahulu sampai kini, kata "despot (raja lalim)" sering memiliki konotasi buruk sehingga jarang diterapkan kepada Allah. Bagaimanapun, perkataan tegas yang tidak lazim ini sangatlah cocok dalam kasus istimewa ini.
- 26 NIV, RSV, dll. Terjemahan lainnya menggunakan ungkapan "Tuan" (Goodspeed), "Penguasa segalanya" (Knox), atau "Allah yang Mahakuasa" (Norlie).
- 27 Inilah contoh mengenai acuan kepada isi Kitab Suci dalam sebuah doa-tetapi janganlah berlebihan. Doa bukanlah sarana untuk berkhotbah.
- 28 Ini merupakan acuan penting lainnya terhadap pengilhaman. Simaklah bahwa ini memberitahu kita siapa yang menulis Mazmur 2.
- 29 Kata yang diterjemahkan "rusuh" digunakan terhadap kuda yang penuh semangat yang meringkik-ringkik, di atas penolakannya, kuda itu akhirnya harus tunduk terhadap aturan tali kekang.
- 30 Kebanyakan penafsir menulis bahwa perkataan di ayat 25 dalam bahasa Yunani aslinya adalah membingungkan- tetapi maknanya cukup jelas. 31"Mazmur-mazmur Kerajaan" adalah suatu istilah yang menunjuk kepada mazmur-mazmur yang terkait dengan takhta Israel. Kebanyakan dari mazmur itu digunakan oleh bangsa Yahudi dalam pelantikan seorang raja baru.
- 32 Bangsa Filistin menyerbu negeri itu sewaktu Daud dimahkotai sebagai raja atas seluruh Israel.
- 33 Pemazmur menyatakan bahwa serangan apa saja terhadap orang yang diurapi Allah secara tidak langsung merupakan serangan terhadap Allah sendiri-dan setiap orang yang menantang Allah ditakdirkan gagal. Para rasul juga menyadari bahwa setiap serangan terhadap mereka sebenarnya merupakan serangan terhadap Yesus-dan lagi ditakdirkan gagal!
- 34 Di sini KJV menulis, "anak," tetapi dalam teks aslinya, kata yang digunakan di sini adalah yang sama digunakan dalam ayat 25, yang oleh KJV diterjemahkan sebagai "hamba." Lihat catatan tentang kata "hamba" sebagaimana yang digunakan dalam Kisah 3:13, dalam seri pelajaran ini.
- 35 Yesus tidaklah diurapi dengan minyak sebagaimana halnya raja-raja Israel. Sebaliknya, Ia diurapi dengan Roh Kudus pada saat baptisan-Nya (Matius 3:16, 17; Kisah 10:37, 38).
- 36 Dalam Perjanjian Lama, kata "bangsa" mengacu kepada bangsa-bangsa kafir di sekeliling Israel. Rasul-rasul itu menerapkan istilah "bangsa" itu ke atas Israel. Dengan kata lain, ketika bangsa Israel menolak Yesus, bangsa itu tidak lagi menjadi bangsa khusus milik Allah, bangsa itu menjadi bangsa kafir!
- 37 Lewis Foster, tafsir atas Kisah, The NIV Study Bible (Grand Rapids, Mich.: Zondervan Publishing House, 1985), 1651.
- 38 Lihat catatan tentang Kisah 2:23.
- 39 Jika Anda menggunakan materi ini dalam suasana kelas, Anda bisa saja menanyakan para peserta kelas tentang apa yang akan mereka sudah doakan.
- 40 Untuk doa yang serupa, simaklah 2Raja-raja 19:14-19; Yesaya 37:17. "Lihatlah-dan bersikaplah sesuai dengan itu" sudah tersirat.
- 41 Mereka menyapa Daud dan Yesus sebagai "hamba-hamba" (ay. 25, 27, 30) sedangkan mereka menyapa diri mereka sendiri sebagai "hamba-hamba-Mu" atau "budak-budak."
- 42 Beberapa orang telah menerka-nerka bahwa "tempat" itu adalah "ruang atas" yang di 1:13, namun karena waktu telah berlalu, tidak alasan untuk percaya bahwa mereka masih tetap berkumpul di ruangan itu. Bisa jadi ini merupakan sebuah apartemen di dalam atau di dekat serambi Salomo dalam Bait Allah (5:12). Kita benar-benar tidak punya gambaran dimanakah letak "tempat" itu.
- 43 Sebagaimana telah dicatat sebelumnya, Pentakosta di Kisah 2 adalah sebuah peristiwa yang terjadi sekali.
- 44 "Penuh dengan Roh Kudus" semata-mata berarti "di bawah kendali Roh." Jika kumpulan orang yang hadir itu terdiri para rasul dan orang lain, ungkapan itu kemungkinan digunakan dalam pengertian non-mujizatiah Efesus 5:18 yang mengizinkan Roh untuk mengendalikan hidup Anda dengan cara berserah kepada kehendak-Nya (sebagaimana diungkapkan dalam Perjanjian Baru). Jika kita berserah di bawah kendali Roh, Ia akan memenuhi hidup kita dan buah-buah Roh akan keluar (Galatia 5:22-23). Dalam kasus ini, manifestasi keberadaan Roh Kudus adalah bahwa mereka memberitakan Firman dengan berani. Dengan kata lain, teks itu dapat diterapkan ke atas semua orang Kristen secara umum dan tidak semata-mata kepada rasul-rasul itu. Bagaimanapun, saya percaya, bahwa Petrus mencari rasul-ra rasul lainnya, bahwa rasul-rasul itu adalah mereka yang berdoa, bahwa rasul-rasul itu adalah mereka yang dipenuhi oleh Roh Kudus, dan bahwa mereka itu mulai memberitakan firman dengan berani. Sampai pada poin ini, yang Lukas telah catat hanyalah apa yang Petrus dan Yohanes katakan dengan berani di hadapan penganiayaan. Sekarang ia menulis bahwa semua rasul melakukan hal yang sama.
- 45 Yaitu, Ia dapat menggoyang para anggota gereja.
Pengarang: David Roper
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
BIS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KISAH RASUL-RASUL
PENGANTAR
Kisah Rasul-rasul adalah lanjutan buku Kabar Baik yang disampaikan oleh
Lukas. Tujuan utama Kisah Rasul-rasul ini ialah
KISAH RASUL-RASUL
PENGANTAR
Kisah Rasul-rasul adalah lanjutan buku Kabar Baik yang disampaikan oleh Lukas. Tujuan utama Kisah Rasul-rasul ini ialah menguraikan mengenai bagaimana pengikut-pengikut Yesus - dengan pimpinan Roh Allah - menyebarkan Kabar Baik tentang Yesus "di Yerusalem, di seluruh Yudea, di Samaria, dan sampai ke ujung bumi" (Kis 1:8). Buku ini adalah cerita tentang pergerakan Kristen yang dimulai di antara orang Yahudi lalu meluas menjadi suatu agama untuk seluruh dunia. Penulis buku ini merasa perlu pula meyakinkan para pembacanya bahwa orang-orang Kristen bukanlah suatu bahaya politik subversif terhadap kerajaan Roma, tetapi bahwa agama Kristen merupakan penyempurnaan agama Yahudi.
Kisah Rasul-rasul bisa dibagi dalam tiga bagian. Di dalam ketiga bagian itu nampak meluasnya wilayah di mana Kabar Baik tentang Yesus disiarkan dan gereja didirikan:
- (1) permulaan pergerakan Kristen di Yerusalem setelah Yesus terangkat naik ke surga;
- (2) perluasan ke daerah-daerah lain di Palestina; dan
- (3) perluasan yang lebih besar lagi ke negeri-negeri di sekitar Laut Tengah sampai sejauh Roma.
Satu hal yang khas dan penting dalam buku Kisah Rasul-rasul ini ialah pekerjaan Roh Allah yang datang dengan kuasa ke atas orang-orang percaya di Yerusalem pada hari Pentakosta. Di dalam seluruh peristiwa-peristiwa yang tercatat dalam buku ini nyatalah bahwa Roh Allah itu terus-menerus memimpin dan menguatkan gereja beserta pemimpin-pemimpinnya. Berita yang diajarkan oleh agama Kristen pada masa-masa permulaan ini diringkaskan dalam sejumlah khotbah. Peristiwa-peristiwa yang dicatat dalam buku ini menunjukkan pula betapa berkuasanya berita itu di dalam kehidupan orang-orang Kristen dan di dalam ikatan persaudaraan gereja.
Isi
- Persiapan untuk pemberitaan
Kis 1:1-26 - a. Perintah yang terakhir dan janji dari Tuhan Yesus
Kis 1:1-14 - b. Pengganti Yudas
Kis 1:15-26 - Pemberitaan di Yerusalem
Kis 2:1-8:3 - Pemberitaan di Yudea dan Samaria
Kis 8:4-12:25 - Pelayanan Paulus
Kis 13:1-28:31 - a. Perjalanan pertama untuk penyebaran Kabar Baik
Kis 13:1-14:28 - b. Musyawarah di Yerusalem
Kis 15:1-35 - c. Perjalanan kedua untuk penyebaran Kabar Baik
Kis 15:36-18:22 - d. Perjalanan ketiga untuk penyebaran Kabar Baik
Kis 18:23-21:16 - e. Paulus sebagai tahanan di Yerusalem, Kaisarea, dan Roma
Kis 21:17-28:31
Ajaran: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab)
Tujuan
Supaya orang-orang Kristen mengerti bagaimana Tuhan Yesus mendirikan Gereja-Nya
di dunia, dan betapa besar Kasih Karunia Allah kepada bangsa-
Tujuan
Supaya orang-orang Kristen mengerti bagaimana Tuhan Yesus mendirikan Gereja-Nya di dunia, dan betapa besar Kasih Karunia Allah kepada bangsa-bangsa di dunia.
Pendahuluan
Penulis : Lukas.
Tahun : Sekitar tahun 61 sesudah Masehi.
Penerima : Seorang yang bernama Theofilus (Kis 1:1). (Dan kepada setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus).
Isi Kitab: Kitab Para Rasul terbagi atas 28 pasal. Di dalam Kitab ini terdapat sejarah berdirinya Gereja Kristen, khotbah-khotbah para Rasul, penganiayaan terhadap umat Kristen, penginjilan kepada bangsa-bangsa lain, serta permulaan adanya sebutan Kristen.
I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Kisah Para Rasul
Pasal 1-5 (Kis 1:1-5:42).
Pengajaran tentang kelahiran gereja Tuhan Yesus pertama kali
Bagian ini menceritakan tentang amanat Tuhan Yesus yang diberikan kepada murid-murid-Nya sebelum Ia naik ke Sorga. Dan tentang orang-orang percaya setelah mendengar khotbah Rasul Petrus yang dikuasai oleh Roh Kudus.
Pendalaman
- Bacalah pasal Kis 1:8; 2:1-3,36-41. Nats ini menyatakan perkataan Tuhan Yesus bahwa murid-murid-Nya akan menerima kuasa setelah menerima Roh Kudus, dan perkataan Tuhan Yesus itu digenapi ketika Para Rasul berkumpul di Yerusalem. _Tanyakan_: Apakah saudara yakin sudah menerima Roh Kudus dan memiliki kuasa-Nya? Kalau sudah apakah yang harus saudara perbuat?
- Bacalah pasal Kis 2:41-47; 4:32-37.
Nats ini menceritakan kehidupan orang-orang percaya pada abad pertama penuh dengan kasih terhadap sesama dan ketekunan dalam beribadah kepada Allah. _Tanyakan_: Bagaimanakah sifat saudara terhadap anggota gereja yang lain? Apakah saudara rajin ke Gereja, baca Alkitab dan berdoa?
Pasal 6-12 (Kis 6:1-12:25).
Pengajaran tentang perkembangan gereja yang berada dalam penganiayaan terhadap orang-orang percaya
Orang-orang percaya di kota Yerusalem mengalami penganiayaan dari orang- orang Yahudi, sehingga mereka melarikan diri ke penjuru dunia. Tetapi di dalam segala penderitaan dan penganiayaan itu mereka tetap memberitakan Injil Tuhan Yesus.
Pendalaman
- Bacalah pasal Kis 7:54-60; 8:1-4. Nats-nats ini menceritakan bagaimana beratnya penderitaan dan aniaya yang dialami oleh orang-orang percaya, tetapi walaupun di dalam penderitaan dan aniaya itu mereka tetap setia beribadah dan memberitakan Injil. _Tanyakan_: Bagaimanakah sikap saudara kalau saudara diancam setelah masuk Kristen?
- Bacalah pasal Kis 9:1-22. Nats ini menceritakan tentang Saulus (Paulus) yang adalah seorang penganiaya orang-orang percaya, mengalami pertobatan dan akhirnya menjadi Rasul. Ini mengajarkan bahwa kuasa Tuhan Yesus dapat mengubah kehidupan seseorang yang sangat jahat sekalipun. _Tanyakan_: Sudahkah kehidupan saudara diubah oleh Tuhan Yesus menjadi kehidupan yang benar?
Pasal 13-15 (Kis 13:1-15:41).
Pengajaran tentang jemaat (gereja) setempat yang menginjil
Bagian ini menjelaskan tentang kehidupan orang-orang percaya di kota Antiokhia, dan sebutan Kristen pertama kali diberikan kepada murid-murid Tuhan Yesus.
Pendalaman
- Bacalah pasal Kis 11:23-26. _Tanyakan_: Mengapa orang-orang percaya di Antiokhia disebut Kristen?
- Bacalah pasal Kis 13:1-6.
Nats ini menceritakan tentang jemaat Antiokhia, yang mengirimkan penginjil-penginjil kepada bangsa-bangsa lain karena taat pada Roh Kudus. Ini mengajarkan pada setiap gereja untuk mempunyai beban penginjilan pada setiap orang yang belum mengenal Tuhan Yesus.
_Tanyakan_: Apakah di gereja saudara mempunyai beban penginjilan?
Pasal 16-28 (Kis 16:1-28:31).
Pengajaran tentang nama Tuhan Yesus diberitakan ke seluruh dunia
Dalam bagian ini, dijelaskan bagaimana Kasih Karunia Allah yang ada dalam Tuhan Yesus, diberitakan pada setiap suku bangsa, baik yang menjadi rakyat biasa, maupun yang menjadi tentara dan orang-orang istana.
Pendalaman
Bacalah pasal Kis 23:11. Ayat ini menyatakan tentang perkataan Tuhan Yesus kepada Paulus untuk bersaksi dengan penuh keberanian di kota Roma. Ini juga mengajarkan pada setiap orang Kristen tetap mempunyai keberanian untuk bersaksi kepada setiap orang.
_Tanyakan_: Sudahkah saudara bersaksi dengan berani kepada setiap orang?
II. Kesimpulan
Melalui Kitab Kisah Para Rasul dapatlah diketahui bahwa perkembangan Gereja Tuhan Yesus dan Kasih Karunia Allah yang diberikan pada setiap bangsa mendapat tantangan dari kuasa dunia dan orang-orang yang tidak mau mengenal Allah. Tetapi melalui Kemahakuasaan-Nya, Tuhan Yesus mengalahkan semua kuasa dunia itu, dan Gereja tetap bertumbuh.
Pertanyaan-pertanyaan yang Dapat Digunakan untuk Tanya Jawab
- Siapakah penulis Kitab Kisah Para Rasul?
- Dengan kuasa apakah Rasul Paulus berkhotbah Yerusalem?
- Bagaimanakah kehidupan orang percaya pada abad pertama?
- Bagaimanakah beban penginjilan di jemaat Antiokhia?
- Dari manakah datangnya keberanian Rasul Paulus untuk bersaksi?
Intisari: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) Kisah tentang gereja yang bersaksi
SIAPAKAH YANG MENULIS KITAB INI?Kitab ini ditulis oleh tabib Lukas. Kitab ini boleh juga diberi judul Kisah Roh Ku
Kisah tentang gereja yang bersaksi
SIAPAKAH YANG MENULIS KITAB INI?
Kitab ini ditulis oleh tabib Lukas. Kitab ini boleh juga diberi judul Kisah Roh Kudus, karena menceritakan apa yang terjadi setelah Roh Kudus turun atas para rasul pada hari Pentakosta. Lukas, satu-satunya penulis Perjanjian Baru yang bukan orang Yahudi, menulis Kisah para Rasul sebagai kelanjutan dari tulisan sebelumnya yakni Injil yang memakai namanya.
APAKAH ISI KITAB INI?
12 pasal pertama terutama meliput kegiatan rasul Petrus, sementara pasal-pasal selanjutnya sebagian besar tentang pekerjaan rasul Paulus. Yesus telah mengatakan kepada para murid-Nya bahwa apabila Roh Kudus turun ke atas mereka, mereka akan menjadi saksi-saksi-Nya. Kitab Kisah para Rasul memperlihatkan bagaimana hal ini digenapi. Dari kitab Kisah para Rasul, kita banyak sekali belajar tentang gereja mula-mula, suka dan dukanya, kemenangan dan kesusahannya, tetapi yang terpenting ialah perkembangan gereja yang dalam jangka waktu beberapa tahun sudah dibangun di seluruh dunia yang telah beradab. Kita tahu bahwa tabib Lukas adalah seorang sejarawan yang cermat dan kita boleh yakin bahwa dalam kitab ini kita memperoleh catatan yang benar tentang kekristenan yang mula-mula.
APA CIRI-CIRI UTAMANYA?
Kata 'saksi' dipakai lebih dari 30 kali, mengingatkan kita bahwa gereja yang sejati adalah gereja yang bersaksi dan setiap Kristen dipanggil untuk menjadi saksi. Sungguh menakjubkan bahwa hanya dalam satu generasi, orang-orang Kristen mula-mula ini telah mengabarkan Injil ke seluruh dunia yang sudah beradab. Kisah para Rasul merupakan buku pedoman misi yang terbaik yang pernah ditulis. Kisah para Rasul berakhir dengan tiba-tiba - seolah-olah tidak selesai. Suatu cara mengakhiri yang tepat, karena gereja yang bersaksi harus terus maju sampai Kristus datang kembali. Kitab-kitab Injil memperlihatkan apa yang mulai dilakukan oleh Kristus ketika Ia ada di dunia dan Kisah para Rasul menunjukkan apa yang dilakukan-Nya selanjutnya oleh Roh-Nya yang kudus melalui murid-murid-Nya. Kitab ini dimulai dengan pemberitaan Injil di Yerusalem, ibu kota agama bangsa Yahudi; diakhiri dengan pemberitaan Injil di kota Roma, ibu kota dari dunia yang beradab pada waktu itu.
KAPAN KITAB INI DITULIS?
Hampir dapat dipastikan bahwa tabib Lukas menulis Kisah para Rasul pada awal atau pertengahan tahun enam puluhan abad pertama - pada akhir masa dua tahun hukuman penjara rasul Paulus di Roma. Kitab itu mencakup masa dari pendirian gereja di Yerusalem sampai masa hukuman penjara rasul Paulus di Roma - yaitu kurang lebih tiga puluh tahun
Pesan
1. Gereja menanti dan menerIma kuasa Roh Kudus.o Amanat agung diulangi. Kis 1:8
o Tuhan yang bangkit naik ke surga. Kis 1:9
o Para rasul berdoa. Kis 1:14
o Roh yang dijanjikan diberikan. Kis 2:4
o Disusul dengan khotbah yang penuh kuasa. Kis 2:37
2. Gereja mempertunjukkan persekutuan Kristen.
o Dalam kehidupan bersama. Kis 2:44; 4:32
o Dalam ibadah bersama. Kis 2:46
3. Gereja segera mengalami baik kemenangan maupun kesusahan.
o Penyembuhan orang lumpuh. Kis 3:2
o Penipuan Ananias dan Safira. Kis 5:1
4. Gereja mengangkat 'para pejabat' yang pertama -'Kelompok Tujuh Orang' (Kis 6:3).
5. Martir pertama gereja - Stefanus (Kis 7:60).
6. Gereja menerima seorang petobat baru yang luar biasa - Saulus dari Tarsus (Kis 9:1-19).
7. Gereja membuktikan kuasa doa.
o Persekutuan doa yang membuka pintu penjara. Kis 12:5
8. Gereja mengadakan sidangnya yang pertama yang di dalamnya kebebasan orang
bukan Yahudi dilindungi (Kis 15:19).
Penerapan
1.Kisah para Rasul menunjukkan kepada kita apa yang harus dilaksanakan oleh gereja Perjanjian Baru:
o Pengajaran
o Persekutuan
o Pemecahan roti
o Kebaktian (doa-doa)
2. Kisah para Rasul menunjukkan kepada kita bagaimana seharusnya persekutuan Kristen itu:
o Saling berbagi hidup dan memperhatikan
3. Kisah para Rasul menunjukkan kepada kita bagaimana seharusnya pekerjaan misi dilaksanakan:
o Oleh setiap orang yang dipanggil oleh Allah - bukan suatu golongan elit tertentu
o Di bawah pimpinan Roh Kudus
o Mengunjungi tempat-tempat yang strategis
4. Kisah para Rasul mengingatkan kita bahwa Kristen yang sungguh-sungguh sekalipun, kadang-kadang berbeda pendapat dan berpisah.
o Paulus dan Barnabas mengambil sikap yang berbeda terhadap Yohanes Markus ketika ia meninggalkan mereka, tetapi perbedaan ini kemudian dipulihkan.
5. Kisah para Rasul memperkenalkan kita kepada para pemimpin pertama yang diangkat dalam gereja Kristen dan memberitahukan kepada kita apa persyaratan mereka.
Tema-tema Kunci
1. Bersaksi.Kata Yunani yang diterjemahkan menjadi 'saksi' berhubungan dengan kata 'martir'.
Kisah para Rasul menunjukkan kepada kita betapa tinggi harga yang harus dibayar
dalam bersaksi - Stefanus harus membayar dengan nyawanya dan kesaksian Petrus
dan Paulus menyebabkan mereka dipenjarakan.
Carilah ayat-ayat lain yang mengandung kata' saksi'. Bandingkan siksaan yang
diterima oleh Stefanus dengan kematian Kristus di kayu salib (Luk. 23:34; Kis. 7:60).
2. Pertobatan.
Kisah para Rasul mencatat sejumlah peristiwa pertobatan yang unik. Keempat
contoh di bawah ini memperlihatkan bagaimana Allah membawa laki-laki dan
perempuan kepadaNya dengan berbagai cara: O Sida-sida dari Etiopia yang dibawa
kepada Kristus melalui pembacaan Kitab Suci (Kis 8:30).
o Saulus dari Tarsus, yang hidupnya berubah secara tiba-tiba dan dramatis (Kis 9:1-19).
o Lidia, wanita yang taat beribadah, yang telah siap menerima Injil (Kis 16:14).
o Kepala penjara Filipi yang mencari keselamatan karena didorong oleh rasa takut
(Kis 16:29, 30).
Carilah ayat-ayat yang berhubungan dengan keempat pertobatan di atas serta
bandingkanlah cara-cara yang Allah pakai waktu itu dan sekarang untuk membawa
orang kepada-Nya.
3.Tim penginjilan.
Kita melihat di dalam Kisah para Rasul pola kerja misionaris. Paulus tidak saja
menetapkan tempat-tempat yang strategis dan berusaha menyebarkan kabar baik di
daerah sekelilingnya, tetapi ia juga mempunyai rekan penolong.
Perhatikanlah kampanye Paulus yang berbeda-beda dalam perjalanan misionarisnya
yang tercatat dalam Kisah para Rasul.
Garis Besar Intisari: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) [1] PENGANTAR Kis 1:1-26
Masa empat puluh hari dan sesudahnya:
Kis 1:1-11Janji tentang Roh Kudus
Kis 1:12-14Para murid yang menanti
Kis 1:15-2
[1] PENGANTAR Kis 1:1-26
Masa empat puluh hari dan sesudahnya:
Kis 1:1-11 | Janji tentang Roh Kudus |
Kis 1:12-14 | Para murid yang menanti |
Kis 1:15-26 | Penggantian Yudas |
[2] BERSAKSI DI YERUSALEM Kis 2:1-7:60
Kis 2:1-47 | Kuasa diberikan dan khotbah penuh kuasa |
Kis 3:1-26 | Mukjizat pertama yang dicatat dalam gereja mula-mula |
Kis 4:1-31 | Timbulnya kaum oposisi |
Kis 4:32-5:16 | Berkat dan cela |
Kis 5:17-42 | Lebih menaati Allah daripada manusia |
Kis 6:1-7:60 | Martir Kristen pertama |
[3] BERSAKSI DI SAMARIA Kis 8
[4] BERSAKSI DI TEMPAT YANG LEBIH JAUH Kis 9:1-13:3
Kis 9 | Pertobatan yang luar biasa |
Kis 10:1-11:30 | Mata Petrus terbuka |
Kis 12:1-2 | 5 Petrus ditangkap |
Kis 13:1-3 | Paulus dan Barnabas diutus |
[5] BERSAKSI SAMPAI KE UJUNG DUNIA Kis 13:4-28:31
Kis 13:4-15:35 | Perjalanan misionaris yang pertama |
o Siprus (Kis 13:4-12)
o Perga (Kis 13:13)
o Pisidia Antiokhia (Kis 13:14-52)
o Ikonium (Kis 14:1-6)
o Listra (Kis 14:6-20)
o Derbe (Kis 14:20-21)
o Sidang di Yerusalem (Kis 15:1-35)
Kis 15:36-18:22 | Perjalanan misionaris yang kedua |
o Paulus dan Barnabas berpisah (Kis 15:36-41)
o Paulus mengunjungi Listra (Kis 16:1-3)
o Berbagai kota di Asia Kecil (Kis 16:4-11)
o Filipi (Kis 16:12-40)
o Tesalonika (Kis 17:1-9)
o Berea (Kis 17:10-14)
o Atena(Kis 17:15-34)
o Korintus (Kis 18:1-17)
o Kembali ke Antiokhia
Kis 18:23-21:17 | Perjalanan misionaris yang ketiga |
o Paulus mengunjungi Efesus (Kis 18:23-19:40)
o Berangkat ke Yerusalem (Kis 20:1-16)
o Berpidato di depan para penatua di Efesus (Kis 20:17-38)
o dan akhirnya tiba di Yerusalem (Kis 21:1-17)
Kis 21:18-28:3 | Paulus berhadapan dengan para penguasa |
o Didakwa dan ditangkap (Kis 21:18-40)
o Membela diri (Kis 22-26)
o Dalam perjalanan ke Roma (Kis 27:1-28:15)
o Paulus masih berkhotbah (Kis 28:16-31)
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
Kontak | Partisipasi | Donasi